Ada dua puluh empat jam dalam sehari, delapan ribu tujuh ratus enam puluh dalam setahun. Bagaimana Anda menghabiskan waktu yang Tuhan berikan kepada Anda di masa lalu? Bagaimana Anda berniat menggunakan waktu yang akan Dia berikan kepada Anda di masa depan?
Ketika Anda memeriksa masa lalu, Anda akan menemukan banyak penyesalan. Mungkin Anda telah menghabiskan waktu berjam-jam dalam dosa, dalam gosip yang tidak berguna, dalam hiburan yang tidak berguna atau berbahaya, atau dalam transaksi bisnis yang tak terhitung jumlahnya, yang semuanya tidak akan memberikan kontribusi apa pun terhadap keselamatan kekal Anda, yang seharusnya menjadi perhatian utama Anda dalam hidup.
Berapa banyak waktu yang Anda habiskan untuk memikirkan Tuhan, Pencipta dan Penebus Anda? Berapa jam yang telah Anda curahkan untuk berdoa, mengucap syukur, dan penebusan dosa? Berapa banyak yang telah Anda habiskan dalam karya kerasulan demi kepentingan sesama Anda? Mungkin pelayanan kepada Tuhan dan kesejahteraan rohani Anda sejauh ini merupakan hal yang paling tidak Anda khawatirkan, dan Anda hanya menghabiskan waktu-waktu yang tersisa dari kesibukan Anda yang lain. Namun Anda sadar betul bahwa tujuan hidup adalah untuk mengenal, mencintai, dan melayani Tuhan. Anda tahu bahwa Anda harus mempersembahkan kepada-Nya seluruh pikiran, kasih sayang, dan tindakan Anda, karena hanya Dia yang dapat membuat Anda bahagia.
Tentu saja ini tidak berarti bahwa kita wajib menghabiskan seluruh waktu kita untuk berdoa, melakukan penebusan dosa, atau melakukan pekerjaan kerasulan. Tuhan tidak menuntut sebanyak ini. Busur yang direntangkan terlalu jauh akan patah. Kita perlu istirahat, tidur, dan rekreasi. Namun saat-saat yang paling menyenangkan adalah saat-saat yang kita dedikasikan untuk cinta dan pelayanan kepada Tuhan. Terlebih lagi, jam-jam yang kita curahkan untuk bekerja, istirahat, atau bersenang-senang, harus dihabiskan di hadirat Tuhan. Dari waktu ke waktu kita hendaknya memikirkan Dia dan berbicara kepada-Nya. Kita juga hendaknya senang menjalin percakapan kita secara alami dengan refleksi spiritual demi membangun sesama kita.
Mari kita renungkan kenyataan bahwa kekekalan kita dapat bergantung pada satu jam saja. Dalam waktu satu jam pencuri yang bertobat itu bertobat dan memperoleh Surga. Dalam satu jam Maria Magdalena, Santo Paulus, dan banyak Orang Kudus lainnya akhirnya menyerah pada rahmat Tuhan dan memulai jalan menuju kesucian. Ada juga saat-saat penting dalam hidup kita. Akan menjadi bencana bagi kita jika kita membiarkan waktu kasih karunia ini berlalu begitu saja. Marilah kita mendengarkan ketika Tuhan memanggil kita dan marilah kita bermurah hati kepada-Nya sebagaimana Dia telah bermurah hati kepada kita. Jika kita berperilaku seperti ini, kita tidak perlu takut akan saat kematian. Ini akan tetap menjadi saat di mana kekekalan kita bergantung, namun itu akan menjadi keabadian kebahagiaan abadi. ——
Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.