Kamis, 04 Januari 2024
Hari Biasa Masa Natal
“Satu-satunya yang lahir tanpa dosa ialah Dia yang dilahirkan tanpa keterlibatan pria.” (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (lih. Yoh 1:1)
Sejak awal mula Sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.
Doa Pagi
Ya
Allah, kami bersyukur kepada-Mu, karena kami telah Kauperkenankan
mengetahui Engkaulah Sumber Segala Kebaikan. Berilah kami hati yang baik
untuk mengalami kehadiran Kristus, Sang Mesias, dalam hidup kami. Sebab
Dialah yang hidup berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
|
Katedral Salib Suci, Boston
|
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:7-10)
"Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah."
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu.
Barangsiapa berbuat kebenaran, dia adalah benar, sama seperti Kristus
adalah benar. Barangsiapa tetap berbuat dosa, dia berasal dari Iblis,
sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah
menyatakan diri-Nya, yakni untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis
itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi;
sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia; dan ia tidak dapat berbuat
dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan
anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak
berasal dari Allah; demikian juga setiap orang yang tidak mengasihi
saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan
karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan
kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di
dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung
bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang
untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan
mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur
kita dengan perantaraan para nabi. Pada zaman akhir ini Ia berbicara
kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:35-42)
"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."
Sekali
peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai
Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat,
Yohanes berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah!” Mendengar apa yang
dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus
menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu
berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya,
“Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Yesus berkata
kepada mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang,
dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal
bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang
dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus
adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan
Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, “Kami telah menemukan
Mesias (artinya: Kristus).” Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus.
Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau
akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan Kita sudah memasuki hari keempat di tahun baru. Jika kita sudah membuat resolusi tahun baru, lalu bagaimana resolusi tersebut diwujudkan?
Jika kita telah membuat resolusi tahun baru, lalu berapa banyak resolusi tersebut yang berkaitan dengan kehidupan rohani kita?
Walaupun ada yang mengatakan bahwa membuat resolusi itu sia-sia karena tidak akan ditepati, namun tetap saja ada baiknya dan bahkan perlu untuk dibuat.
Masih belum terlambat untuk membuat resolusi spiritual agar keimanan kita terarah.
Bacaan ke-1 memberi kita arahan untuk mengambil resolusi – menjalani hidup kudus dan suci sebagaimana Tuhan itu kudus.
Hal ini juga memberitahu kita betapa pentingnya kekudusan dalam hidup kita. Menjadi kudus berarti menjadi milik Tuhan. Menjadi berdosa berarti menjadi milik iblis.
Kudus berarti mengasihi sesama karena benih kasih Tuhan harus berbuah dalam diri kita.
Sama seperti dalam Injil, Andreas mengikuti Yesus dan melihat di mana Dia tinggal dan tinggal bersama-Nya.
Kemudian dengan cinta di hatinya, Andreas pergi menceritakan kepada saudaranya, Simon Petrus.
Semoga kita juga melihat kasih Tuhan di dalam diri kita dan bahwa Dia tinggal di dalam hati kita, dan semoga kita terus menjalani hidup kita dalam kasih.. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Ef 2:4)
Dengan kasih-Nya yang melimpah, Allah telah mencintai kita, sehingga Ia mengutus Putra-nya dalam rupa manusia yang lemah.