| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Persekutuan Para Kudus


 
 
Persekutuan Para Kudus adalah salah satu doktrin agama kita yang paling menghibur. Dogma ini meyakinkan kita bahwa Gereja yang militan, menderita, dan jaya adalah satu keluarga yang anggotanya terikat bersama oleh ikatan kasih ilahi. Sebagaimana para Orang Kudus di Surga mengasihi dan mendoakan kita dan jiwa-jiwa di Api Penyucian, demikian pula jiwa-jiwa yang menderita mengasihi dan menjadi perantara bagi kita, dan oleh karena itu kita hendaknya mengasihi dan berdoa bagi mereka. Ini adalah harmoni rangkap tiga cinta dan doa, sebuah himne yang naik ke takhta Tuhan dari tempat ziarah kita, dari wilayah penebusan di mana jiwa-jiwa yang terpisah berkobar dengan keinginan untuk bersatu dengan Pencipta mereka, dan dari kegembiraan paduan suara Surga. Hasilnya adalah tercurahnya rahmat ilahi pada diri kita sendiri dan pada jiwa-jiwa di Api Penyucian.

Oleh karena itu, jiwa-jiwa orang mati, baik mereka yang diberkati di Surga maupun yang sedang menebus dosa-dosa mereka di Api Penyucian, dipersatukan dengan kita dalam hal mereka mengasihi kita dan berdoa bagi kita. Antara mereka dan kita ada hubungan yang nyata namun tidak terlihat, pertukaran pemikiran, kasih sayang, dan doa. Ada semua elemen persahabatan yang sejati dan langgeng.

Ini adalah kenyataan yang sangat menghibur. Kita tidak kehilangan orang-orang terkasih kita yang telah pergi kepada Tuhan. Mereka memandang rendah kita, memikirkan kita, dan menunggu kita. Pada gilirannya, kita dapat memikirkan mereka, tetap mencintai mereka, dan mendoakan mereka.

Doktrin Persekutuan Para Kudus yang menghibur ini adalah landasan devosi terhadap umat beriman yang telah meninggal. Gereja universal, baik di bumi, di Api Penyucian, dan di Surga, merupakan Tubuh Mistik Kristus, yang merupakan saluran kehidupan ilahi Yesus. Hidup ini tidak mati karena kematian, tetapi hanya karena dosa berat yang menjadikan kita seperti anggota tubuh mati yang terpisah dari pokok anggur yaitu Kristus. Oleh karena itu, jiwa orang-orang yang telah meninggal dalam keadaan rahmat, adalah anggota Tubuh Mistik Kristus yang hidup. Kini, berbagai anggota tubuh manusia tidak mempunyai kehidupan yang terpisah, namun semuanya terkoordinasi dan diarahkan demi kebaikan seluruh tubuh. Dengan cara yang sama, semua anggota Tubuh Mistik, baik mereka yang diasingkan di bumi, jiwa-jiwa yang menderita di Api Penyucian, atau yang diberkati di Surga, harus saling membantu sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan semua orang. Mereka yang diberkati di Surga dan orang-orang beriman yang telah meninggal pasti melakukan hal ini, namun kita juga harus melakukan hal yang sama. Kita harus memelihara ikatan cinta dan doa antara diri kita sendiri dan orang-orang yang kita kasihi yang telah meninggal dunia sebelum kita.

Namun, mari kita ingat bahwa hal ini tidak mungkin terjadi jika kita jatuh ke dalam dosa berat dan mematikan kehidupan ilahi dalam diri kita yang datang kepada kita melalui Tubuh Mistik Kristus. Dalam peristiwa yang tidak menyenangkan seperti ini kita akan menjadi ranting-ranting yang terpisah dari pokok anggur, tidak bernyawa dan membusuk. Kita tidak lagi dapat mengklaim persaudaraan dengan mereka yang terberkati di Surga atau dengan jiwa-jiwa suci di Api Penyucian. Kita hanya akan menjadi kayu kering, ditakdirkan untuk memberi makan api Neraka yang kekal.—
    
Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy