Orang yang mencintai Tuhan di atas segalanya hanya mencari kemuliaan-Nya. Namun, orang yang mencintai dirinya sendiri lebih dari mencintai Tuhan akan mencari pemuliaan duniawi yang picik dan menyimpang dari jalan utama kehidupan yang seharusnya menuntunnya menuju Tuhan. Mari kita pelajari perilaku para Orang Kudus, yang lupa diri dan hanya memikirkan Tuhan. Untuk menyenangkan Dia, untuk mendapatkan berkat-Nya, dan untuk bekerja sama dalam perwujudan kemuliaan-Nya, mereka menjauhkan diri dari makanan dan istirahat serta mengorbankan diri mereka sepenuhnya demi Dia.
Sekarang pertimbangkan diri kita sendiri. Mungkin kita masih terlalu egois. Mungkin kita terlalu mencintai diri sendiri dan terlalu sedikit mencintai Tuhan. Mungkin kita berusaha terlalu keras untuk mencapai kesuksesan duniawi dan lupa bahwa di akhir hidup, pencapaian-pencapaian pribadi kita yang tidak berarti akan tampak bagi kita seperti mainan yang tidak berguna sehingga kita telah menyia-nyiakan waktu berharga yang Tuhan berikan kepada kita. Pikirkan hal ini dan buatlah resolusi yang sesuai untuk masa depan.
Kekudusan terdiri dari kasih—tentu saja, bukan cinta duniawi, melainkan cinta supernatural. Hal ini terdiri dari mencari Tuhan dalam segala hal, melakukan kehendak-Nya tanpa syarat, dan bertujuan untuk kemuliaan-Nya. Yang lainnya hanyalah debu dan abu. Jadi, di akhir kehidupan kita akan terlihat ketika kita mampu memandang diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita dalam terang kekekalan. Di sinilah letak penjelasan tentang kehidupan para Orang Kudus, kehidupan pengorbanan yang dipersembahkan kepada Tuhan dan keselamatan jiwa-jiwa.
“Segalanya demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar” adalah semboyan St. Ignatius dari Loyola. “Segala sesuatunya dalam nama Tuhan,” kata St Vinsensius de Paul. “Tuhanku adalah segalanya bagiku,” kata St. Katarina dari Genoa. Bagaimanakah pemikiran, keinginan, dan ambisi saya dibandingkan dengan hal-hal tersebut? Apakah itu semua dengan tulus ditujukan kepada Tuhan dan kemuliaan-Nya? ——
Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.