Hari Minggu Adven I (B)
Pada kedatangan Kristus yang pertama Ia dibedung dalam kain lampin di palungan. Pada kedatangan-Nya yang kedua Ia diliputi cahaya bagaikan busana. (St. Sirilus dari Yerusalem)
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3)
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.
To you, I lift up my soul, O my God. In you, I have trusted; let me not be put to shame. Nor let my enemies exult over me; and let none who hope in you be put to shame.
Ad te levavi animam meam: Deus meus in te confido, non erubescam: necque irrideant me inimici mei: etenim universi qui te exspectant, non confundentur.
Doa Pagi
Allah Yang Mahakuasa, anugerahilah kami, umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga dengan demikian kami layak mewarisi Kerajaan Surga, bersama Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (63:16b-17;64:1.3b-8)
Ya Tuhan, Engkau sendirilah Bapa kami. Sejak dahulu kala nama-Mu ialah "Penebus kami". Ya Tuhan, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu? Mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga kami tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, dan oleh karena suku-suku milik pusaka-Mu. Sudilah Engkau mengoyakkan langit dan turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu. Karena sejak dahulu kala orang tidak pernah mendengar, dan juga tidak ada telinga yang mendengarl tidak ada mata yang melihat Allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan Dia. Hanya Engkau yang berbuat demikian. Engkau menyongsong mereka yang melakukan kebenaran, dan yang mengindahkan jalan yang Kautunjukkan! Sesungguhnya, Engkau ini murka sebab kami berdosa. Terhadap Engkau kami memberontak sejak dahulu kala. Demikianlah kami semua seperti orang najis, dan segala kesalehan kami seperti kain kotor. Kami semua menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu, sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami. Engkau menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami. Tetapi sekarang, ya Tuhan, Engkaulah Bapa kami! Kami ini tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami semua adalah buatan tangan-Mu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 865
Ref. Tuhan, Dikaulah penyelamatku.
Ayat. (Mzm 80:2ac+3b.15-16.18-19; Ul: 4)
1. Hai gembala Israel, pasanglah telinga-Mu, Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar. Bangkitkanlah keperkasaan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
2. Allah semesta alam, kembalilah, pandanglah dari langit, dan lihatlah! Tengoklah pohon anggur ini, lindungilah batang yang ditanam oleh tangan kanan-Mu.
3. Kiranya tangan-Mu melindungi orang yang ada di sebelah kanan-Mu, anak manusia yang telah Kauteguhkan bagi diri-Mu. Maka kami tidak akan menyimpang dari pada-Mu. Biarlah kami hidup, maka kami akan menyerukan nama-Mu.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 1:3-9)
Saudara-saudara, kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. Aku, Paulus, senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu, atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus. Sebab di dalam Kristus kamu telah menjadi kaya dalam segala hal, yaitu dalam segala macam perkataan dan pengetahuan, sesuai dengan kesaksian tentang Kristus yang telah diteguhkan di antara kamu, sehingga kamu tidak kekurangan suatu karunia pun sementara kamu menantikan penampakan Tuhan kita Yesus Kristus. Dia juga akan meneguhkan kamu sampai kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab setialah Allah yang telah memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Mrk 85:8; 2/4)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan dan berilah kami keselamatan yang dari pada-Mu.
Inilah Injil Suci menurut Markus (13:33-37)
Sekali peristiwa Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Hati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamana waktunya tiba. Ibaratnya seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing sesuai dengan tugasnya, dan memerintahkan supaya penunggu pintu berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamana tuan rumah itu pulang: Menjelang malam atau tengah malam, atau larut malam atau pagi-pagi buta. Hal ini Kukatakan supaya kalau ia tiba-tiba datang, jangan sampai kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu Kukatakan kepada semua orang: Berjaga-jagalah!"
Renungan
Mereka juga menginginkan hiasan Natal di rumah, jadi orang tua harus mengambil pohon Natal dari gudang dan melepaskan lampu dan mencari dekorasi Natal lainnya yang tersimpan.
Namun meskipun sebagian besar dekorasi Natal memiliki makna spiritual, ada satu yang menonjol dari yang lain dan melambangkan masa Adven.
Pada awal Misa, kita memberkati karangan bunga Adven dan menyalakan lilin pertama dari karangan bunga tersebut.
Karangan bunga Adven kaya akan simbol. Keempat lilin melambangkan empat minggu Adven dimana kita mempersiapkan perayaan kelahiran Yesus.
Karangan bunga melingkar melambangkan keabadian Tuhan yang tidak berawal dan berakhir, dan bahwa Dia mencintai kita dengan cinta abadi.
Pohon pinus yang selalu hijau melambangkan pengharapan kita akan kasih Allah yang menyelamatkan, pengharapan yang terpenuhi dalam kelahiran Juruselamat dan pengharapan keselamatan kekal.
Seiring berjalannya Adven, dari minggu pertama hingga minggu ke-4, jumlah lilin yang dinyalakan disesuaikan.
Hal ini memiliki makna spiritual yang mendalam bahwa Yesus, terang dunia akan datang untuk menyebarkan kegelapan dosa-dosa kita, dan setiap minggunya, cahaya lilin di karangan bunga Adven semakin terang sebagai persiapan untuk merayakan kelahiran Yesus, cahaya yang sebenarnya.
Jadi di Gereja, karangan bunga Adven adalah simbol masa Adven dan ditempatkan di dalam tempat kudus untuk mengingatkan kita akan perlunya mempersiapkan diri secara rohani untuk perayaan Natal.
Dan seperti di Gereja, demikian pula seharusnya di rumah. Terutama dengan anak-anak, kita sebagai orang tua dan orang dewasa harus menjaga tradisi spiritual tetap hidup dan menemukan makna serta arah bagi iman kita di masa Adven.
Dengan adanya stres dan kesibukan hidup, keluarga sulit mempunyai waktu untuk berdoa, dan jika orang tua serta orang dewasa tidak memimpin dan menunjukkan jalannya, anak-anak tidak akan memiliki arahan rohani untuk diikuti.
Jadi Adven bagaikan jam alarm rohani yang berdering di dalam hati kita dan meminta kita untuk bangun dan mempersiapkan diri menyambut kedatangan Juruselamat kita.
Ya, kita harus bangun tetapi seperti kebanyakan pagi hari, jam alarm membangunkan kita dan kemudian kita mematikannya dan kita tertidur kembali.
Itu sebabnya dalam Injil, Yesus mendesak kita untuk tetap terjaga, dan waspada terhadap rasa berpuas diri dan kecerobohan.
Terlebih lagi di masa Adven ini, ketika kita seharusnya mempersiapkan diri dengan doa, kita akan tergoda untuk menyibukkan diri dengan berbelanja oleh-oleh dan sekedar menyiapkan materi untuk menyambut Natal namun mengabaikan aspek rohani.
Jadi jika kita tidak memiliki karangan bunga Adven, maka akan sangat berarti jika kita mendapatkannya, baik dari toko buku Katolik maupun toko online. Sebenarnya ini cukup mudah didapat.
Yesus ingin datang ke dalam hidup kita dengan terang dan berkat-Nya.
Dia ingin memberi kita kesembuhan dari kegelapan dosa-dosa kita dan membantu kita berdamai satu sama lain terutama dalam keluarga.
Dia ingin berada dalam keluarga kita sehingga kita dapat merasakan kasih, sukacita, dan kedamaian-Nya satu sama lain.
Namun kita harus mengundang Dia, dan karangan bunga Adven akan menjadi sarana untuk menyatukan keluarga dalam doa dan membiarkan terang Kristus bersinar di hati kita dan membawa kehangatan cinta dan kedamaian yang selalu kita inginkan bagi keluarga kita dan untuk diri kita.
Kita hanya perlu tetap terjaga dan waspada dalam berdoa. Menyalakan lilin karangan bunga Adven dan berdoa bersama sebagai sebuah keluarga mungkin merupakan tindakan kecil dan sederhana namun berkat yang Yesus berikan akan berlimpah. Kita hanya harus tetap terjaga dalam doa untuk menerima berkat sejati. (GR/RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 85:13)
Tuhan akan memberikan kebaikan dan negeri kita akan memberikan hasilnya.
The Lord will bestow his bounty, and our earth shall yield its increase.
Dominus dabit benignitatem: et terra nostra dabit fructum suum.