| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 15 Oktober 2023 Hari Minggu Biasa XXVIII

 SiouxFall Diocese
Minggu, 15 Oktober 2023
Hari Minggu Biasa XXVIII
  
Sekali orang telah menerima damai Kristus, ia akan mudah menyelamatkan jiwanya dan mengusahakan keutamaan. (St. Sirilus dari Aleksandria)

  
Antifon Pembuka (Mzm 130:3-4)
   
Jika Engkau menghitung-hitung kesalahan, ya Tuhan, siapakah dapat bertahan? Tetapi, Engkau suka mengampuni, ya Allah Israel.

If you, O Lord, should mark iniquities, Lord, who could stand? But with you is found forgiveness, O God of Israel.

Si iniquitates observaveris Domine, Domine quis sustinebit? quia apud te propitiatio est, Deus Israel.
 
Doa Pagi
   
Ya Allah, Engkau telah mengundang kami untuk ikut serta dalam perjamuan kudus-Mu, baik yang di dunia ini maupun kelak di surga. Semoga kami menanggapi undangan-Mu itu dengan gembira seraya mempersiapkan diri agar pantas menerima anugerah-Mu yang agung itu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
                   
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
                  
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, suatu jamuan dengan anggur yang tua benar, suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tuaa yang disaring endapannya. Di atas gunung ini Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Tuhan Allah akan meniadakan maut untuk seterusnya; dan ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada waktu itu orang akan berkata, "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya!" Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Aku akan tinggal di rumah Tuhan sepanjang usia hidupku.
Atau Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
Ayat. (Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul:lh.6cd)
1. Tuhanlah gembalaku aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang, dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu itulah yang menghibur daku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau menguapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku di sepanjang umur hidupku. Aku akan berdiam di dalam rumah Tuhan sepanjang segala masa.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:12-14.19-20)
       
"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
       
Saudara-saudara, aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik juga perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus. Dimuliakanlah Allah dan Bapa kita selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 956
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Ef 1:17-18)
Semoga Bapa Tuhan kita Yesus Kristus menerangi mata hati kita supaya kita memahami pengharapan yang terkandung dalam panggilan kita.

Inilah Injil Suci menurut Matius (22:1-14)
      
"Undanglah setiap orang yang kalian jumpai ke pesta nikah ini"
        
Pada suatu ketika Yesus berbicara kepada para imam kepala dan pemuka rakyat dengan memakai perumpamaan. Ia bersabda, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama seorang raja yang mengadakan perjamuan nikah untuk anaknya. Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan nikah itu tetapi mereka tidak mau datang. Raja itu menyuruh pula hamba-hamba lain dengan pesan, 'Katakanlah kepada para undangan: Hidanganku sudah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih. Semuanya telah tersedia. Datanglah ke perjamuan nikah ini.' Tetapi para undangan itu tidak mengindahkannya. Ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, dan yang lain menangkap para hamba itu, menyiksa dan membunuhnya. Maka murkalah raja itu. Ia lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. Kemudian ia berkata kepada para hamba, 'Perjamuan nikah telah tersedia, tetapi yang diundang tidak layak untuk itu. Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kalian jumpai di sana ke perjamuan nikah ini. Maka pergilah para hamba dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan nikah itu dengan tamu. Ketika raja masuk hendak menemui para tamu, ia melihat seorang tamu yang tidak berpakaian pesta. Ia berkata kepadanya, 'Hai Saudara, bagaimana Saudara masuk tanpa berpakaian pesta?' Tetapi orang itu diam saja. Maka raja lalu berkata kepada para hamba, 'Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap; di sana akan ada ratap dan kertak gigi.' Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

   
Renungan

      

Apa yang dapat diceritakan dari pesta pernikahan kerajaan kepada kita tentang Kerajaan Allah? Salah satu gambaran terindah yang digunakan dalam Kitab Suci untuk menggambarkan surga adalah perayaan pernikahan dan pesta kerajaan yang diberikan oleh Raja untuk putra dan pengantinnya yang baru menikah. Pesta besar apa pun yang dapat kita bayangkan di bumi, surga adalah pesta dari segala pesta karena Tuhan langit dan bumi mengundang kita ke perjamuan yang paling penting – bukan sekadar sebagai penonton atau tamu – namun sebagai anggota tubuh Kristus sendiri, mempelai-Nya. Gereja! Buku terakhir dalam Alkitab diakhiri dengan undangan ke pesta pernikahan Anak Domba – Tuhan Yesus yang mempersembahkan nyawa-Nya sebagai korban penebusan dosa-dosa kita dan yang kini bertakhta sebagai Raja di atas segala raja dan Tuhan di atas segala tuan. Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!"  (lih. Wahyu 22:17). Tuhan Yesus mengundang kita untuk bersatu dengan diri-Nya dalam Kerajaan Surga yang damai dan benar.
  
Mengapa perumpamaan Yesus tentang pesta perkawinan tampaknya berfokus pada seorang raja yang marah dan akhirnya menghukum orang-orang yang menolak undangannya dan menganiaya hamba-hambanya? Perumpamaan Yesus mengandung dua cerita. Yang pertama berkaitan dengan tamu-tamu asli yang diundang ke pesta perkawinan. Raja telah mengirimkan undangan jauh sebelumnya kepada rakyatnya, sehingga mereka memiliki banyak waktu untuk mempersiapkan diri untuk datang ke pesta tersebut. Betapa terhinanya para tamu undangan yang kemudian menolak ketika waktu perayaan tiba! Mereka meremehkan permintaan Raja karena mereka mendahulukan kepentingan mereka sendiri di atas kepentingannya sendiri. Mereka tidak hanya menghina Raja tetapi juga pewaris takhta. Kemarahan raja beralasan karena mereka terang-terangan menolak memberikan kehormatan yang seharusnya diberikan kepada raja. Yesus mengarahkan peringatan ini kepada orang-orang Yahudi pada zamannya, baik untuk menyampaikan betapa Allah ingin agar mereka ikut serta dalam sukacita kerajaan-Nya, namun juga untuk memberikan peringatan tentang konsekuensi dari penolakan terhadap Putra-Nya, Mesias dan Juruselamat mereka.
 
Bagian kedua dari cerita ini berfokus pada mereka yang tidak memiliki hak atas raja dan tidak pernah mempertimbangkan untuk menerima undangan seperti itu. Yang “baik dan yang buruk” di sepanjang jalan raya tentu merujuk pada bangsa kafir (non-Yahudi) dan orang-orang berdosa. Ini tentu saja merupakan undangan rahmat – kebaikan yang tidak selayaknya diperoleh dan tidak layak diterima! Namun undangan ini juga berisi peringatan bagi mereka yang menolaknya atau yang mendekati pesta perkawinan dengan tidak layak. Anugerah Tuhan adalah pemberian cuma-cuma, namun juga merupakan tanggung jawab yang luar biasa.  
(RENUNGAN PAGI) 

 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Antifon Komuni (bdk. Mzm 34:11)
   
Orang-orang kaya akan kekurangan dan kelaparan, tetapi mereka yang mencari Tuhan takkan kekurangan sesuatu pun.

The rich suffer want and go hungry, but those who seek the Lord lack no blessing.

atau (1Yoh 3:2)

Apabila Kristus dinyatakan, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.

When the Lord appears, we shall be like him, for we shall see him as he is.

 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy