Keasyikan muncul dari kurangnya iman dan kurangnya kepasrahan pada kehendak Tuhan. Dalam konteks ini kita diingatkan akan kisah yang diceritakan tentang St. Yohanes Bosco. Suatu hari dia sedang menunggu audiensi dengan Menteri Negara yang dengannya dia harus mendiskusikan berbagai masalah sulit. Ada banyak orang lain di ruang tunggu, kebanyakan dari mereka berjalan mondar-mandir dengan gelisah sambil memikirkan apa yang ingin mereka katakan kepada Menteri dan apa yang ingin mereka terima darinya. Namun Don Bosco tetap tenang; Saking tenangnya, karena dia juga sangat lelah, dia pun tertidur. Akhirnya Menteri muncul di ambang pintu dan dia merasa terhibur karena melihat sang imam tertidur dengan tenang. Don Bosco terbangun ketika Menteri memanggilnya dan dengan tenang langsung menjelaskan apa yang diinginkannya. Dia berbicara dengan cara seperti orang yang terbiasa berbicara dengan Tuhan, dan dia mendapatkan segala yang diinginkannya tanpa kesulitan apa pun.
Kita harus mencoba dan berperilaku dengan ketenangan serupa. Kita harus tetap dekat dengan Tuhan dan hidup selaras dengan kehendak-Nya. Kita harus melaksanakan tugas kita dengan penuh perhatian dan sepenuh hati, namun kita tidak boleh khawatir terhadapnya. Hasilnya, kita akan berbuat lebih banyak dan melakukannya dengan lebih efektif. Yang terpenting dari semuanya, kita harus yakin bahwa Tuhan akan memberkati pekerjaan kita.
Di saat-saat sulit dan pencobaan, marilah kita mengingat nasihat Roh Kudus. “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.” (Mzm. 54:23) Mari kita renungkan juga kata-kata “Mengikuti Jejak Kristus” yang diucapkan Tuhan. "Nak, ijinkan aku melakukan apa pun yang kukehendaki bersamamu; aku tahu apa yang berguna bagimu. Engkau berpikir seperti manusia; engkau menilai banyak hal sesuai dengan kasih sayang manusia." Marilah kita menjawabnya dengan kata-kata sang murid. "Tuhan, apa yang Engkau katakan adalah benar. Kepedulian-Mu terhadapku lebih besar daripada segala kepedulian yang mampu kulakukan terhadap diriku sendiri… Tuhan, asalkan kemauanku tetap setia dan teguh terhadap-Mu, lakukanlah padaku apa pun yang berkenan pada-Mu. Karena hal itu tidak bisa tetapi jadilah baik, apa pun yang Engkau lakukan terhadapku. Jika Engkau ingin aku berada dalam kegelapan, diberkatilah Engkau; dan jika Engkau ingin aku berada dalam terang, diberkatilah Engkau lagi; jika Engkau bersedia menghiburku, jadilah Engkau diberkati; dan jikalau kehendak-Mu aku tertindas, seandainya Engkau tetap diberkati.” (Bk. III, c.17)
Jika kita dapat mencapai semangat penerimaan kehendak ilahi yang begitu tenang, kita tidak akan pernah gelisah atau sibuk. Kita akan selalu damai baik dalam suka maupun duka, sama seperti para Martir dan Orang Kudus. Mari kita memohon rahmat kepada Tuhan untuk dapat hidup dan mati selaras dengan keinginan kudus-Nya. ——
Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.