Apa pesannya? Natal berarti kemartiran - dan banyak orang seperti St Stefanus mati di zaman kita sendiri Kristus persis seperti yang Dia lakukan. Kematian adalah bagian sentral dari kisah Natal sesungguhnya.
Yesus Kristus datang ke dunia dikejar oleh Raja Herodes yang jahat yang menginginkan Dia mati. Pesta-pesta lain yang mengikuti Natal adalah tanggal 28 Desember, Pesta Kanak-kanak Suci, Martir, yang meninggal karena Herodes berusaha mendapatkan Yesus.
Kemudian, ketika masih bayi dalam pelukan ibunya, Simeon akan bernubuat kepada Bunda Maria bahwa “sebuah pedang akan menembus hatimu” karena anak ini, dan Bunda Maria akan merasakan sengatnya saat dia memegang tubuh-Nya sekali lagi di kaki salib.
Faktanya adalah bahwa Kristus datang ke dunia untuk mati - dan, seperti yang dikatakan Uskup Agung Fulton Sheen, "Salib-Nya memberikan bayangan yang menyentuh setiap bagian dari hidup-Nya."
Natal ditandai oleh dua ciri utama: pemberian hadiah, dan kisah penyelamat yang baru lahir. Ini adalah dua ciri yang sama yang menandai kehidupan St Stefanus.
Santo Stefanus ditunjuk oleh para rasul untuk membagikan makanan kepada anggota masyarakat yang lebih miskin — sebuah contoh kemurahan hati yang kita rayakan setiap Natal.
Ia menjadi martir karena dituduh menghujat karena memberitakan Yesus Kristus. Kata-kata terakhirnya saat dia dilempari batu sampai mati adalah “Tuhan, jangan tanggungkan dosa ini kepada mereka.”
Pada tahun 2018, Vatikan mengeluarkan laporan yang menemukan bahwa hampir 300 juta orang Kristen — atau 1 dari setiap 7 pengikut Kristus — tinggal di negara tempat mereka mengalami kekerasan, penangkapan, dan pelanggaran hak asasi manusia.
Antara Juni 2016 hingga Juni 2018, kata laporan itu, Aid to the Church in Need menemukan pelanggaran berat terhadap kebebasan beragama di 38 negara, mulai dari diskriminasi serius hingga penganiayaan langsung. Di 22 negara, gerakan radikal. Di tempat lain lain, "nasionalisme agresif". Di antara pelakunya adalah Tiongkok, India, Korea Utara, Myanmar, Vietnam, dan Kyrgyzstan.
Pada akhirnya, pesan hari Pesta Santo Stefanus berlaku bagi kita semua. Gereja menyela keceriaan Natal dengan pesan tentang para martir
Gereja merayakan Pesta St Stefanus pada tanggal 26 Desember, mengingat bagaimana dia adalah martir pertama setelah kematian Yesus di kayu salib.