Rabu, 06 Desember 2023 Hari Biasa Pekan I Adven / Peringatan Fakultatif St. Nikolaus, Uskup

 
Rabu, 06 Desember 2023
Hari Biasa Pekan I Adven / Peringatan Fakultatif St. Nikolaus, Uskup
 

Pada kedatangan-Nya yang pertama Tuhan kelihatan di bumi dan hidup di antara manusia, ketika orang-orang melihat dan membenci Dia. (St. Bernardus, Abas)


Antifon Pembuka (Lih. Hab 2:1; 1Kor 4:5)

Tuhan akan datang dan tidak akan terlambat. Ia akan menerangi kita yang tersembunyi dalam kegelapan dan menyatakan diri-Nya kepada segala bangsa.

The Lord will come and he will not delay. He will illumine what is hidden in darkness and reveal himself to all the nations.

 
Doa Pagi

 
Allah Bapa sumber sukacita, siapkanlah hati kami dengan kekuatan-Mu. Kiranya pada kedatangan Kristus Putra-Mu, kami diundang menghadiri perjamuan hidup kekal dan diperkenankan menyambut santapan suci yang dihidangkan oleh Yesus Kristus Putra-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (25:6-10a)
    
  
"Tuhan akan menghidangkan suatu jamuan, dan menghapus air mata dari wajah semua orang."
    
Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa. Ia akan meniadakan maut untuk seterusnya, dan Ia akan menghapus air mata dari wajah semua orang. Aib umat-Nya akan Ia jauhkan dari seluruh bumi, sebab Tuhan telah mengatakannya. Pada hari itu orang akan berkata, “Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan supaya menyelamatkan kita. Inilah Tuhan yang kita nanti-nantikan; marilah kita bersorak sorai dan bersukacita karena keselamatan yang diadakan-Nya! Sebab tangan Tuhan akan melindungi gunung ini!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = es, 3/2, PS 849
Ref. Tuhanlah gembalaku, tak'kan kekurangan aku
Ayat. (Mzm 23:1-3a. 3b-4. 5. 6; 2/2)
1. Tuhanlah gembalaku, aku takkan berkekurangan. Ia membaringkan daku di padang rumput yang hijau. Ia membimbing aku ke air yang tenang dan menyegarkan daku.
2. Ia menuntun aku di jalan yang lurus, demi nama-Nya yang kudus. Sekalipun berjalan dalam lembah yang kelam, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Tongkat gembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku.
3. Engkau menyediakan hidangan bagiku di hadapan segala lawanku. Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
4. Kerelaan dan kemurahan-Mu mengiringi aku seumur hidupku. Aku akan diam di dalam rumah Tuhan sepanjang masa.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Tuhan akan datang menyelamatkan umat-Nya; berbahagialah orang yang menyongsong Dia.

Inilah Injil Suci menurut Matius (15:29-37)
 
"Yesus menyembuhkan banyak orang sakit dan melipatgandakan roti."
   
Pada suatu ketika Yesus menyusuri pantai Danau Galilea, lalu naik sebuah bukit dan duduk di situ. Maka datanglah orang banyak berbondong-bondong kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu, dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus, dan mereka semua disembuhkan-Nya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan.” Para murid menyahut, “Bagaimana mungkin di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?” Kata Yesus kepada mereka, “Berapa roti ada padamu?” “Tujuh”, jawab mereka, “dan ada juga beberapa ikan kecil.” Yesus lalu menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti dan ikan-ikan itu. Ia mengucap syukur, membagi-bagi roti itu dan memberikannya kepada para murid. Lalu para murid membagikannya kepada orang banyak. Mereka semuanya makan sampai kenyang. Kemudian potongan-potongan roti yang sisa dikumpulkan, tujuh bakul penuh.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan

    Pada masa yang khusus ini, apakah kita ingin menyebutnya sebagai masa perayaan, atau masa Adven, atau musim hujan, seorang tokoh terkenal akan muncul untuk memberikan keceriaan, dan deskripsi singkat yang populer tentang tokoh ini akan memberi tahu kita siapa tokoh tersebut.

Dia memiliki janggut putih lebat, agak bulat, berpakaian merah dengan hiasan putih, dan kutipan terkenalnya adalah “ho, ho, ho”.

Ya, kita berbicara tentang Sinterklas, yang muncul sekitar waktu ini dalam dekorasi pesta dan juga dalam iklan. Namun Sinterklas bukanlah imajinasi komersial yang cerdik.

Nama Santa Claus berasal dari bahasa Belanda Sinterklaas yang berarti St.Nicholas.

St Nicholas adalah orang suci abad ke-4 dan uskup Myra (yang sekarang adalah Turki), dan hari rayanya jatuh pada hari ini, 6 Desember.

Banyak mukjizat dikaitkan dengan perantaraan St. Nicholas dan dia dikenal sebagai Nicholas Pekerja Ajaib.

Dia memiliki reputasi dalam memberikan hadiah secara rahasia, seperti menaruh koin pada sepatu orang yang meninggalkannya untuknya. Maka dia menjadi model Sinterklas.

Salah satu kasihnya yang terkenal adalah kepada seorang lelaki miskin yang mempunyai tiga anak perempuan tetapi tidak mampu membayar sesuatu yang layak untuk mereka.

Hal ini berarti bahwa mereka akan tetap tidak menikah dan menghadapi kemiskinan, mereka mungkin akan terpaksa melakukan prostitusi.

Ketika Santo Nikolas mengetahui hal itu, dia memutuskan untuk membantu orang malang itu secara diam-diam.

Di bawah naungan malam, dia pergi ke rumah lelaki miskin itu dan melemparkan tiga tas kecil, masing-masing berisi koin emas, satu untuk setiap anak perempuan, melalui jendela yang terbuka di rumah lelaki itu.

Namun kemudian, orang malang itu mengetahui hal ini dan datang untuk berterima kasih kepada St. Nicholas. Dengan rendah hati, Santo Nicholas mengatakan bahwa bukan dia yang patut dia ucapkan terima kasih. Sebaliknya dia harus berterima kasih kepada Tuhan saja.

Ya, syukurlah kepada Tuhan atas karunia orang-orang kudus seperti St. Nicholas untuk menunjukkan kasih-Nya yang besar dan pertolongan-Nya kepada mereka yang membutuhkan.

Dan kata-kata dalam bacaan hari ini tergenapi: "Di Gunung Sion Tuhan semesta alam akan menghidangkan bagi segala bangsa suatu jamuan dengan masakan mewah, dengan anggur yang tua benar; suatu jamuan dengan lemak dan sumsum dan dengan anggur tua yang disaring endapannya. Di atas gunung itu Tuhan akan mengoyakkan kain kabung yang diselubungkan kepada segala suku dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa."

Dan di perbukitan Galilea, Yesus merasa kasihan pada orang-orang dan memberi mereka makan lebih dari cukup.

Kasih sayang dan cinta Tuhan kepada kita diperbarui setiap Adven dan Natal adalah saat untuk mewujudkan cinta Tuhan kepada kita melalui orang-orang yang menunjukkan cinta-Nya kepada kita.

Semoga Santo Nicholas mendoakan kita agar pada gilirannya kita juga akan menunjukkan kasih Tuhan kepada mereka yang membutuhkan selama masa Adven ini. (RENUNGAN PAGI)
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

    
 
 
Antifon Komuni (Yes 40:10; 35:5)

Sesungguhnya, Tuhan kita akan datang dengan kuasa dan akan mencerahkan mata hamba-Nya.

Behold, our Lord will come with power and will enlighten the eyes of his servants.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy