| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Selasa, 14 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXII

 

Selasa, 14 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXII
   
Buatlah ya Tuhan supaya aku tetap setia akan apa yang kuakui dalam syahadat kelahiran-kembali diriku, ketika aku dibaptis dalam Bapa, dalam Putera dan dalam Roh Kudus. Semoga aku menyembah Engkau Bapa kami, dan Putera-Mu bersama dengan Dikau; semoga aku pantas menerima Roh Kudus-Mu yang berasal dari Engkau melalui Putera-Mu yang tunggal. ... Amin. – St. Hilarius dari Poitiers, Uskup Poitiers dan Doktor Gereja
        
Antifon Pembuka (Keb 2:23)

Tuhan menciptakan manusia untuk keabadian dan menjadikan seturut citra-Nya sendiri.

Doa Pagi
   
Allah Bapa kami yang Mahabaik, orang yang mengandalkan Dikau Kauperkenankan mengalami kasih setia-Mu. Semoga kami selalu dengan tekun mendengarkan sabda janji-Mu yang telah Kausampaikan lewat Yesus Mesias, Putra-Mu,yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Karya: petekarici/istock.com

Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (2:23-3:9)
    
  
"Menurut pandangan orang bodoh, mereka itu mati, padahal mereka menikmati ketenteraman."
   
Allah telah menciptakan manusia untuk kebakaan, dan ia dijadikan-Nya gambar hakikat-Nya sendiri. Tetapi karena dengki setan maka maut masuk ke dunia, dan yang menjadi milik setan mencari maut itu. Tetapi jiwa orang benar ada di tangan Allah, dan siksaan tiada menimpa mereka. Menurut pandangan orang bodoh mereka mati nampaknya, dan pulang mereka dianggap malapetaka, dan kepergiannya dari kita dipandang sebagai kehancuran. Namun mereka berada dalam ketenteraman. Kalaupun mereka disiksa menurut pandangan manusia, namun harapan mereka penuh kebakaan. Setelah disiksa sebentar mereka menerima anugerah yang besar, sebab Allah hanya menguji mereka, lalu mendapati mereka layak bagi diri-Nya. Laksana emas dalam dapur api diperiksalah mereka oleh-Nya, lalu diterima bagaikan kurban bakaran. Maka pada waktu pembalasan mereka akan bercahaya, dan laksana bunga api yang berlari-larian di ladang jerami. Mereka akan mengadili para bangsa dan memerintah sekalian rakyat. Dan Tuhan berkenan memerintah mereka selama-lamanya. Orang yang telah percaya kepada Allah akan memahami kebenaran, dan yang setia dalam kasih akan tinggal pada-Nya. Sebab kasih setia dan belas kasih menjadi bagian orang-orang pilihan Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman
Atau Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu.
Ayat. (Mzm 34:2-3.16-19)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Mata Tuhan tertuju kepada orang-orang benar, dan telinga-Nya kepada teriak mereka minta tolong; wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi.
3. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya.

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.  
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (17:7-10)
  
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
  
Yesus bersabda kepada para murid, “Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera makan’? Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.’ Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan’.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
Keistimewaan pada umumnya diartikan sebagai suatu manfaat atau pengecualian yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang, dalam keadaan tertentu, dan tidak diberikan kepada masyarakat umum.

Misalnya, diplomat dan menteri kabinet serta profesional tertentu menikmati keistimewaan yang biasanya tidak kita dapatkan sebagai orang biasa.

Namun apa pun itu, hak istimewa bukanlah sebuah hak, dan tidak boleh dianggap seperti itu.

Namun, sangatlah mudah untuk menganggap remeh suatu hak istimewa dan pada saat yang sama menganggap bahwa hal tersebut adalah sebuah hak.

Yesus menjelaskan dalam Injil bahwa jika kita benar-benar ingin melayani Tuhan, maka kita tidak dapat mengharapkan hak istimewa apa pun.

Kita tidak boleh mengharapkan rasa terima kasih dari orang yang kita layani atau mengharapkan imbalan apa pun dari Tuhan atas pengorbanan yang kita lakukan.

Meskipun demikian, bacaan pertama memberi tahu kita bahwa Tuhan menciptakan kita tidak dapat binasa, dan Dia menciptakan kita menurut gambaran sifat-Nya sendiri.

Dia telah memberi kita hak istimewa untuk menjadi umat pilihan-Nya dan kita yakin akan kasih dan belas kasihan-Nya.

Namun kita harus percaya pada Tuhan dan beriman kepada-Nya untuk memahami kebenaran - bahwa mereka yang setia akan hidup bersama Tuhan dalam kasih.
  
Kasih tidak menerima begitu saja hak istimewa apa pun. Padahal, buah kasih adalah kerendahan hati, dan syukur.

Dalam Ekaristi, marilah kita dengan rendah hati mengucap syukur. Itu adalah tugas utama dan mendasar kita kepada Tuhan. Dan hanya dengan itu kita akan diberkati. 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
   
Antifon Komuni (Luk 17:10)
 
Bila telah kulaksanakan segala tugasmu, katakanlah, 'Kami ini hamba yang tidak berguna, kami hanya melaksanakan tugas kami.'
 


RENUNGAN PAGI

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy