St Ambrosius sendiri pernah menjadi gubernur dan negarawan Romawi yang penting, dilahirkan dalam keluarga Romawi yang sangat terkemuka, dengan ayahnya adalah anggota yang sangat senior dalam pemerintahan Romawi, dan dalam beberapa catatan ia juga merupakan prefek praetorian. Ia dilahirkan dalam keluarga Kristen dan dibesarkan dengan baik dalam iman dan akademis, hingga akhirnya berhasil menjadi gubernur provinsi Liguria di wilayah yang sekarang menjadi bagian Italia utara, yang berpusat di Milan. Di sanalah kemudian Santo Ambrosius menjadi pusat perhatian Gereja karena perpecahan dan persaingan yang terjadi pada saat itu antara para pengikut iman yang sejati melawan mereka yang berpihak pada ajaran sesat Arianisme. Uskup Milan, yang dikenal sebagai Auxentius, seorang bidah Arian, meninggal dan suksesinya sangat kontroversial.
St Ambrosius dari Milan datang untuk mencegah keributan dan kerusuhan yang terjadi karena perbedaan pendapat selama pemilihan, hanya agar dia diakui oleh semua orang yang berkumpul sebagai uskup, yang menyebabkan St. Ambrosius dibaptis, ditahbiskan dan kemudian ditahbiskan sebagai Uskup Milan yang baru. St Ambrosius terbukti menjadi seorang uskup dan administrator yang hebat, dan seorang gembala yang hebat bagi kawanannya. Ia membantu mereformasi Gereja dan kemudian terlibat dalam memerangi ajaran sesat Arianisme yang telah menyebar ke sebagian besar umat Kristen pada saat itu. Dia bahkan dengan berani melawan otoritas Romawi, yang banyak di antaranya menyukai Arianisme pada saat itu, termasuk banyak imam tingkat tinggi di seluruh Kekaisaran dan Gereja.
St Ambrosius memperjuangkan iman yang benar dan ortodoks, dan tidak ragu-ragu menggunakan kekuatan dan pengaruhnya untuk mengatasi cengkeraman Arianisme dan ajaran sesatnya terhadap Gereja dan Kekaisaran. Di kemudian hari dalam kehidupan dan pelayanannya, dia tidak segan-segan menghukum Kaisar yang berkuasa dan perkasa, Theodosius Agung, atas tindakannya yang tidak bertanggung jawab dan jahat karena menjadi kaki tangan dalam pembantaian dan penghancuran orang-orang tak berdosa di kota besar Tesalonika. Akhirnya, Kaisar sendiri mengalah dan sebagai orang yang bertobat, dengan mengenakan kain kabung dan abu, dengan rendah hati datang ke hadapan Uskup Milan, St. Ambrosius sendiri, dan berdamai dengan Tuhan dan Gereja-Nya. Masih banyak hal-hal besar lainnya yang telah dilakukan oleh abdi Allah yang agung dan kudus ini bagi Gereja dan umat Allah, dan hal-hal tersebut seharusnya mengilhami kita semua untuk setia seperti yang telah dilakukan oleh St. Ambrosius sendiri.
Saudara-saudara seiman dalam Kristus, marilah kita semua melakukan yang terbaik agar kita selalu setia di dalam Tuhan, dan agar kita selalu fokus pada Kristus, alasan utama kita merayakan Natal, dan alasan kita menggunakan waktu ini untuk mempersiapkan diri. diri kita pada masa Adven ini, secara rohani dan seutuhnya. Marilah kita semua melakukan bagian kita sehingga kita dapat dipenuhi dengan sukacita Natal yang sesungguhnya, dan semakin fokus dan berkomitmen kepada Tuhan setiap saat. Semoga setiap tindakan, perkataan dan perbuatan kita dipenuhi dengan keimanan yang sejati dan tulus kepada Tuhan, dan semoga kita semua semakin mendekatkan diri kepada-Nya, sekarang dan selamanya. Amin.