Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Tahun Baru

Ini adalah anugerah baru yang Tuhan berikan dalam kebaikan-Nya yang tak terhingga kepada kita. Namun setiap anugerah Tuhan menuntut kita untuk mengungkapkan rasa syukur dengan murah hati, yang harus menghasilkan tindakan kebajikan yang positif. Rasa syukur hanyalah sebuah perasaan kosong dan berumur pendek kecuali dibarengi dengan niat tulus untuk melakukan perbuatan baik.

Waktu adalah harga keabadian, karena dengan waktu kita bisa membeli keabadian kebahagiaan atau kesengsaraan.

Pertimbangkan kebenaran besar ini. Setiap tahun bagaikan tangga dalam hidup kita. Sekarang, tangga ini perlu menuntun kita, bukan ke bawah menuju kejahatan, namun ke atas menuju Surga, meski dengan langkah kaki yang tersendat-sendat.

Tahun Baru dibuka sebagai halaman kosong dalam buku harian kehidupan kita. Apa yang ingin kita tulis di sana? Kegilaan dan dosa yang biasa, mungkin? Marilah kita merenung di hadapan Tuhan dan dalam terang keabadian yang menanti kita. Ini adalah waktu untuk mengambil keputusan besar. Penting bagi kita untuk mempersembahkan resolusi kita kepada Tuhan disertai dengan doa yang rendah hati dan sungguh-sungguh agar Dia menguatkan kita untuk setia mematuhi kasih karunia-Nya.

Pada hari-hari ini merupakan kebiasaan untuk bertukar ucapan baik secara lisan atau tertulis untuk Tahun Baru. Namun sapaan ini seringkali tidak lebih dari ungkapan konvensional. Manusia tidak mempunyai kekuatan untuk mengubah harapan baik tersebut menjadi kenyataan. Hanya Tuhan yang merupakan sumber segala kebaikan material dan spiritual; oleh karena itu hanya Dia yang dapat memastikan bahwa ungkapan-ungkapan penuh kebajikan ini diterjemahkan ke dalam tindakan-tindakan pembaruan Kristiani. Karena kita berada di awal Tahun Baru, sangatlah penting bagi kita untuk memohon kepada Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh dan terus-menerus agar memberkati resolusi yang kita buat untuk diri kita sendiri dan harapan baik yang kita pancarkan kepada teman-teman kita.

Keinginan-keinginan ini tidak ada artinya, dan keputusan-keputusan ini tidak mempunyai kekuatan, jika tidak disertai dengan doa yang sungguh-sungguh dan tekun.

Disarankan dalam “Mengikuti Jejak Kristus” bahwa jika kita ingin menghilangkan setidaknya satu kebiasaan berdosa setiap tahun, kita harus segera menjadi kudus. Jika kita belum pernah mencoba melakukan hal ini di masa lalu, mari kita usulkan untuk melakukannya di masa depan. Tahun ini marilah kita memilih kelemahan utama yang kita miliki, dosa yang paling sering kita alami. Marilah kita berusaha memberantasnya dengan segenap kekuatan jiwa kita, dibantu dengan rahmat Tuhan yang tentunya tidak akan tertolak dari kita. Mari kita mohon untuk tujuan ini perlindungan paling kuat dari Maria yang tersuci. Mari kita lewati hari ini dalam persatuan erat dengan Tuhan dan di bawah jubah keibuan Bunda Surgawi kita. Terakhir, marilah kita berjanji dengan sungguh-sungguh bahwa semua hari di Tahun Baru akan mengikuti pola yang sama.   ——

   Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy