St. Katarina dari Alexandria (Public Domain) |
Hari
ini, kita memperingati St. Katarina dari Aleksandria. Ketika kaisar Romawi Maxentius mengunjungi Aleksandria pada akhir abad ke-3, dia tidak menyangka akan mendapat tentangan keras dari seorang gadis berusia 18 tahun bernama Katarina, yang pengetahuannya bahkan melebihi miliknya.
Katarina adalah putri Constus, gubernur Aleksandria, dan dia masuk Kristen pada usia 14 tahun. Dia dididik pada usia dini dan mendalami filsafat Yunani. Kecantikan dan kecerdasannya tak tertandingi dan banyak yang melamarnya, namun tidak ada yang dianggap layak.
Saat berkunjung ke Aleksandria, Kaisar Maxentius mengadakan festival pagan besar dan memaksa beberapa orang Kristen untuk berpartisipasi, mengancam akan membunuh mereka kecuali mereka mempersembahkan korban kepada para dewa. Katarina mendengar ketidakadilan tersebut dan segera menghadap kaisar.
Dia dengan keras menentang Maxentius, tetapi bukannya memerintahkan membunuhnya, kaisar malah mencoba berdebat dengannya. Dia terpesona oleh kecantikan Katarina dan ingin memenangkan hatinya. Setelah menyaksikan kecerdasannya yang luar biasa, Maxentius memanggil 50 ahli retorika untuk mengalahkannya dalam argumen.
Ini tidak berhasil sama sekali dan keterampilan filosofis Katarina tidak tertandingi. Dia bahkan memenangkan hati banyak filsuf, mengubah mereka menjadi Kristen.
Hal ini membuat Maxentius marah dan tidak tahan dikalahkan oleh seorang gadis berusia 18 tahun. Dia memerintahkan membunuhnya dan dia kemudian dipenggal.
Sejak kematiannya, umat Kristiani dari seluruh penjuru dunia telah menghormati St. Katarina dan hari rayanya bahkan menjadi hari suci wajib di Prancis hingga abad ke-16. Kisah heroiknya tetap menjadi inspirasi bagi banyak orang dan memberikan keberanian bagi mereka yang melawan ketidakadilan di zaman kita.