| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 17 Oktober 2023 Peringatan Wajib dari Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir

Selasa, 17 Oktober 2023
Peringatan Wajib dari Ignasius dari Antiokhia, Uskup dan Martir
   
“Tidak ada yang lebih baik daripada perdamaian, yang melaluinya semua peperangan baik yang bersifat surgawi maupun duniawi akan menjadi sia-sia.”—Santo Ignatius dari Antiokhia
    

Antifon Pembuka (Gal 2:19-20)

Aku disalibkan bersama Kristus. Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri, melainkan Kristuslah yang hidup di dalam diriku. Aku hidup di dalam kepercayaan akan Putra Allah, yang mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya bagiku.

I am crucified with Christ, yet I live; no longer I, but Christ lives in me. I live by faith in the Son of God, who has loved me and given himself up for me.
   

Doa Pagi


Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau meluhurkan tubuh Kristus, yaitu umat-mu, berkat kesaksian jaya para martir yang kudus. Pada hari ini kami kenangkan Santo Ignasius, yang mencapai keluhuran abadi karena penderitaannya. Kami mohon, bantulah kiranya kami juga dan lindungilah kami senantiasa.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
St. Michael & St. Mary Stillwater, MN Catholic Church    

Bacaan dari Surat Rasul Paulus Kepada Umat di Roma (1:16-25)    
    
"Sekalipun mereka mengenal Allah, namun mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah."
    
Saudara-saudara, aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil itu kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalam Injil kebenaran Allah menjadi nyata, dan kebenaran itu bertolak dari iman dan menuju kepada iman, seperti ada tertulis, “Orang benar akan hidup oleh imannya.” Sebab murka Allah nyata dari surga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman. Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah telah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuasaan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran tentang karya-Nya sejak dunia dijadikan, sehingga mereka tidak dapat berdalih. Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau pun mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia, dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap. Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi nyatanya mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang baka dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat, atau binatang-binatang yang menjalar. Karena itu Allah menyerahkan mereka kepada nafsu kecemaran mereka, sehingga mereka saling mencemarkan tubuh mereka. Sebab mereka menggantikan kebenaran Allah dengan dusta, dan memuja serta menyembah makhluk dengan melupakan Penciptanya yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Langit mewartakan kemuliaan Allah.
Ayat. (Mzm 19:2-3.4-5)
1. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkannya kepada hari yang lain, dan malam yang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
2. Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12)
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji segala pikiran dan maksud hati.
     
Inilah Injil Suci menurut Lukas (11:37-41)
 
"Berikanlah sedekah dan semuanya menjadi bersih."
      
Pada suatu ketika, selesai mengajar, Yesus diundang seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Maka masuklah Yesus ke rumah itu, lalu duduk makan. Tetapi orang Farisi itu heran melihat Yesus tidak mencuci tangan sebelum makan. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Hai orang-orang Farisi, kalian membersihkan cawan dan pinggan bagian luar, tetapi bagian dalam dirimu penuh rampasan dan kejahatan. Hai orang-orang bodoh, bukankah yang menjadikan bagian luar, Dialah juga yang menjadikan bagian dalam? Maka berikanlah isinya sebagai sedekah, dan semuanya akan menjadi bersih bagimu.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

   

   
Renungan


Penggunaan benda-benda sakramental dalam Gereja merupakan praktik yang bermakna.

Sakramental adalah benda-benda yang diberkati seperti air suci, salib, rosario, gambar dan patung suci.

Kebanyakan umat Katolik akan menggunakan sakramental seperti itu saat berdoa dan beberapa bahkan akan mencium gambar suci dan menyentuh patung.

Namun tentu saja, kami menegaskan bahwa kita tidak menyembah patung atau menggunakan gambar suci sebagai semacam jimat.

Namun, meskipun kita mengetahui arti dan tujuan sakramental dalam kehidupan beragama, namun jika kita berbicara tentang kehidupan sekuler, kita sering kali mencampuradukkan hal tersebut.

Kita terjerumus ke dalam masalah menjadikan segala sesuatu sebagai pusat kehidupan kita.

Misalnya saja, ada yang terlalu sibuk dengan komputer pribadi atau gawainya sehingga mereka tidak menyadari bahwa benda-benda itu sedang mengendalikan mereka.

Beberapa orang begitu asyik dengan orang lain sehingga mereka menciptakan kultus kepribadian dan itulah sebabnya penyanyi pop, bintang film, dan bintang olahraga memiliki klub penggemar.

Dalam bacaan pertama, Santo Paulus menunjukkan ketidaksalehan dan kebobrokan manusia telah menyebabkan mereka menukar kemuliaan Allah yang abadi dengan tiruan manusia fana, burung, binatang, atau apa pun yang tidak berharga.

Semua ini terjadi karena kebenaran Tuhan ditekan dan dipenjarakan oleh kejahatan manusia.

Memang benar, manusia mempunyai kemampuan untuk menekan kebenaran Tuhan dalam dirinya dan menyangkal kedaulatan Tuhan.

Marilah kita memohon kepada Yesus untuk menyucikan hati kita, sehingga kebenaran Tuhan akan memerdekakan kita untuk menyembah Tuhan Yang Esa dan benar.


Antifon Komuni

Aku ini gandum Kristus, yang harus digiling geraham binatang menjadi roti murni.  
  
I am the wheat of Christ to be ground by the teeth of beasts, that I may be found to be pure bread.
 
Baca juga: Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Rosario Misteri Mulia Keempat: Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
 Doa Malam
  
Ya Bapa, kami bersyukur atas martir-Mu, St Ignatius dari Antiokhia. Semoga dalam hidup ini kami berani bertindak benar dan jujur sekalipun mengalami celaan, cibiran dan diasingkan. Doa ini kami panjatkan dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.


RENUNGAN PAGI

 

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy