Ujud Kerasulan Doa Bulan Desember 2023

 

 Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini.
Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putera-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan […] ini:
 

DESEMBER 2023


Ujud Gereja Universal – Untuk mereka yang berkebutuhan khusus –
Kita berdoa untuk mereka yang hidup dalam berkebutuhan khusus, semoga mereka menjadi pusat perhatian masyarakat dan lembaga-lembaga dapat memberikan program-program bantuan inklusif yang menghargai partisipasi aktif mereka.

Ujud Gereja Indonesia – Perubahan iklim
Kita berdoa, semoga kita bersyukur bahwa Tuhan telah berkenan menjadi manusia yang hidup di dunia, dan karena rasa syukur itu kita terdorong untuk secara individual maupun kelompok ikut mengatasi masalah perubahan iklim dan kerusakan lingkungan yang kini mengancam bumi sebagai rumah kita bersama.
 
Bulan Desember secara tradisional didedikasikan untuk Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. 

 

Public Domain

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang melihat wajah Tuhan dalam ciptaan

Sujata Setia/But Natural Photography
 
 “Berbahagialah orang yang suci hatinya,” kata Yesus dalam Sabda Bahagia, "karena mereka akan melihat Allah." (Mat. 5:8) “Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.” kata St. Paulus (1 Kor. 2:14)

Betapa benarnya hal ini. Ketika daging menguasai roh dan naluri rendah kita memperbudak intelek, kita dikuasai oleh kebingungan dan kebutaan rohani. Kita tidak lagi dapat melihat pantulan Tuhan dalam ciptaan; kita tidak lagi mendengar suara-Nya. Kenajisan dan hawa nafsu menyebabkan pengabaian terhadap hukum Tuhan, sedangkan kesucian hati membuat kita mudah mencintai hukum-Nya.

Suatu hari, sesuai kebiasaannya, St. Yosef Cafasso pergi ke penjara untuk mengunjungi para narapidana. Di antara mereka ada seorang pendosa tua yang keras kepala dan tidak tertarik pada Tuhan maupun mengakui dosa-dosanya. Orang Kudus itu menemuinya dan mencoba membujuknya untuk berlutut dan membuat pengakuan dosa. “Saya tidak percaya pada Tuhan,” jawab orang tua itu. Orang Kudus itu hanya memandangnya. “Berlututlah,” katanya, “akui dosa-dosamu, dan setelah itu kamu akan percaya.” Ternyata seperti yang dia prediksi. Orang berdosa yang sudah lama dan keras kepala dalam kejahatan menceritakan dosa-dosanya, menangisinya, dan menjadi manusia baru. Seolah-olah timbangan telah jatuh dari matanya, yang kini melihat Tuhan dengan jelas sekali lagi. Melalui pengampunan dosa-dosanya dia menemukan kembali jalan cinta supernatural.

Jumat, 01 Desember 2023 Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Martir Indonesia (Jumat Pertama)

 

Jumat, 01 Desember 2023
Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Martir Indonesia (Jumat Pertama)

“Berbahagialah penjara, yang mengantar para hamba Allah menuju surga.” (St. Siprianus)


Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai aku. Aku diurapi-Nya dan diutus mewartakan kabar gembira kepada kaum fakir miskin dan menghibur orang yang remuk redam.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Dionisius dan Redemptus. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
St. Michael & St. Mary Stillwater, MN Catholic Church    

Bacaan dari Nubuat Daniel (7:2-14)   
  
"Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan."
  
Aku, Daniel, mendapat suatu penglihatan pada waktu malam. Tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar. Lalu naiklah empat binatang besar dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa dan mempunyai sayap burung rajawali. Aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia dan kepadanya diberikan hati manusia. Dan tampak ada seekor binatang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang. Ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada dalam mulutnya di antara giginya. Kepadanya dikatakan demikian, ‘Ayo makanlah daging banyak-banyak’. Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang lain lagi, rupanya seperti macan tutul. Ada empat sayap burung pada punggungnya. Lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan. Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi. Ia melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu. Lagipula ia bertanduk sepuluh. Sementara aku memerhatikan tanduk-tanduk itu, tumbuhlah di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu tercabut. Pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong. Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya. Pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba. Takhta-Nya dari nyala api, rodanya dari api yang berkobar-kobar. Suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya. Beribu-ribu melayani Dia, dan beratus-ratus ribu berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena tanduk kecil binatang yang keempat itu mengucapkan kata-kata sombong. Aku terus melihatnya sampai binatang itu dibunuh. Bangkainya dibinasakan dan dilemparkan ke dalam api yang membakar. Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan waktu malam itu, nampak seseorang serupa Anak Manusia datang dari langit bersama awan-gemawan. Ia menghadap Dia yang telah lanjut usia-Nya dan diantar ke hadapan-Nya. Kepada yang serupa Anak Manusia itu diserahkan kekuasaan, kehormatan dan kuasa sebagai raja. Dan segala bangsa, suku dan bahasa mengabdi kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal adanya dan kerajaan-Nya takkan binasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kemurahan Hati

 
François Boucher, “Santo Petrus Mencoba Berjalan di Atas Air”, 1766 (foto: Domain Publik)

 Mari kita renungkan kemurahan Tuhan yang tidak terbatas, sama seperti keadilan-Nya yang tidak terbatas. “Rahmat-Nya,” kata St. Thomas, “tidak mengurangi keadilan-Nya, melainkan kepenuhan dan kesempurnaan keadilan itu.” (S. Th., 1, q. 21, a. 3 ad 2) Segala pahala yang dapat kita peroleh di sisi Tuhan berasal dari anugerah-Nya yang cuma-cuma. Oleh karena itu, kemurahan dan keadilan Tuhan menyatu dalam harmoni indah yang menuntut rasa syukur dan kesetiaan kita.

Referensi tentang belas kasihan Tuhan banyak sekali dalam Kitab Suci. ”Sebab Engkau, ya Tuhan, baik dan suka mengampuni ” kata Pemazmur, ”dan berlimpah kasih setia bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.” (Mzm. 86:5) “Terpujilah Tuhan,” kita membaca di tempat lain, “batu karangku, … perlindunganku dan bentengku, bentengku, penyelamatku…” (Mzm. 144:2) “Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.” (Mzm. 23:6)

Kamis, 30 November 2023 Pesta St. Andreas, Rasul

 

CC0
Kamis, 30 November 2023
Pesta St. Andreas, Rasul

“Setelah Andreas tinggal bersama Yesus dan belajar banyak dari Dia, ia bergegas lari menuju saudaranya, untuk membagi dengan dia apa yang diketahuinya” (St. Yohanes Krisostomus)


Antifon Pembuka (Mat 4: 18-19)

Di tepi Danau Galilea Yesus melihat dua orang bersaudara: Petrus dan Andreas. Ia memanggil mereka, “Mari, ikutlah Aku. Kamu akan Kujadikan nelayan manusia.”

Beside the Sea of Galilee, the Lord saw two brothers, Peter and Andrew, and he said to them: Come after me and I will make you fishers of men.
   
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
    
Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahamulia, Santo Andreas, Rasul-Mu telah menjadi pewarta dan pemimpin Gereja-Mu. Kami mohon dengan rendah hati, semoga ia pun senantiasa mendoakan kami di hadapan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        
    
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (10:9-18)
   
"Iman timbul dari pendengaran, dan pendengarkan dari firman Allah."
    
Saudara-saudara, jika kamu mengaku dengan mulut bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hati bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. Karena Kitab Suci berkata, “Barangsiapa percaya kepada Dia tidak akan dipermalukan.” Sebab tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang Yunani. Karena, Allah yang satu itu adalah Tuhan semua orang, dan Dia kaya bagi semua orang yang berseru kepada-Nya. Sebab, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika tidak mendengar tentang Dia? Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika tidak diutus? Seperti ada tertulis, “Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik.” Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?” Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran dari firman Kristus. Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Sungguh, mereka telah mendengarnya! “Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Keadilan


 
 
“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Mat. 5:6) Kata-kata ini mewajibkan kita untuk mencari keadilan dalam tindakan kita jika kita menginginkan kebahagiaan yang Tuhan janjikan kepada orang benar.

Tentu saja kita harus memahami apa yang dimaksud dengan kata “keadilan” di sini. Ini dapat ditafsirkan dalam dua cara. Menurut pengertiannya yang paling umum, keadilan adalah kebajikan utama yang mengharuskan kita memberikan haknya kepada setiap orang. Namun, sering kali dalam Kitab Suci kata ini sinonim dengan kesempurnaan atau kekudusan; artinya, ini adalah sintesis dari semua kebajikan. Dalam pengertian inilah Yesus menggunakan istilah tersebut ketika Ia bersabda: “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Mat. 6:33)

Jadi, dalam arti yang sepenuhnya, keadilan mencakup hubungan kita dengan Tuhan, dengan diri kita sendiri, dan dengan sesama kita. Pertama-tama, kita harus adil terhadap Tuhan dan, oleh karena itu, sesuai dengan ajaran Injil, kita harus “memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan.” (Mat. 22:21) Karena segala sesuatu adalah milik Allah, Pencipta dan Penebus kita, kita harus mempersembahkan segala sesuatu kepada-Nya, termasuk diri kita sendiri, seluruh keberadaan kita, dan semua yang kita miliki. Kita hanya mempunyai kewajiban terhadap Tuhan, dan tidak punya hak, karena kita telah menerima segala sesuatu dari-Nya. Oleh karena itu, kita harus menaati-Nya sebagai pemberi hukum tertinggi. Kita harus menyembah Dia dan mencintai Dia dengan cinta yang lebih besar yang kita miliki untuk makhluk apa pun atau untuk diri kita sendiri, karena Dia adalah kebaikan tertinggi yang layak mendapatkan semua cinta kita dan yang dapat memuaskan kita. Terlebih lagi, kita hendaknya mengungkapkan kasih kita melalui tindakan kita dan dengan pengabdian diri kita sepenuhnya kepada kehormatan dan kemuliaan-Nya.

Rabu, 29 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXIV

 
 SiouxFall Diocese
Rabu, 29 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Kita bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak menganggap apapun sebagai sesuatu yang definitif dan memiliki nilai tertinggihnya pada ego dan keinginan seseorang…Gereja harus bertahan melawan arus trend dan hal-hal baru…Kita harus dewasa dalam iman yang dewasa ini, kita harus membimbing gembala Kristus kepada iman ini” (Paus Benediktus XVI)

     

Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
  
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.       
    
Doa Pagi

Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci, dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)
   
  
"Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."
   
Sekali peristiwa Raja Belsyazar mengadakan perjamuan besar untuk para pembesarnya; seribu orang jumlahnya. Di hadapan seribu orang itu raja minum-minum anggur. Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang mengambil perkakas emas dan perak yang telah dibawa oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam bait suci di Yerusalem. Sebab Belsyazar dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, ingin minum dari perkakas itu. Maka dibawalah perkakas emas dan perak, yang dirampas dari bait suci, rumah Allah di Yerusalem. Lalu raja dan para pembesarnya, para isteri dan gundik mereka, minum dari perkakas itu. Mereka minum anggur dan memuji-muji para dewa yang dari emas dan perak, tembaga, besi, kayu dan batu. Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu. Maka raja menjadi pucat dan pikirannya menggelisahkan dia; sendi-sendi pangkal pahanya menjadi lemas dan lututnya berantukan. Lalu dibawalah Daniel menghadap raja. Bertanyalah raja kepada Daniel, “Engkaukah Daniel, salah seorang buangan yang diangkut ayahku dari tanah Yehuda? Telah kudengar bahwa engkau penuh dengan roh para dewa, dan memiliki kecerahan akal budi dan hikmat yang luar biasa. Aku pun telah mendengar bahwa engkau dapat memberikan makna dan dapat menguraikan kekusutan. Oleh sebab itu jika engkau dapat membaca tulisan itu dan dapat memberitahukan maknanya kepadaku, maka kepadamu akan dikenakan pakaian dari kain ungu dan pada lehermu akan dikalungkan rantai emas, dan dalam kerajaan ini engkau akan mempunyai kekuasaan sebagai orang ketiga.” Kemudian Daniel menjawab raja, “Tak usahlah Tuanku memberi hadiah; berikanlah kepada orang lain saja! Namun demikian, aku akan membaca tulisan itu bagi Tuanku dan memberitahukan maknanya. Tuanku telah menyombongkan diri terhadap Yang Berkuasa di surga; Perkakas dari bait-Nya dibawa orang kepada Tuanku. Lalu Tuanku dan para pembesar, para isteri dan para gundik Tuanku telah minum anggur dari perkakas itu. Tuanku telah memuji-muji para dewa dari perak dan emas, dari tembaga, besi, kayu dan batu, yang tidak dapat melihat atau mendengar ataupun mengetahui. Tuanku tidak memuliakan Allah, yang menggenggam nafas Tuanku dan menentukan segala jalan Tuanku. Sebab itu Ia memerintahkan punggung tangan itu, dan dituliskanlah tulisan ini. Beginilah tulisan itu, ‘Mene, mene, tekel, urfasin’. Dan beginilah makna perkataan itu, ‘Mene’ artinya masa pemerintahan Tuanku telah dihitung oleh Allah dan telah diakhiri. ‘Tekel’ artinya Tuanku telah ditimbang dengan neraca dan didapati terlalu ringan; ‘Urfasin’, kerajaan Tuanku dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci merenungkan tentang kebaikan dan belas kasihan Tuhan

Johann Nepomuk Schödlberger, “Inside a Church in Italy,” 1830 (photo: Public Domain)
 
 “Berbahagialah orang yang berdukacita,” (Mat. 5:4) kata Yesus Kristus, berbeda dengan pendapat dunia yang percaya bahwa kebahagiaan didapat dari kegembiraan. Siapa yang benar? Injil tidak melarang kita untuk bersukacita; sungguh, suatu berkat diberikan pada perayaan perkawinan di Kana. Namun, itu merupakan perwujudan sukacita yang baik dan jujur. Ini adalah pesta pora yang berlebihan terhadap orang-orang duniawi yang tidak bertanggung jawab dan orang-orang berdosa yang dikutuk dalam Injil. Tuhan tidak menjanjikan penghiburan-Nya kepada mereka, tetapi hanya penyesalan dan, mungkin, keputusasaan. Sebaliknya, mereka yang menderita disebut diberkati oleh Yesus Kristus, yang telah berjanji untuk menghibur mereka. Penghiburan yang akan mereka terima adalah penghiburan yang muncul dari pertobatan mereka, dari pengampunan yang mereka peroleh atas dosa-dosa mereka, dan dari pengharapan akan kehidupan kekal, yang dijanjikan kepada mereka yang memilih jalan kerajaan Salib. Mereka juga akan menikmati penghiburan kontemplasi dan kasih Tuhan.

Selasa, 28 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXIV

 
Selasa, 28 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Kitab Suci melukiskan pembaharuan yang penuh rahasia itu, yang akan mengubah umat manusia dan dunia, sebagai "langit yang baru dan bumi yang baru" (2 Ptr 3:13) Bdk. Why 21:1.. Pada waktu itu keputusan Allah, untuk "mempersatukan di dalam Kristus sebagai kepala segala sesuatu, baik yang di surga maupun yang di bumi" (Ef 1:10), akan dilaksanakan secara definitif.” (Katekismus Gereja Katolik, 1043)


Antifon Pembuka (Dan 3:57,58)

Pujilah Tuhan, hai segala karya Allah, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. Pujilah Tuhan, semua malaikat Tuhan, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pagi


Allah Bapa kami yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki mendirikan kerajaan yang akan lestari selamanya melalui Yesus Mesias, Hamba-Mu. Perkenankanlah kami melaksanakan sabda janji-Nya dan memberikan kesaksian dalam segala tingkah laku kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

Bacaan dari Nubuat Daniel (2:31-45)   
    
"Allah akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya dan akan meremukkan segala kerajaan."
  
Pada waktu itu Daniel berkata kepada Raja Nebukadnezar, “Ya Raja, Tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung yang besar! Patung itu tinggi, berkilau-kilauan luar biasa, berdiri tegak di hadapan Tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun patung itu kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, pahanya dari besi, sedang kaki serta jari-jarinya sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat. Sementara Tuanku melihatnya, sebuah batu terungkit lepas tanpa perbuatan tangan manusia. Batu itu menimpa patung itu tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga remuk. Maka sekaligus diremukkan juga besi, tanah liat, tembaga, perak dan emas itu. Semuanya menjadi seperti sekam yang dihembus angin, di tempat pengirikan pada musim panas sehingga tidak ada bekas-bekasnya lagi. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung besar yang memenuhi seluruh bumi. Itulah mimpi Tuanku. Adapun maknanya akan kami jelaskan sekarang kepada Tuanku Raja. Ya Tuanku Raja, raja segala raja! Kepada Tuanku Allah semesta langit telah memberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan kemuliaan. Ke dalam tangan Tuanku telah diserahkan-Nya semua manusia, di mana pun mereka berada, juga binatang-binatang di padang, burung-burung di udara. Tuanku telah diberi-Nya kuasa atas semuanya itu. Maka Tuankulah kepala yang dari emas itu. Tetapi sesudah Tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan Tuanku; kemudian suatu kerajaan lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas seluruh bumi. Sesudah itu akan ada kerajaan yang keempat, yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan menghancurkan segala sesuatu. Seperti besi yang menghancurluluhkan, maka kerajaan itu akan meremukkan dan menghancurluluhkan semuanya. Dan seperti Tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti bahwa kerajaan itu terbagi. Memang kerajaan itu juga keras seperti besi, sesuai dengan yang Tuanku lihat, besi bercampur tanah liat. Sebagaimana kaki dan jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan sebagian dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu sebagian keras dan sebagian rapuh. Seperti Tuanku lihat besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan bercampur karena perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat. Lalu pada zaman raja-raja itu, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang takkan binasa selama-lamanya. Kekuasaannya takkan beralih lagi kepada bangsa lain. Kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan melenyapkannya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya. Hal itu telah Tuanku lihat, yaitu bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak serta emas. Allah yang mahabesar telah memberitahukan kepada Tuanku Raja, apa yang akan terjadi di kemudian hari. Mimpi itu benar dan maknanya dapat dipercaya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 27 November - 03 Desember 2023

Senin, 27 November 2023: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Dan. 1:1-6,8-20; MT Dan. 3:52,53,54,55,56; Luk. 21:1-4. 

Selasa, 28 November 2023: Hari Biasa Pekan XXXIV (H). 
Dan. 2:31-45; MT Dan. 3:57-61; Luk. 21:5-11. 

Rabu, 29 November 2023: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Dan. 5:1-6,13-14,16-17,23-28; MT Dan. 3:62-67; Luk. 21:12-19. 

Kamis, 30 November 2023: Pesta St. Andreas, Rasul (M).
Rm. 10:9-18; Mzm. 19:2-3,4-5; Mat. 4:18-22.
 
Jumat, 01 Desember 2023: Peringatan Wajib Beato Dionisius dan Redemptus, Martir Indonesia (M).
Dan. 7:2-14 ; MT Dan. 3:75-81.; Luk. 21:29-33; 

Sabtu, 02 Desember 2023: Hari Biasa Pekan XXXIV (H).
Dan. 7:15-27 ; MT Dan. 3:82-87; Luk. 21:34-36.

Minggu, 03 Desember 2023: Hari Minggu Adven I (U).
Yes. 63:16b-17; 64:1,3b-8; Mzm. 80:2ac,3b,15-16,18-19; 1Kor. 1:3-9; Mrk. 13:33-37.

Senin, 27 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXIV

 
Senin, 27 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXIV

Yesus mewajibkan murid-murid-Nya agar mengutamakan-Nya di atas segala-galanya dan di atas semua orang, dan mengusulkan kepada mereka, agar demi diri-Nya dan demi Injil Bdk. Mrk 8:35. mengurbankan "seluruh harta miliknya" (Luk 14:33). Sebelum sengsara-Nya Ia memberi bagi mereka janda miskin dari Yerusalem sebagai contoh, yang walaupun dirinya sangat berkekurangan, namun memberikan segala-galanya, yang ia miliki untuk hidup Bdk. Luk 21:4.. Memenuhi perintah pelepasan dari harta milik sangat perlu, supaya dapat masuk ke dalam Kerajaan surga. --- Katekismus Gereja Katolik, 2544

Antifon Pembuka (Dan 3:52.53)

Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami, kepada-Mulah pujian selama segala abad. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus, kepada-Mulah pujian selama segala abad.

Doa Pagi


Allah Bapa kami di surga, semoga gambaran Putra-Mu selalu terbayang di mata kami. Semoga impian kami akan kebahagiaan dan keadilan dapat terlaksana berkat kuasa sabda-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Foto oleh PxHere
Bacaan dari Nubuat Daniel (1:1-6.8-20)
   
"Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya."
    
Pada tahun ketiga pemerintahan Yoyakim, raja Yehuda, datanglah Nebukadnezar, raja Babel, ke Yerusalem, dan mengepung kota itu. Tuhan menyerahkan Yoyakim, raja Yehuda, dan juga sebagian dari perkakas-perkakas di rumah Allah ke dalam tangan Raja Nebukadnezar. Nebukadnezar membawa semuanya itu ke tanah Sinear, ke dalam rumah dewanya dan perkakas-perkakas itu dimasukkannya dalam perbendaharaan dewanya. Lalu Nebukadnezar bertitah kepada Aspenas, kepala istananya, untuk membawa beberapa orang muda Israel, yang berasal dari keturunan raja atau dari kaum bangsawan. Pemuda-pemuda itu hendaknya tidak bercela, berperawakan baik, memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan luas, dan mempunyai pengertian tentang ilmu. Pendek kata hendaknya orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja. Hendaknya mereka diajar tulisan dan bahasa orang Kasim. Dan raja menetapkan bagi mereka jatah makanan setiap hari dari santapan raja, dan jatah minuman dari anggur yang biasa diminum raja. Mereka harus dididik selama tiga tahun, dan sesudah itu mereka harus bekerja pada raja. Di antara mereka itu ada juga beberapa orang Yehuda, yakni Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Tetapi Daniel bertekad untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja. Maka ia minta kepada pemimpin pegawai istana itu supaya ia tak usah menajiskan diri. Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu, namun katanya, "Makanan dan minuman telah ditetapkan oleh raja sendiri. Aku takut, kalau-kalau tuanku raja berpendapat bahwa kalian kelihatan kurang sehat dibandingkan dengan pemuda-pemuda lain yang sebaya dengan kalian. Nanti akulah yang dipersalahkan oleh raja, oleh karena kalian. Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang, yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya, 'Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari, dan biarlah kami diberi sayur sebagai makanan dan air sebagai minuman. Sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan pemuda-pemuda yang makan dari santapan raja. Kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu." Permintaan Daniel itu dikabulkannya. Maka diadakannya percobaan dengan mereka selama sepuluh hari. Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik, dan mereka kelihatan lebih gemuk daripada semua pemuda lain yang telah makan dari santapan raja. Maka selanjutnya penjenang itu selalu menyisihkan makanan dan minuman yang disediakan bagi mereka dan memberikan sayur kepada mereka. Kepada keempat pemuda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi. Setelah lewat waktu yang ditetapkan raja, mereka sekalian harus dibawa menghadap Raja Nebukadnezar. Raja bercakap-cakap dengan mereka semua. Di antara mereka tidak didapati yang setara dengan Daniel, Hananya, Misael, dan Azarya. Maka bekerjalah mereka itu pada raja. Dalam tiap-tiap masalah yang menuntut kebijaksanaan dan pengertian dan yang ditanyakan raja kepada mereka, ternyata mereka sepuluh kali lebih cerdas daripada semua orang berilmu dan semua ahli jampi di seluruh kerajaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Minggu, 26 November 2023 Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

 

Minggu, 26 November 2023
Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
  
Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk 21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28., "sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)

Antifon Pembuka (Why. 5:12, 1:6)

Pantaslah Anak Domba yang disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan, hikmat, kekuatan, dan hormat. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
 
How worthy is the Lamb who was slain. to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor. To him belong glory and power for ever and ever.
 
Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in sæcula sæculorum.


Doa Pagi


Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan membarui segala sesuatu dalam diri Putra-Mu terkasih, Raja Semesta Alam. Semoga segala makhluk yang telah dibebaskan dari perbudaka berhamba pada kebesaran-Mu dan tanpa henti memuji-muji Engkau. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr

  
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (34:11-12.15-17)
          
 
"Wahai domba-domba-Ku, aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba."
       
Beginilah firman Tuhan Allah, “Dengar, Aku sendirilah yang akan memperhatikan domba-domba-Ku dan mencari mereka. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanannya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku, dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserakkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku, dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, sedang yang gemuk dan kuat akan Kulindungi. Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.” “Wahai kamu domba-domba-Ku,” beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Hidup kudus di hadapan Allah


 “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,”
kata Yesus, “sebab merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” (Mat. 5:3) Kita hendaknya berhati-hati agar dapat memahami dengan benar arti kata-kata ini. Kesempurnaan Kristen sebenarnya tidak berarti menjadi miskin. Seseorang bisa menjadi miskin, bahkan secara sukarela, tanpa berbudi luhur dan tanpa menerima berkat apa pun darinya. “Kesempurnaan Kristiani,” jelas St. Thomas, “pada dasarnya tidak terdiri dari kemiskinan sukarela, yang hanya merupakan instrumen kesempurnaan. Oleh karena itu tidak dapat dikatakan bahwa di mana terdapat kemiskinan yang lebih besar, maka terdapat kesucian yang lebih besar. Kesempurnaan yang tertinggi dapat hidup berdampingan dengan kemiskinan yang disengaja, kekayaan yang besar, karena kita membaca bahwa Abraham kaya dan Tuhan berfirman kepadanya: 'Berjalanlah di hadirat-Ku dan jadilah sempurna.' (S.Th., 11-11, q.185, a.6 ad 1)

Maka, kesempurnaan tidak terletak pada kemiskinan, namun pada keterasingan dari harta benda duniawi. Entah kita kaya atau miskin, kita harus memiliki sikap tidak terikat ini jika kita ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati. Tuhanlah yang menciptakan buah-buahan di bumi dan memberikannya kepada manusia. Ketika Dia menciptakannya, Dia merasa senang dengan pekerjaan-Nya dan menyatakan bahwa segala sesuatunya baik. Kejahatan terdiri dari penyalahgunaan barang-barang ini, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk membantu kesempurnaan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tatanan hierarki yang tepat dari semua hal yang baik. Kita harus berhati-hati agar tidak memusatkan ambisi kita pada benda-benda duniawi seolah-olah benda-benda itu mampu menjadi tujuan hidup kita.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Peduli pada sesama


Kita hanya perlu melihat sekeliling kita untuk menyadari keadaan menyedihkan sebagian besar masyarakat manusia. Manusia dapat dibagi menjadi tiga kategori utama—yang jahat, yang acuh tak acuh, dan yang baik. Kejahatannya sangat banyak. Roh Kudus mengatakan kepada kita bahwa jumlah orang bodoh tidak terhingga. Kebodohan terbesar dan nyata adalah dosa, karena dosa menyinggung Allah, kebaikan kita yang tertinggi, Pencipta dan Penebus kita, dan karena dosa membahayakan keselamatan jiwa. Namun, tak terhitung banyaknya dosa yang dilakukan. Ada banyak sekali orang yang melakukan dosa bukan hanya karena kelemahan manusia, namun juga meninggalkan Tuhan secara mutlak dengan menyangkal atau menghina Dia dan berusaha melupakan Dia dari kesadaran sesama manusia.

Kelompok kedua adalah kelompok yang acuh tak acuh, yaitu mereka yang tidak menganggap penting Tuhan, agama, dan hal-hal supranatural. Mereka puas menjalani kehidupan materialistis tanpa memikirkan keabadian. Cukup bagi mereka untuk bisa hidup, menghasilkan uang, dan bersenang-senang. Tidak ada hal lain yang penting. Jumlah orang-orang seperti ini meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan. Yang terakhir, ada orang-orang baik yang ingin menjadi semakin sempurna. Sayangnya, saat ini jumlah mereka sangat sedikit, dan kita ingin melihat mereka menunjukkan kemurahan hati dan antusiasme yang lebih besar.

Orang Kudus hari ini: 25 November 2023 St. Katarina dari Alexandria, Perawan dan Martir

 
St. Katarina dari Alexandria (Public Domain)

 Hari ini, kita memperingati St. Katarina dari Aleksandria. Ketika kaisar Romawi Maxentius mengunjungi Aleksandria pada akhir abad ke-3, dia tidak menyangka akan mendapat tentangan keras dari seorang gadis berusia 18 tahun bernama Katarina, yang pengetahuannya bahkan melebihi miliknya.

Katarina adalah putri Constus, gubernur Aleksandria, dan dia masuk Kristen pada usia 14 tahun. Dia dididik pada usia dini dan mendalami filsafat Yunani. Kecantikan dan kecerdasannya tak tertandingi dan banyak yang melamarnya, namun tidak ada yang dianggap layak.

Saat berkunjung ke Aleksandria, Kaisar Maxentius mengadakan festival pagan besar dan memaksa beberapa orang Kristen untuk berpartisipasi, mengancam akan membunuh mereka kecuali mereka mempersembahkan korban kepada para dewa. Katarina mendengar ketidakadilan tersebut dan segera menghadap kaisar.

Sabtu, 25 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXIII

 
Sabtu, 25 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXIII

Buatlah ya Tuhan supaya aku tetap setia akan apa yang kuakui dalam syahadat kelahiran-kembali diriku, ketika aku dibaptis dalam Bapa, dalam Putra dan dalam Roh Kudus. Semoga aku menyembah Engkau Bapa kami, dan Putra-Mu bersama dengan Dikau; semoga aku pantas menerima Roh Kudus-Mu yang berasal dari Engkau melalui Putra-Mu yang tunggal. ... Amin. – St. Hilarius dari Poitiers, Uskup Poitiers dan Doktor Gereja

Antifon Pembuka (Luk 20:37b.38)

Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena semua orang hidup bagi Dia..

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Maharahim, semoga kami semua dapat bertobat berkat sabda Yesus Putra-Mu, penjelmaan belas kasih-Mu dan harapan hidup kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (6:1-13)
   
"Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar."
    
Pada waktu itu Raja Antiokhus menjelajahi wilayah pegunungan Persia. Didengarnya kabar bahwa Elimais, sebuah kota di negeri Persia, termasyhur karena kekayaan perak dan emas. Lagipula di kota itu ada sebuah kuil yang sangat kaya, karena di sana disimpan alat-alat perang emas, serta baju baja dan senjata yang ditinggalkan Aleksander, putra Filipus, raja Makedonia, yang mula-mula menjadi raja atas orang-orang Yunani. Maka Antiokhus pergi ke sana dan berusaha merebut kota itu serta menjarahnya. Tetapi ia tidak berhasil karena maksudnya ketahuan oleh penduduk kota itu. Mereka memberikan perlawanan kepada raja, sehingga ia melarikan diri dari situ dan dengan menyesal mau kembali ke kota Babel. Kemudian datanglah seseorang ke daerah Persia memberi tahu raja, bahwa bala tentaranya yang memasuki negeri Yudea sudah dipukul mundur. Khususnya Lisias yang berperang dengan bala tentara yang kuat telah dipukul mundur oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi itu bertambah kuat karena senjata, pasukan dan banyak barang rampasan yang mereka peroleh dari tentara yang sudah mereka kalahkan. Mereka telah membongkar juga patung berhala yang didirikan oleh raja di atas mezbah di Yerusalem. Mereka telah memagari bait suci dengan tembok-tembok tinggi seperti dahulu. Demikian pula halnya dengan Bet-Zur, salah satu kota raja. Mendengar berita itu, maka tercenganglah raja dan sangat kacau pikirannya. Ia merebahkan diri di ranjang dan jatuh sakit karena sakit hati. Sebab semuanya tidak terjadi sebagaimana diinginkannya. Berhari-hari raja berbaring di ranjangnya dan terus menerus dihinggapi kemurungan besar. Ketika merasa akan meninggal dipanggilnya semua sahabatnya lalu dikatakannya kepada mereka, “Tidur sudah lenyap dari mataku dan hatiku hancur karena kemasygulan. Maka dalam hati aku berkata: Betapa besar keimpitan dan kemalangan yang menimpa diriku sekarang ini! Padahal aku ini selalu murah hati dan tercinta dalam kekuasaanku! Tetapi, teringatlah aku sekarang akan segala kejahatan yang telah kuperbuat terhadap Yerusalem dengan mengambil perkakas perak dan emas yang ada di kota itu dan dengan menyuruh menumpas penduduk Yerusalem dengan sewenang-wenang. Sekarang aku menjadi insyaf bahwa semuanya itulah sebabnya aku ditimpa malapetaka ini. Sungguh aku sekrang jatuh binasa di negeri asing dengan amat sedih hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Jumat, 24 November 2023 Peringatan Wajib St. Andreas Dung-Lac, dkk., Imam dan Martir

 

Jumat, 24 November 2023
Peringatan Wajib St. Andreas Dung-Lac, dkk., Imam dan Martir

“Terimalah apa pun yang Yesus berikan; dan berikanlah apa pun yang Dia minta, dengan senyum yang lebar.” (St. Teresa dari Kalkuta)


Antifon Pembuka (Bdk. Gal 6: 14; Bdk. 1Kor 1:18)

Semoga kita tidak pernah bermegah, kecuali dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab pemberitaan tentang salib adalah kekuatan Allah bagi kita yang diselamatkan.

May we never boast, except in the Cross of our Lord Jesus Christ. For the word of the Cross is the power of God to us who have been saved.
   
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Andreas Dung Lac dan kawan-kawannya. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (4:36-37.52-59)   
   
"Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban."
  
Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 24 November 2023 St. Andreas Dung-Lac, dkk, Imam dan Martir

  
Nheyob / CC BY-NC 2.0

Saudara-saudari terkasih yang dicintai oleh Tuhan, hari ini, Gereja memperingati St. Andreas Dung-Lac dan banyak rekan-rekannya dalam kemartiran, para Martir Suci Vietnam, yang terdiri dari para misionaris Kristen yang datang ke Vietnam untuk mewartakan Kabar Baik Tuhan dan para petobat dan komunitas Kristen setempat. Melalui upaya misionaris dari berbagai komunitas agama, dimulai pada abad keenam belas dan berlanjut hingga tahun 1866, masyarakat Vietnam mendengar pesan Injil dan mungkin memeluk Iman meskipun ada penganiayaan berat dan kematian. Seperti di masa-masa awal Gereja, orang Vietnam saat itu pemerintah dan pihak berwenang menganiaya orang-orang Kristen dan Gereja karena mereka sangat curiga terhadap mereka karena para misionaris datang dari negara asing yang mungkin terlihat saat itu mencoba menabur perbedaan pendapat dan bertindak sebagai agen kekuatan asing yang saat itu mulai ikut campur dalam pembentukan politik dan sosial Vietnam dan tetangganya.

Orang Kudus hari ini: 23 November 2023 St. Klemens I, Paus dan Martir; dan St. Kolumbanus

 
 
 Hari ini, Gereja memperingati Paus St. Klemens I dan St. Kolumbanus, keduanya adalah abdi Allah yang agung, yang mengabdikan diri mereka pada kehidupan yang penuh dedikasi kepada Allah, berkomitmen untuk melakukan kehendak Allah dan menaati-Nya di tengah banyak tantangan., gangguan dan pertentangan di dunia ini. Paus St Klemens I adalah salah satu penerus awal Santo Petrus sebagai Paus dan Wakil Kristus, sebagai pemimpin umat Allah yang setia, dalam upaya dan karyanya, memimpin umat Allah melalui masa-masa sulit dan penuh gejolak, di tengah penganiayaan dan tantangan yang mereka hadapi saat itu. Dia banyak menulis kepada berbagai bagian dan komunitas Gereja, beberapa di antaranya surat dan kutipannya bertahan hingga hari ini dalam berbagai bentuk. Dia mengabdikan dirinya kepada kawanan yang dipercayakan Tuhan kepadanya, dan meninggal sebagai martir di tengah pelayanannya, dalam mewartakan Injil Tuhan dan tetap teguh dan setia kepada-Nya.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Memuliakan Tuhan dalam hidup


 
 
 Seluruh ciptaan menyatakan kemuliaan Allah. Rerumputan di padang, pohon-pohon di hutan, serangga dan burung di udara, makhluk-makhluk di bumi dan di laut, bintang-bintang di langit—semuanya berbicara kepada kita tentang kuasa dan keindahan Sang Pencipta. Kita juga diciptakan oleh dan untuk Tuhan, Yang merupakan awal dan akhir segala sesuatu. Oleh karena itu, dalam semua pikiran, tindakan, dan kasih sayang, kita harus mencari kemuliaan Tuhan. Memang benar, Tuhan tidak membutuhkan kontribusi kecil kita untuk memperbesar kemuliaan-Nya. Kemuliaan-Nya lengkap dan sempurna pada diri-Nya, di Surga dan di Neraka. Tuhan tidak membutuhkan kita, tetapi kita membutuhkan Tuhan. Merupakan kewajiban kita yang ketat untuk tidak hanya mewartakan kemuliaan Tuhan, tetapi juga mengupayakan kemenangan-Nya dalam diri kita dan dalam segala hal.

Orang yang mencintai Tuhan di atas segalanya hanya mencari kemuliaan-Nya. Namun, orang yang mencintai dirinya sendiri lebih dari mencintai Tuhan akan mencari pemuliaan duniawi yang picik dan menyimpang dari jalan utama kehidupan yang seharusnya menuntunnya menuju Tuhan. Mari kita pelajari perilaku para Orang Kudus, yang lupa diri dan hanya memikirkan Tuhan. Untuk menyenangkan Dia, untuk mendapatkan berkat-Nya, dan untuk bekerja sama dalam perwujudan kemuliaan-Nya, mereka menjauhkan diri dari makanan dan istirahat serta mengorbankan diri mereka sepenuhnya demi Dia.

Kamis, 23 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXIII

 
Kamis, 23 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXIII
 
“Selain dosa, semua yang kamu miliki datang dari Tuhan.” (St. Agustinus)
 

Antifon Pembuka (Mzm 50:15)

Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, niscaya Aku akan menyelamatkan dikau dan engkau akan memuliakan Daku.

Doa Pagi
 
Allah Bapa kami di surga, perkenankanlah kami menemukan apa yang dapat mendatangkan kedamaian. Semoga kami semua patuh setia akan sabda Putra-Mu yang menjadi cahaya di dalam perjalanan kami.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
     
Public Domain

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (2:15-29)
  
   
"Kami akan menaati hukum nenek moyang kami."
 
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes orang-orang Yahudi dipaksa meninggalkan ketetapan hukum Taurat. Sekali peristiwa para pegawai raja datang ke Kota Modein untuk menuntut orang-orang Yahudi mempersembahkan kurban kepada berhala. Banyak orang Israel datang kepada mereka. Matatias dan anak-anak berkumpul juga. Pegawai raja itu angkat bicara dan berkata kepada Matatias, “Saudara adalah seorang pemimpin, orang terhormat dan pembesar di kota ini,dan lagi didukung oleh anak-anak serta kaum kerabat. Baiklah Saudara sekarang juga maju ke depan sebagai orang pertama untuk memenuhi ketetapan raja. Hal ini telah dilakukan semua bangsa, bahkan juga orang-orang Yehuda dan mereka yang masih tinggal di Yerusalem. Kalau demikian niscaya Saudara serta anak-anak Saudara termasuk dalam kalangan sahabat-sahabat raja dan akan dihormati dengan perak, emas dan banyak hadiah!” Tetapi Matatias menjawab dengan suara lantang, “Kalaupun segala bangsa di lingkungan wilayah raja mematuhi perintah Seri Baginda dan masing-masing murtad dari agama nenek moyangnya serta menyesuaikan diri dengan perintah Seri Baginda, namun aku serta anak-anak dan kaum kerabatku hendak tetap hidup menurut perjanjian nenek moyang kami. Semoga Tuhan mencegah kami meninggalkan hukum Taurat serta peraturan-peraturan Tuhan. Titah raja itu tidak dapat kami taati. Kami tidak dapat menyimpang sedikit pun dari agama kami.” Belum lagi Matatias selesai berbicara, seorang Yahudi tampil ke depan umum untuk mempersembahkan kurban di atas mezbah berhala di kota Modein menurut penetapan raja. Melihat itu Matatias naik darah dan gentarlah hatinya karena geram yang tepat. Disergapnya orang Yahudi itu dan digoroknya di dekat mezbah. Petugas raja yang memaksakan kurban itupun dibunuhnya pada saat itu juga. Kemudian mezbah itu dirobohkannya. Tindakannya untuk membela hukum Tuhan itu serupa dengan yang dahulu pernah dilakukan oleh Pinehas terhadap Zimri bin Salmon. Lalu berteriaklah Matatias dengan suara lantang di Kota Modein, “Siapa saja yang rindu memegang hukum Taurat dan berpaut pada perjanjian hendaknya mengikuti aku!” Kemudian Matatias serta anak-anaknya melarikan diri ke pegunungan. Segala harta miliknya di kota ditinggalkannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Badai Kehidupan


 
 
Para Penginjil menggambarkan bagaimana suatu hari Yesus naik ke perahu bersama para Rasul-Nya dan berlayar menyeberangi danau Genesaret. Tiba-tiba badai besar muncul, begitu dahsyatnya hingga ombak menutupi kapal kecil itu dan mengancam akan menenggelamkannya. Para Rasul ketakutan dan berpaling kepada Yesus, tetapi Dia tertidur. Mereka membangunkan Dia sambil berseru: “Tuhan, selamatkan kami! Kita sedang binasa!” Dia duduk dan berkata kepada mereka: “Mengapa kamu takut, hai kamu yang kurang beriman?” Kemudian Dia menghardik angin dan laut itu, dan seketika itu juga semuanya menjadi tenang kembali. Para pengikutnya tercengang. Mereka bertanya satu sama lain, “Manusia macam apakah orang ini sehingga angin dan laut pun taat kepadanya?” (Mat. 8:23-26; Mrk. 4:36-40; Lukas 8:22-25)

Kita juga sering mengalami badai kehidupan. Terkadang badai ini murni bersifat batin, seperti ketika dorongan hati kita yang rendah mengancam untuk mengalahkan resolusi baik kita dan menenggelamkan kemurnian jiwa kita. Dalam krisis yang serius ini kita harus dengan rendah hati dan sungguh-sungguh meminta bantuan Yesus. Kadang-kadang, mungkin, Yesus tampak tertidur dan tuli terhadap permohonan kita yang penuh kesedihan. Namun hal ini tidak pernah terjadi. Dia hanya ingin menguji kita, sebagaimana Dia menguji para Rasul-Nya di danau Genesaret.

Orang Kudus hari ini: 22 November 2023 St. Sesilia, Perawan dan Martir

Saint Sesilia di jendela gereja St Mary The Virgin di Little Wymondley di Hertfordshire.

 
Hari ini, Gereja memperingati St. Sesilia, yang iman dan pengabdiannya kepada Tuhan, dan dedikasinya kepada-Nya, hingga menderita dan menanggung kesengsaraan yang berat demi Dia, harus menjadi inspirasi besar bagi umat Kristiani untuk diikuti. St Sesilia terkenal sebagai santa pelindung para musisi, namun ia juga seorang martir iman yang hebat, karena ia harus menanggung penderitaan yang besar demi Tuhan, dalam ketaatannya kepada-Nya dan dalam ketabahannya dalam menolak untuk meninggalkan imannya kepada-Nya. Dia dilahirkan dalam bangsawan Romawi dan meskipun dia bersumpah akan keperawanan di hadapan Tuhan, sebagai seorang Kristen, dia dipaksa oleh keluarganya untuk menikah dengan seorang bangsawan kafir bernama Valerian. St Sesilia menurut tradisi, memperingatkan Valerian bahwa Malaikat Tuhan mengawasinya dan jika dia mencoba melanggar keperawanan sucinya, dia akan dipukul.

Rabu, 22 November 2023 Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir

 
Rabu, 22 November 2023
Peringatan Wajib St. Sesilia, Perawan dan Martir

“Surga adalah perjumpaan kita dengan Bapa yang terjadi dalam Kristus yang bangkit melalui persekutuan Roh Kudus.” (St. Yohanes Paulus II)
          
  
Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut menghadapi ancaman di pengadilan. Kerajaan surga kini menjadi miliknya.

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kehidupan kekal, menjadi pengikut Kristus Putra-Mu akan selalu berhadapan dengan kenyataan ditolak, dimusuhi bahkan dianiaya. Berilah aku keteguhan hati untuk tetap setia dengan mengingat janji keselamatan-Mu seperti diteladankan oleh St. Sesilia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

   

Ilustrasi foto: Diocese of Siouxfall

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1.20-31)   
      
"Pencipta alam semesta akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu."
   
Pada waktu itu ada tujuh orang bersaudara beserta ibunya ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh Raja Antiokhus Epifanes untuk makan daging babi yang haram. Ibu itu sungguh mengagumkan secara luar biasa. Ia layak dikenang baik-baik. Ia harus menyaksikan ketujuh anaknya mati dalam tempo satu hari saja. Namun demikian ia tetap menanggungnya dengan tabah dan besar hati karena harapannya kepada Tuhan. Dengan rasa hati yang luhur ia menghibur anaknya masing-masing dalam bahasanya sendiri penuh dengan semangat hukum. Dengan semangat jantan dikuatkannya tabiat kewanitaannya, lalu berkatalah ia kepada anak-anaknya, “Aku tidak tahu bagaimana kalian muncul dalam kandunganku. Bukan akulah yang memberi kalian nafas dan hidup atau menyusun anggota-anggota badanmu satu per satu, melainkan Pencipta alam semestalah yang membentuk kelahiran manusia dan merencanakan kejadian segala sesuatunya. Dengan belas kasih Tuhan akan memberi kembali roh dan hidup kepadamu, justru karena kini kalian memandang dirimu bukan apa-apa demi hukum-hukum-Nya.” Adapun Raja Antiokhus mengira, bahwa ibu itu menghina dirinya, dan ia menganggap bicaranya suatu penistaan. Anak bungsu yang masih hidup tidak hanya dibujuk dengan kata-kata, tetapi raja juga menjanjikan dengan angkat sumpah bahwa si bungsu akan dijadikannya kaya dan bahagia, asal saja ia mau meninggalkan adat istiadat nenek moyangnya. Bahkan ia akan dijadikan sahabat raja, dan kepadanya akan dipercayakan pelbagai jabatan Negara. Oleh karena pemuda itu tidak menghiraukannya sama sekali, maka raja memanggil ibunya dan mendesak, supaya ia menasihati anaknya demi keselamatan hidupnya. Sesudah lama didesak barulah ibu itu menyanggupi untuk meyakinkan anaknya. Kemudian ia membungkuk kepada anaknya lalu dengan mencemoohkan penguasa yang bengis itu ia berkata dalam bahasanya sendiri, “Anakku, kasihanilah aku yang sembilan bulan lamanya mengandungmu dan tiga tahun lamanya menyusui engkau. Aku pun sudah mengasuhmu dan membesarkanmu hingga umurku sekarang ini dan terus memliharamu. Aku mendesak, ya anakku, tengadahlah ke langit dan ke bumi dan kepada segala sesuatu yang kelihatan di dalamnya. Ketahuilah bahwa Allah menjadikan semuanya itu bukan dari barang yang sudah ada. Demikianlah bangsa manusia juga dijadikan. Jangan takut kepada algojo itu. Sebaliknya hendaklah menyatakan diri sepantas kakak-kakakmu dan terimalah maut itu, supaya aku mendapat kembali engkau bersama kakak-kakakmu di masa belas kasihan kelak.” Belum lagi ibu itu mengakhiri ucapannya berkatalah pemuda itu, “Kalian menunggu siapa? Aku tidak akan taat kepada penetapan raja. Sebaliknya aku taat kepada segala ketetapan Taurat yang sudah diberikan oleh Musa kepada nenek moyang kami. Tetapi Baginda, yang menjadi asal usul segala malapetaka yang menimpa orang-orang Ibrani, pasti tidak akan luput dari tangan Allah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Hari Penghakiman


 
 
 Pewartaan Yesus Kristus mengandung tanda kelembutan dan kebaikan terhadap umat manusia, khususnya terhadap orang-orang berdosa. Namun, ada satu bagian dalam Injil yang menimbulkan ketakutan yang nyata. Mari kita kutip secara lengkap.

Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya, dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing; Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya, dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya. 
  
Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan. Sebab ketika Aku lapar kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum, ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. Maka orang-orang benar itu akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makanan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? Maka Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. Lalu Raja itu akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal, yang telah disediakan untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya. Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. Lalu mereka pun akan bertanya kepada-Nya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit, atau dalam penjara, dan kami tidak melayani Engkau? Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku. Dan mereka itu akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar masuk ke dalam hidup yang kekal.” (Lih. Mat 25:31-46)

Ini adalah kata-kata yang menakutkan, mengingat kita masing-masing mempunyai sesuatu untuk dicela.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy