SiouxFall Diocese |
Hari Minggu Biasa II
Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi 'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1): "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:19-20). (Katekismus Gereja Katolik, 849)
Antifon Pembuka (Mzm 66:4)
Seluruh bumi hendaknya menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
All the earth shall bow down before you, O God, and shall sing to you, shall sing to your name, O Most High!
Omnis terra adoret te, Deus, et psallat tibi: psalmum dicat nomini tuo, Altissime.
Doa Pagi
Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau hadir di tengah-tengah kami. Kami mohon, gerakkanlah kami untuk dengan setia mengikuti Dia, tinggal bersama-Nya, mendengarkan Sabda-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1Sam 3:3b-10.19)
Pada hari itu Samuel telah tidur di dalam Bait Suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya, Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku. Tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan. Firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel makin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari firman Tuhan itu yang dibiarkan-Nya gugur.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 850
Ref. Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu.
Ayat. (Mzm 40.2.4ab.7-8a.8b-9.10)
1. Aku sangat menanti-nantikan Tuhan; lalu Ia menjengukku dan mendengar teriakku minta tolong. Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita.
2. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut. Lalu aku berkata, "Lihatlah Tuhan, aku datang!"
3. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku. Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku.
4. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 6:13c-15a.17-20)
Saudara-saudara, tubuh bukanlah untuk percabulan, melainkan untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh. Allah yang membangkitkan Tuhan Yesus akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya. Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah anggota Kristus? Siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Jauhkanlah dirimu dari percabulan! Setiap dosa lain yang dilakukan manusia, terjadi di luar dirinya. Tetapi orang yang melakukan percabulan berdosa terhadap dirinya sendiri. Atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, yaitu Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli, dan harganya telah dibayar lunas! Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Kami telah menemukan Mesias, yaitu Kristus. Ia mendatangkan kasih karunia dan kebenaran.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:35-42)
Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak domba Allah!” Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Yesus berkata kepada mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Renungan
Antara penglihatan dan suara, sulit untuk mengatakan mana yang memiliki keunggulan lebih menarik.
Sebelum era televisi, ketika radio menguasai gelombang udara, mendengarkan adalah pemahaman. Namun dengan televisi, melihat berarti percaya.
Namun, pendengaran itu penting. Cobalah menonton film tanpa audio, atau dengan audio yang buruk, dan itu bisa sangat membuat frustrasi.
Dan hal ini juga bisa membuat frustasi bagi orang yang memiliki gangguan pendengaran atau tunarungu. Meskipun orang yang buta atau memiliki gangguan penglihatan mudah terlihat, orang yang tuli atau memiliki gangguan pendengaran terlihat biasa saja seperti orang lain.
Alat bantu dengar mungkin bisa membantu tetapi tergantung situasi dan lingkungan sekitar.
Seorang pria lanjut usia menderita masalah pendengaran yang serius selama bertahun-tahun. Akhirnya dia pergi menemui dokter dan kemudian dokter tersebut memasangkannya alat bantu dengar baru dan menyuruhnya kembali lagi sebulan kemudian.
Sebulan berlalu dan lelaki tua itu kembali menemui dokter dan dokter menanyakan tentang alat bantu dengarnya.
Pria tua itu mengatakan bahwa hal itu bekerja dengan sangat baik. Dan dokter berkata, “Oh, keluargamu pasti senang karena kamu bisa mendengar lagi.”
Pria tua itu menjawab, “Oh, saya belum memberi tahu mereka. Saya hanya duduk-duduk dan mendengarkan percakapan mereka. Dan saya sudah mengubah keinginan saya tiga kali. ”
Ya, berhati-hatilah dengan apa yang kami katakan. Bahkan dinding pun punya telinga. Dan alat bantu dengar dapat membuat perbedaan!
Pada bacaan pertama, Samuel muda mendengar sebuah suara dan dia mengira itu adalah Eli yang memanggilnya. Namun setelah ketiga kalinya, Eli mengerti bahwa itu adalah suara Tuhan yang memanggil Samuel dan dia mengajari Samuel bagaimana menanggapinya: "Bersabdalah ,ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
Dan dengan itu Samuel menjadi nabi Allah dan suara Tuhan kini terdengar melalui dia.
Di dalam Injil, ada suara nabi lain – Yohanes Pembaptis. Dia mengatakan ini, “Lihatlah Anak Domba Allah” ketika dia menunjukkan Yesus kepada murid-muridnya.
Mendengar hal itu, kedua murid itu mengikuti Yesus. Yesus berbalik, melihat mereka mengikuti dan bertanya, “Apa yang kamu cari?”
Jadi suara Tuhan seperti yang kita dengar di bacaan pertama memanggil kita, dan suara Yesus seperti yang kita dengar di Injil bertanya kepada kita, “Apa yang kamu cari?”
Ya, kita harus mendengarkan suara Tuhan Yang Esa dan Benar. Saat Yesus bertanya kepada kita apa yang kita inginkan, marilah kita memohon kepada Yesus untuk memberi kita iman untuk percaya pada kebenaran-Nya, bahwa melalui doa dan ketekunan, dengan cinta dan pengampunan, kita akan mengalahkan kuasa dan keperkasaan dewa-dewa palsu itu dan membungkam ejekan mereka. Seperti Samuel, marilah kita berkata, “Bersabdalah ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” (RENUNGAN PAGI)