SiouxFall Diocese |
Rabu, 29 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXIV
“Kita bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak menganggap apapun sebagai sesuatu yang definitif dan memiliki nilai tertinggihnya pada ego dan keinginan seseorang…Gereja harus bertahan melawan arus trend dan hal-hal baru…Kita harus dewasa dalam iman yang dewasa ini, kita harus membimbing gembala Kristus kepada iman ini” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
Hari Biasa Pekan XXXIV
“Kita bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak menganggap apapun sebagai sesuatu yang definitif dan memiliki nilai tertinggihnya pada ego dan keinginan seseorang…Gereja harus bertahan melawan arus trend dan hal-hal baru…Kita harus dewasa dalam iman yang dewasa ini, kita harus membimbing gembala Kristus kepada iman ini” (Paus Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci, dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)
Allah Bapa kami yang mahakuasa, berkenanlah menjelaskan isi Kitab Suci, dan perkenankanlah kami menyaksikan bahwa Engkau selalu menjaga dan melindungi kami serta selalu menatang kami di tangan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (5:1-6.13-14.16-17.23-28)
"Tampaklah jari-jari tangan manusia yang menulis pada dinding."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
Ayat. (Dan 3:62.63.64.65.66.67)
1. Pujilah Tuhan, hai matahari dan bulan
2. Pujilah Tuhan, hai segala bintang di langit
3. Pujilah Tuhan, hai segala hujan dan embun
4. Pujilah Tuhan, hai segala angin
5. Pujilah Tuhan, hai api dan panas terik
6. Pujilah Tuhan, hai hawa yang dingin dan kebekuan
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Why 2:10c)
Hendaklah engkau setia sampai mati, sabda Tuhan, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:12-19)
"Karena nama-Ku kalian akan dibenci semua orang, tetapi tidak sehelai pun rambut kepalamu akan hilang."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Untuk membuat pemberitahuan atau pernyataan resmi, kita akan menggunakan kalimat "Buat hitam diatas putih".
Tentu saja ini berarti menyampaikan pemberitahuan atau pernyataan itu secara tertulis dan mencatat serta mengarsipkannya. Begitulah yang biasa dilakukan.
Menuliskannya di dinding merupakan cara yang kasar untuk melakukannya. Namun apakah pemberitahuan itu ditempel di dinding atau ditulis di dinding, itu berarti sesuatu yang penting atau sesuatu yang serius.
Pada bacaan pertama, kita mendengar sesuatu yang sangat mengagetkan bahkan menakutkan. "Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu."
Kata-kata "Mene, Mene, Tekel dan Urfasin" menyatakan penghakiman atas raja Belsyazar yang telah menggunakan bejana suci yang dijarah dari Bait Suci di Yerusalem dan menggunakannya untuk pesta pora yang tidak senonoh.
Tindakan tidak senonoh itu mungkin merupakan pukulan terakhir dari semua penyalahgunaan kekuasaannya yang secara harfiah membuat tangan Tuhan menjatuhkan hukuman terhadapnya.
Dalam Injil, ketika Yesus berbicara tentang penganiayaan yang harus kita hadapi sebagai murid-murid-Nya, Dia juga berkata: – "Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu."
Artinya dalam menghadapi penganiayaan, kita harus mempunyai iman dan ketabahan melihat tangan Tuhan menuliskan petunjuk bagi kita.
Namun yang lebih penting, kita harus tahu bahwa kita selalu ada di tangan-Nya, nama kita tertulis di telapak tangan-Nya, dan firman-Nya tidak akan tertulis di dinding melainkan tertulis dalam hidup kita.
Tentu saja ini berarti menyampaikan pemberitahuan atau pernyataan itu secara tertulis dan mencatat serta mengarsipkannya. Begitulah yang biasa dilakukan.
Menuliskannya di dinding merupakan cara yang kasar untuk melakukannya. Namun apakah pemberitahuan itu ditempel di dinding atau ditulis di dinding, itu berarti sesuatu yang penting atau sesuatu yang serius.
Pada bacaan pertama, kita mendengar sesuatu yang sangat mengagetkan bahkan menakutkan. "Pada waktu itu juga tampaklah jari-jari tangan manusia, menulis pada kapur dinding istana raja, di depan kaki dian. Raja sendiri melihat punggung tangan yang sedang menulis itu."
Kata-kata "Mene, Mene, Tekel dan Urfasin" menyatakan penghakiman atas raja Belsyazar yang telah menggunakan bejana suci yang dijarah dari Bait Suci di Yerusalem dan menggunakannya untuk pesta pora yang tidak senonoh.
Tindakan tidak senonoh itu mungkin merupakan pukulan terakhir dari semua penyalahgunaan kekuasaannya yang secara harfiah membuat tangan Tuhan menjatuhkan hukuman terhadapnya.
Dalam Injil, ketika Yesus berbicara tentang penganiayaan yang harus kita hadapi sebagai murid-murid-Nya, Dia juga berkata: – "Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kalian memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kalian kata-kata hikmat, sehingga kalian tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu."
Artinya dalam menghadapi penganiayaan, kita harus mempunyai iman dan ketabahan melihat tangan Tuhan menuliskan petunjuk bagi kita.
Namun yang lebih penting, kita harus tahu bahwa kita selalu ada di tangan-Nya, nama kita tertulis di telapak tangan-Nya, dan firman-Nya tidak akan tertulis di dinding melainkan tertulis dalam hidup kita.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Luk 21:15)
Aku sendirilah yang akan memberikan kata-kata hikmat kepadamu, sehingga tak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu.
RENUNGAN PAGI