Hari Biasa Pekan XXV
Tidak ada yang lebih indah dalam hidup kecuali dikejutkan oleh Injil, yang di dalamnya kita berjumpa dengan Kristus. (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Yoh 8:12)
Aku ini cahaya dunia. Yang mengikuti Aku hidup dalam cahaya.
Doa Pagi
Allah Bapa kami Yang Mahabaik, nyatakanlah kepada kami dengan sabda-Mu: Siapakah Engkau itu? Semoga kebenaran ini menjadi cahaya sepanjang jalan kehidupan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ezra (1:1-6)
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/4, PS 830
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu, Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ayat. (Mzm 126:1-2ab,2cd-3,4-5,6; Ul:lh.3)
1. Ketika Tuhan memulihkan keadaan Sion, kita seperti orang-orang yang bermimpi. Pada waktu itu mulut kita penuh dengan tawaria, dan lidah kita dengan sorak-sorai.
2. Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa, “Tuhan telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!” Tuhan telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita.
3. Pulihkanlah keadaan kami, ya Tuhan, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai.
4. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 5:16)
Inilah Injil Suci menurut Lukas (8:16-18)
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur; tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah melihat cahayanya. Sebab tiada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tiada suatu rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan. Karena itu perhatikanlah cara kalian mendengar. Karena barangsiapa sudah punya akan diberi, tetapi barangsiapa tidak punya, apa pun yang dianggap ada padanya, akan diambil.”
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Ketika Tuhan berbicara, seseorang tidak bisa tidak mendengarkan. Dia berbicara tidak hanya kepada umat pilihan-Nya tetapi juga kepada semua orang yang kepadanya Dia mempunyai pesan dan misi.
Bagaimanapun juga, Tuhan menciptakan semua umat manusia sehingga di dalam hati setiap orang, terdapat telinga untuk Firman Tuhan, baik mereka beriman atau tidak.
Hal ini dapat kita lihat pada bacaan pertama ketika Tuhan membangkitkan semangat (atau hati) Cyrus, raja Persia untuk mengeluarkan proklamasi.
Dan proklamasinya adalah bahwa umat Allah yang diasingkan di Babel bebas untuk kembali ke Yehuda dan membangun Bait Suci di Yerusalem.
Dan Tuhan pun membangkitkan semangat umat-Nya yang diasingkan di Babel untuk kembali ke tanah air dan membangun kembali Bait Suci Tuhan di Yerusalem.
Memang benar, ketika Tuhan berbicara, seseorang tidak bisa tidak mendengarkan.
Dalam Injil, Yesus juga mendesak kita untuk menjaga cara kita mendengar, cara kita mendengarkan, khususnya suara Tuhan.
Sama seperti rakyat yang mendengarkan warta raja Cyrus, marilah kita juga membuka hati untuk mendengarkan baik-baik apa yang disampaikan oleh orang-orang di sekitar kita.
Kita akan mengetahui bahwa itu adalah suara Tuhan ketika apa yang mereka katakan akan menyinari hati kita. Dan itu adalah suara yang tidak bisa tidak kita dengarkan. (RENUNGAN PAGI)