|
Public Domain |
Hari
ini, Gereja memperingati dua dari empat Pujangga
Gereja yang pertama, hamba Allah yang benar-benar berbakti dan agung
seperti St. Yohanes Pembaptis. Mereka adalah St Basilius dari Kaisarea,
juga dikenal sebagai St Basilius Agung, dan St Gregorius Nazianze.
Keduanya adalah bapa-bapa Gereja ternama dan tokoh penting Gereja
perdana, khususnya dalam perumusan ajaran iman yang benar dan benar,
melawan berbagai bentuk kesesatan dan kepalsuan yang melimpah pada masa
itu.
Basilius lahir di Cappadocia pada tahun 330. Dikenal karena pembelajaran dan kebajikannya, ia hidup sebagai pertapa selama beberapa tahun sebelum diangkat menjadi uskup Kaisarea pada tahun 370. Gregorius Nazianze, lahir pada tahun 300. Saat bepergian saat masih muda, dia bertemu Basilius saat belajar di Kaisarea.
Baik St Basilius Agung dan St Gregorius Nazianze hidup dan
bekerja pada saat Gereja terpecah belah karena ketidaksepakatan
teologis, pada banyak aspek iman. Banyak bidat dan nabi palsu membawa
orang-orang ke dalam kesesatan dan dosa untuk memajukan agenda mereka
sendiri yang dibesar-besarkan dan ambisius. Inilah tepatnya yang
diperingatkan oleh Rasul Yohanes kepada kita dalam suratnya, dalam
1Yoh. 2:22-28
St Basilius Agung dan St Gregorius
Nazianze berdiri teguh melawan mereka yang mencoba merusak kesatuan
Gereja dan menyebarkan ajaran palsu dan kebohongan. Mereka bekerja keras
di antara umat Tuhan, bukan untuk tujuan atau ambisi pribadi mereka
sendiri, tetapi untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar, dan untuk
keselamatan jiwa saudara-saudara mereka, yang akan dikutuk ke neraka
seandainya mereka melanjutkan hidup jalan bidah mereka. St Basilius Agung meninggal pada tanggal 1 Januari 379. Sementara St. Gregorius Nazianze meninggal pada tanggal 25 Januari 389 atau 390. St Basilius Agung dan Santo Gregorius Nazianze dinyatakan sebagai Pujangga Gereja pada tahun 1568 dan telah dirayakan bersama pada hari ini sejak tahun 1969.
Saudara
dan saudari dalam Kristus, dengan melihat teladan para orang kudus dan
hamba Allah kita yang saleh dan pekerja keras ini, kita semua sebagai
orang Katolik juga harus terinspirasi untuk hidup seperti pendahulu kita
yang suci ini telah menjalani kehidupan mereka. Karena itu marilah kita
semua melakukan yang terbaik untuk hidup dengan setia sesuai dengan
kehendak Tuhan, dan berusaha untuk semakin berkomitmen untuk melayani
Dia hari demi hari.