SiouxFall Diocese |
Hari Biasa Pekan I
Taat [ob-audire] dalam iman berarti menaklukkan diri dengan sukarela kepada Sabda yang didengar, karena kebenarannya sudah dijamin oleh Allah, yang adalah kebenaran itu sendiri. Sebagai contoh ketaatan ini Kitab Suci menempatkan Abraham di depan kita. Perawan Maria melaksanakannya atas cara yang paling sempurna. (Katekismus Gereja Katolik, 144)
Antifon Pembuka (Mzm 91:13-14)
Aku hendak menyanyikan kasih setia-Mu selamanya, ya Tuhan. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya. Kesetiaan-Mu tegak seperti langit.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, bangkitkanlah kami berkat sabda-Mu yang kuasa, dan arahkanlah perhatian kami kepada kebajikan dan kedamaian berkat Yesus Mesias. Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dan dalam persatuan Roh Kudus, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (8:4-7.10-22a)
"Kalian akan berteriak karena rajamu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kalian."
Sekali peristiwa berkumpullah semua tua-tua Israel. Mereka datang kepada Samuel di Rama dan berkata kepadanya, “Engkau sudah tua dan anak-anakmu tidak hidup seperti engkau. Maka angkatlah sekarang seorang raja untuk memerintah kami, seperti halnya dengan segala bangsa lain.” Waktu mereka berkata: “Berikanlah kepada kami seorang raja untuk memerintah kami”’ Samuel menjadi kesal hati. Maka berdoalah Samuel kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Dengarkanlah perkataan bangsa itu!” Segala hal yang mereka katakan kepadamu, turutilah! Sebab bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak! Maksud mereka: jangan Aku menjadi raja atas mereka.” Samuel menyampaikan segala sabda Tuhan kepada bangsa itu, yang meminta seorang raja kepadanya. Kata Samuel, “Inilah yang menjadi hak raja yang akan memerintah kamu: Anak-anakmu laki-laki akan diambilnya dan dipekerjakannya pada kereta dan pada kuda, dan mereka harus berlari di depan keretanya. Ia akan menjadikan mereka kepala pasukan seribu dan kepala pasukan lima puluh. Mereka harus membajak ladangnya dan mengerjakan penuaian baginya; mereka harus membuat senjata-senjata dan perkakas keretanya. Anak-anakmu perempuan akan diambilnya sebagai juru campur rempah-rempah, juru masak dan juru makanan. Selanjutnya dari ladangmu, dari kebun anggur dan kebun zaitunmu akan diambilnya yang paling baik, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawainya; dari gandum dan hasil kebun anggurmu akan diambilnya sepersepuluh, untuk diberikannya kepada pegawai-pegawai istana dan kepada pegawai-pegawainya yang lain. Budak-budakmu laki-laki dan budak-budakmu perempuan, ternakmu yang terbaik dan keledai-keledaimu akan diambilnya dan dipakainya untuk pekerjaannya. Dari kambing dombamu akan diambilnya sepersepuluh dan kamu sendiri akan menjadi budaknya. Pada waktu itu kamu akan berteriak karena raja yang kamu inginkan itu, tetapi Tuhan tidak akan menjawab kamu.” Tetapi bangsa itu tidak mau mendengarkan perkataan Samuel. Mereka bersikeras, “Tidak, kami harus punya raja. Biar kami pun sama seperti segala bangsa lain! Raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang!” Samuel mendengarkan segala perkataan bangsa itu, dan menyampaikannya kepada Tuhan. Tuhan bersabda kepada Samuel, “Turutilah permintaan mereka, dan angkatlah seorang raja bagi mereka!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 2/4, PS 868
Ref. Kerelaan Tuhan hendak kunyanyikan selama-lamanya.
Ayat. (Mzm 89:16-19)
1. Berbahagialah bangsa yang tahu bersorak-sorai, ya Tuhan, mereka hidup dalam cahaya wajah-Mu; karena nama-Mu mereka bersorak-sorai sepanjang hari, dan karena keadilan-Mu mereka bermegah-megah.
2. Sebab Engkaulah semarak kekuatan mereka, dan karena Engkau berkenan, tanduk kami ditinggikan. Sebab milik Tuhanlah perisai kita, milik Yang Kudus Israellah raja kita.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Luk 7:16)
Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
Inilah Injil Suci menurut Markus (2:1-12)
"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."
Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, “Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?” Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu ‘Dosamu sudah diampuni’ atau mengatakan ‘Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah’? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa.” – lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu - : “Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!” Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, “Yang seperti ini belum pernah kita lihat!”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Kita cenderung mempunyai anggapan bahwa jika kita tidak terlalu sibuk, kita akan mempunyai lebih banyak waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab serta kegiatan rohani lainnya.
Dengan kata lain, kita mungkin berpikir bahwa jika kita tidak terlalu sibuk, maka kita akan mempunyai lebih banyak waktu untuk Tuhan.
Mungkin bagi kita, waktu untuk melihat hal-hal yang ada di daftar kita mungkin adalah saat kita sedang cuti panjang atau saat kita pensiun.
Tapi apakah itu terjadi? Faktanya, dan yang mengejutkan, yang terjadi justru sebaliknya.
Yang benar adalah ketika kita terlebih dahulu menyediakan waktu untuk Tuhan, maka kita akan tahu bagaimana memanfaatkan waktu kita.
Jadi sebenarnya ketika kita membiarkan Tuhan menjadi pusatnya, maka hidup kita dan segala hal lainnya akan bersatu.
Kebenaran ini diungkapkan dalam Injil ketika Yesus menghubungkan antara pengampunan dan penyembuhan.
Karena pengampunan adalah penyembuhan, dan pengampunan bahkan mendahului penyembuhan.
Sederhananya, Tuhan harus didahulukan sebelum kita dapat merasakan berkat apa pun dalam hidup.
Namun seringkali kita tergoda untuk melakukan apa yang dilakukan orang-orang pada bacaan pertama ketika mereka berseru kepada Samuel: "Maka angkatlah sekarang seorang raja untuk memerintah kami, seperti halnya dengan segala bangsa lain.”
Kita tertarik pada pencapaian dan kemewahan materi dari orang-orang sukses di sekitar kita dan kita ingin menjadi seperti mereka, tanpa menyadari apa yang telah dikorbankan demi kesuksesan.
Namun kita tidak dipanggil untuk menjadi “seperti mereka”; kita dipanggil untuk mengikuti jalan Tuhan, karena Dia kudus dan Dia ingin kita menjadi kudus.
Mengikuti jalan Tuhan berarti mengampuni dan menyembuhkan, karena Tuhan adalah pengampunan dan penyembuhan. (RENUNGAN PAGI)
Dengan kata lain, kita mungkin berpikir bahwa jika kita tidak terlalu sibuk, maka kita akan mempunyai lebih banyak waktu untuk Tuhan.
Mungkin bagi kita, waktu untuk melihat hal-hal yang ada di daftar kita mungkin adalah saat kita sedang cuti panjang atau saat kita pensiun.
Tapi apakah itu terjadi? Faktanya, dan yang mengejutkan, yang terjadi justru sebaliknya.
Yang benar adalah ketika kita terlebih dahulu menyediakan waktu untuk Tuhan, maka kita akan tahu bagaimana memanfaatkan waktu kita.
Jadi sebenarnya ketika kita membiarkan Tuhan menjadi pusatnya, maka hidup kita dan segala hal lainnya akan bersatu.
Kebenaran ini diungkapkan dalam Injil ketika Yesus menghubungkan antara pengampunan dan penyembuhan.
Karena pengampunan adalah penyembuhan, dan pengampunan bahkan mendahului penyembuhan.
Sederhananya, Tuhan harus didahulukan sebelum kita dapat merasakan berkat apa pun dalam hidup.
Namun seringkali kita tergoda untuk melakukan apa yang dilakukan orang-orang pada bacaan pertama ketika mereka berseru kepada Samuel: "Maka angkatlah sekarang seorang raja untuk memerintah kami, seperti halnya dengan segala bangsa lain.”
Kita tertarik pada pencapaian dan kemewahan materi dari orang-orang sukses di sekitar kita dan kita ingin menjadi seperti mereka, tanpa menyadari apa yang telah dikorbankan demi kesuksesan.
Namun kita tidak dipanggil untuk menjadi “seperti mereka”; kita dipanggil untuk mengikuti jalan Tuhan, karena Dia kudus dan Dia ingin kita menjadi kudus.
Mengikuti jalan Tuhan berarti mengampuni dan menyembuhkan, karena Tuhan adalah pengampunan dan penyembuhan. (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mrk 2:12)
Mereka semua takjub, lalu memuliakan Allah, katanya, "Yang seperti ini belum pernah kita lihat."
Antifon Komuni (Mrk 2:12)
Mereka semua takjub, lalu memuliakan Allah, katanya, "Yang seperti ini belum pernah kita lihat."