Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kerasulan Doa

 



1. Setiap orang tidak bisa menjadi rasul dalam arti sebenarnya. Tidak semua orang bisa mengabdikan seluruh hidupnya untuk perluasan Kerajaan Allah di bumi dan untuk pertobatan orang-orang kafir, bidah dan orang-orang berdosa. Namun, setiap orang dapat berbuat sedikit untuk tujuan ini. Mungkin Anda tidak dapat meninggalkan keluarga Anda, seperti yang dilakukan para misionaris, dan melakukan perjalanan ke negeri-negeri jauh untuk memperluas Kerajaan Allah. Mungkin Anda tidak bisa masuk biara atau mengabdikan diri kepada Tuhan sebagai imam atau religius, karena Anda belum menerima panggilan tinggi dari Tuhan. Namun kita tahu bahwa masing-masing dari kita mempunyai tanggung jawab terhadap sesamanya dan harus membantunya bila memungkinkan. “Tolonglah sesamamu sesuai dengan kemampuanmu” (Sirakh 29:20)

Sekarang, Asosiasi Kerasulan Doa menawarkan kepada semua orang sebuah cara sederhana untuk melakukan hal ini. Tujuannya adalah untuk memajukan kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa, khususnya melalui doa dalam persatuan dengan Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda. Selain doa, kita harus mempersembahkan tindakan dan penderitaan setiap hari. Marilah kita memutuskan untuk bergabung dengan seluruh umat beriman dalam mempersembahkan doa, tindakan, dan penderitaan setiap hari kepada Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria yang Tak Bernoda. Kita pasti akan menerima limpahan rahmat, baik untuk diri kita sendiri maupun sesama kita.

Ujud Kerasulan Doa Bulan Maret 2024


 Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini.
Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putera-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan […] ini:
 

MARET 2024

Ujud Gereja Universal: Para martir zaman sekarang – Semoga mereka yang mempertaruhkan hidup demi pewartaan Injil di berbagai belahan dunia mengobarkan Gereja dengan keberanian dan semangat misioner mereka.

Ujud Gereja Indonesia: Keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. Semoga orang tua dan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus dapat memaknai kehadiran anak mereka sebagai anugerah dan sarana untuk mewujudkan kasih Allah secara istimewa.

 

Bulan Maret secara tradisional didedikasikan untuk St. Yusuf, ayah angkat Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus, suami dari Perawan Maria yang Terberkati, dan Pelindung Gereja Universal. 


“Karena St Yusuf adalah pelindung Gereja, ia adalah penjaga Ekaristi dan keluarga Kristiani. Oleh karena itu, kita harus berpaling kepada St Yusuf hari ini untuk menangkal serangan terhadap kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi dan keluarga. Kita harus memohon kepada St Yusuf untuk menjaga Ekaristi-Nya dan keluarga Kristiani selama masa bahaya ini.” (St. Yohanes Paulus II, Redemptoris Custos)

 

 

Jumat, 01 Maret 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Jumat, 01 Maret 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah (Hari Pantang)

“Saudara-saudara, pandanglah Allah yang merendahkan diri-Nya, dan pasrahkan hatimu di hadapan-Nya! Rendahkanlah dirimu agar engkau diangkat-Nya! Jangan menyembunyikan apa pun dari dirimu demi dirimu sendiri supaya Dia yang memberikan diri-Nya secara total kepadamu boleh menerima engkau secara total.” — St. Fransiskus Assisi
  
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):2.5)

Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku karena Engkaulah pelindungku.

In you, O Lord, I put my trust, let me never be put to shame; release me from the snare they have hidden for me, for you indeed are my refuge.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, semoga tapa suci ini membersihkan kami, agar dengan hati murni kami mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
     
Bacaan dari Kitab Kejadian (37:3-4.12.13a.17b-28)
 
"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."
     
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Pemeriksaan Hati Nurani

 



1. Ingatlah kunci kebijaksanaan: "Kenali dirimu sendiri." Kata-kata ini ditulis dalam bahasa Yunani dengan huruf emas di bagian depan kuil Delphic Apollo. Itu adalah aturan dasar doktrin moral Socrates dan filsuf lainnya. Namun jika kita ingin mengenal diri kita sendiri dengan baik, kita harus memeriksa diri kita sendiri secara menyeluruh. Kita harus menempatkan diri kita di atas diri kita sendiri tanpa penyembunyian atau penipuan apa pun dan menilai diri kita sendiri dengan adil dan berat. Pemeriksaan hati nurani dianjurkan tidak hanya oleh para penulis spiritual Gereja, tetapi juga oleh para filsuf kafir. Kata-kata Seneca yang terkenal dalam hal ini patut untuk direnungkan. “Kemarahan akan hilang atau mereda,” katanya, “bila Anda tahu bahwa Anda harus menyerahkan diri untuk diadili setiap hari. Adakah kebiasaan yang lebih baik daripada pemeriksaan hati nurani setiap hari? Kedamaian apa yang didapat dari pemeriksaan diri kita sendiri! Betapa tenangnya, pikiran menjadi bijaksana dan bebas, entah dipuji atau dicela, ketika ia bertindak sebagai penyelidik dan pengkritik rahasianya sendiri dan telah memeriksa perilakunya sendiri. Saya menggunakan latihan ini dan menguji diri saya setiap hari. Saat lampu padam dan keheningan telah terjadi... Aku mengingat kembali sepanjang hari dan meninjau kata-kata dan tindakanku. Aku tidak menyembunyikan apa pun dari diriku sendiri; aku tidak menghilangkan apa pun. Mengapa aku harus takut akan kesalahan apa pun ketika aku bisa berkata pada diriku sendiri: Berhati-hatilah untuk tidak melakukan ini lagi; kali ini aku memaafkanmu." (De Ira, III, 36.)

Kamis, 29 Februari 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Kamis, 29 Februari 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
  
"Prapaskah adalah waktu yang baik untuk menemukan kembali iman kepada Tuhan sebagai kriteria dasar bagi kehidupan kita dan bagi kehidupan Gereja." - Paus Benediktus XVI, 17 Februari 2013.

  
Antifon Pembuka (Mzm 139 (138):23-24)

Ya Tuhan, ujilah dan selidiki jalanku. Periksalah batinku dan bimbinglah aku di jalan menuju hidup abadi.
  
Test me, O God, and know my thoughts. See that my path is not wicked,and lead me in the way everlasting.
   

Doa Pagi


Allah Bapa pencipta dan pemulih kesucian, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar berkat kekuatan Roh-Mu kami tetap teguh dalam iman dan giat dalam karya. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  

  Credit: wwing/istock.com
                
Bacaan dari Kitab Yeremia (17:5-10)
   
"Terkutuklah yang mengandalkan manusia. Diberkatilah yang mengandalkan Tuhan."
    
Beginilah firman Tuhan, “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatan sendiri, dan yang hatinya menjauh dari Tuhan! Ia seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya hari baik; ia akan tinggal di tanah gersang di padang gurun, di padang asin yang tidak berpenduduk. Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan tidak mengalami datangnya panas terik; ia seperti pohon yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah. Betapa liciknya hati, lebih licik daripada segala sesuatu! Hati yang sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya? Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati dan menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan hasil perbuatannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Doa Sore

 
Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com


1. Hendaknya kita selalu berdoa, karena kita selalu membutuhkan pertolongan Tuhan. “mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.” (Lukas 18:1) Namun, ada saat-saat tertentu ketika kebutuhan akan Allah lebih besar dari biasanya. Hal ini terjadi ketika kita dicobai, atau ketika kita diancam oleh suatu kejahatan, baik secara rohani maupun jasmani. Kebutuhan kita juga lebih besar ketika kita harus mengambil keputusan penting atau tugas sulit yang harus dilakukan. Ketika kita hampir mati, kebutuhan akan Tuhan ini sangatlah mendesak.

Selain saat-saat ini, ada saat setiap hari ketika kita harus merasakan kebutuhan khusus untuk berlutut dan berdoa kepada Tuhan. Ini adalah saat kita akan tidur. Sebelum beristirahat, hendaknya kita berlutut di samping tempat tidur dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Kita mempunyai banyak alasan untuk berdoa. (1) Kita hendaknya bersyukur kepada Tuhan atas rahmat-Nya di siang hari. (2) Kita harus memohon ampun atas kurangnya kerjasama kita dengan anugerah yang telah Dia berikan kepada kita. (3) Kita harus memohon kepada Tuhan yang baik untuk memberi kita berkat baru.

Rabu, 28 Februari 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 

 


Rabu, 28 Februari 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Yesus menyerahkan hidup-Nya untuk "menjadi tebusan bagi banyak orang" (Mat 20:28). Ungkapan "untuk banyak orang" bukan menyempit, melainkan menempatkan seluruh umat manusia di hadapan pribadi Penebus satu-satunya, yang menyerahkan Diri, untuk menyelamatkannya Bdk. Rm 5:18-19.. Seturut teladan para Rasul Bdk. 2 Kor 5:15; 1 Yoh 2:2., Gereja mengajarkan bahwa Yesus wafat untuk semua manusia tanpa kecuali: "Tidak ada seorang manusia, tidak pernah ada seorang manusia, dan tidak akan ada seorang manusia, yang baginya Ia tidak menderita" (Sinode Quiercy 853: DS 624)” (Katekismus Gereja Katolik, No. 605)
 

Antifon Pembuka (Mzm 38 (37):22-23)

Jangan Kautinggalkan daku, ya Tuhan Allahku, jangan Kaujauhkan diri-Mu daripadaku. Bergegaslah menolong aku, ya Tuhan penyelamatku
 
Forsake me not, O Lord! My God, be not far from me! Make haste and come to my help, O Lord, my strong salvation!

 
Doa Pagi

 
Allah Bapa pemelihara alam semesta, peliharalah umat-Mu dan ajarilah kami berbuat baik. Bantulah kami dengan kekuasaan-Mu, agar kami layak menikmati anugerah surgawi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
    
 Credit: JMLPYT/istock.com

Bacaan dari Kitab Yeremia (18:18-20)
   
 
"Persekongkolan melawan Nabi Yeremia."
    
Para lawan Nabi Yeremia berkata, “Marilah kita mengadakan persepakatan terhadap Yeremia, sebab imam tidak akan kehabisan pengajaran, orang bijaksana tidak akan kehabisan nasihat dan nabi tidak akan kehabisan firman. Marilah kita memukul dia dengan bahasanya sendiri dan jangan memperhatikan setiap perkataannya!” “Perhatikanlah aku, ya Tuhan, dan dengarkanlah suara pengaduanku! Akan dibalaskah kebaikan dengan kejahatan? Mereka telah menggali lubang untuk aku! Ingatlah bahwa aku telah berdiri di hadapan-Mu, dan telah berbicara membela mereka, supaya amarah-Mu disurutkan dari mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Kunjungan ke Sakramen Mahakudus

 


1. Setelah banyak rencana dan kekhawatiran hari itu, sungguh menyenangkan mengunjungi gereja di malam hari dan berlutut di hadapan Sakramen Mahakudus. Disana kita dapat menyembah Yesus dan berbincang penuh kasih dengan-Nya. Kita telah menghabiskan waktu berjam-jam dikelilingi oleh kebisingan dunia. Kini sungguh menenangkan untuk menghabiskan seperempat jam dalam doa hening di hadapan Yesus, sang tawanan cinta di dalam Tabernakel. Dialah yang mengundang kita. “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Mat. 11:28) Ada banyak hal yang mengkhawatirkan kita. Kita memerlukan kata-kata nasihat yang akan menghilangkan keraguan kita dan menguatkan kita dalam penderitaan. Kita membutuhkan kata-kata penyemangat untuk mengusir kesedihan dan menghidupkan iman kita. Kita membutuhkan kata-kata kasih yang akan menyalakan api kasih kepada Tuhan di dalam hati kita. Semua ini dapat kita temukan saat kita berlutut di hadapan Tabernakel. Jangan akhiri hari tanpa mengupayakan pembaruan kekuatan Kristiani di kaki Yesus dalam Sakramen Mahakudus.

Selasa, 27 Februari 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Selasa, 27 Februari 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Orang yang lemah-lembut ialah orang yang tahu bagaimana bersabar terhadap sesama dan terhadap dirinya sendiri.” (St. Yohanes dari Salib)
 

Antifon Pembuka (bdk. Mzm 13 (12):4-5)

Terangilah mataku, agar aku jangan tertidur dalam maut; jangan sampai musuhku berkata: Dia telah kukalahkan!
  
Give light to my eyes lest I fall asleep in death, lest my enemy say: I have overcome him.


Doa Pagi


Allah Bapa Mahamulia, kami mohon lindungilah Gereja-Mu senantiasa. Tanpa Engkau segala usaha manusia akan gagal. Luputkanlah kami dari segala yang jahat dan bantulah kami mencapai kebahagiaan abadi.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
          
Credit:ThamKC/istock.com

Bacaan dari Kitab Yesaya (1:10.16-20)
  
 
"Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan."
  
Dengarlah firman Tuhan, hai para pemimpin, manusia Sodom! Perhatikanlah pengajaran Allah kita, hai rakyat, manusia Gomora! “Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik. Usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuanganlah perkara janda-janda! Lalu kemarilah, dan baiklah kita berperkara! Firman Tuhan. Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil yang baik dari negeri ini. Tetapi jika kamu melawan dan memberontak, maka kamu akan dimakan oleh pedang.” Sungguh, Tuhan sendirilah yang mengucapkan ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Semangat dan Kelembutan

 


1. Jiwa yang suam-suam kuku atau lalai tidak dapat bertahan lama dalam rahmat Tuhan, dan apabila rahmat Tuhan dihilangkan, berarti matinya jiwa. Kehidupan rohani ibarat bukit yang terjal. Seorang manusia tidak bisa tinggal diam. Dia harus terus naik ke atas atau mulai tergelincir ke bawah. Barangsiapa berjuang di atas bukit, ia mendekati kesempurnaan dan Surga; siapa yang terpeleset ke belakang maka ia mendekati dosa dan Neraka. Tidak ada jalan tengah. Orang-orang yang suam-suam kuku adalah obyek kejijikan terhadap Pencipta mereka, Yang menjauhkan mereka dari diri-Nya. “Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.” (Wahyu 3:16)

Jadi menjadi orang Kristen yang biasa-biasa saja tidaklah cukup. Orang-orang yang setengah hati dan acuh tak acuh sudah menempuh jalan licin dosa dan berada dalam daftar tunggu Neraka. Berbahaya bagi siapa pun yang terus menerus berada dalam keadaan tidak kompeten secara rohani tanpa berpikir panjang. Seseorang yang tidak pernah memikirkan keselamatan dirinya sendiri sedang menderita penyakit serius. Dia menghadapi risiko hukuman kekal yang besar.

2. Tuhan kita tidak memerintahkan kita untuk sekedar berbudi luhur. Dia memerintahkan kita untuk menjadi sempurna. “Karena itu kamu harus menjadi sempurna, sama seperti Bapamu di surga sempurna.” (Mat. 5:48) Dia menyuruh kita untuk mengasihi Dia dengan segenap hati dan segenap jiwa kita. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.” (Mat. 22:37) Dia memerintahkan kita untuk meninggalkan segalanya daripada menyinggung Dia, (Lukas 14:33) bahkan mencabut mata atau memotong tangan atau kaki jika hal itu menjadi penghalang bagi keselamatan kekal kita. (Mat. 18:8) Bagaimana kita bisa tetap bergeming dan tidak aktif menghadapi nasihat ini? Tingkat kesempurnaan yang diperintahkan Tuhan kepada kita tidak dapat dicapai tanpa rahmat-Nya, yang hanya dapat kita peroleh melalui doa yang sungguh-sungguh dan tak henti-hentinya. Semangat adalah prinsip yang menjiwai kehidupan spiritual. Hal ini memenangkan karunia Allah bagi kita dan membuat kita hampir kebal dari dosa.

Bacaan Harian: 26 Februari - 03 Maret 2024

Senin, 26 Februari 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Dan. 9:4b-10; Mzm. 79:8,9,11,13; Luk. 6:36-38
 
Selasa, 27 Februari 2024:  Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Yes. 1:10,16-20; Mzm. 50:8-9,16bc-17,21,23; Mat. 23:1-12.

Rabu, 28 Februari 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Yer. 18:18-20; Mzm. 31:5-6,14,15-16; Mat. 20:17-28.  

Kamis, 29 Februari 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Yer. 17:5-10; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 16:19-31.

Jumat, 01 Maret 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Kej. 37:3-4,12-13a,17b-28; Mzm. 105:16-17,18-19,20-21; Mat. 21:33-43,45-46. 

Sabtu, 02 Maret 2024: Hari Biasa Pekan II Prapaskah (U).
Mi. 7:14-15,18-20; Mzm. 103:1-2,3-4,9-10,11-12; Luk.15:1-3.11-32. 

Minggu, 03 Maret 2024: Hari Biasa Pekan III Prapaskah (U). 
Kel. 20:1-17 (singkat Kel. 20:1-3,7-8,12-17); Mzm. 19:8,9,10,11; 1Kor. 1:22-25; Yoh. 2:13-25.

Senin, 26 Februari 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Senin, 26 Februari 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Rahmat dan pengampunan adalah kurnia Putra Tunggal, Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus” (St. Yohanes Krisostomus)
 

Antifon Pembuka (Mzm 26 (25):11-12)

Selamatkanlah aku, ya Tuhan, dan kasihanilah aku. Aku menempuh jalan yang lurus dan memuji Tuhan dalam himpunan umat

Redeem me, O Lord, and have mercy on me. My foot stands on level ground; I will bless the Lord in the assembly.

Doa Pagi
    
Ya Allah, Engkau menghendaki kami melakukan matiraga lahiriah untuk menyembuhkan batin kami. Bantulah kami melepaskan diri dari segala dosa agar sanggup menunaikan tugas kebaktian kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
   
Gambar oleh kalhh dari Pixabay
Bacaan dari Nubuat Daniel (9:4b-10)    
 
"Kami telah berbuat dosa dan salah."
    
Ah, Tuhan, Allah yang Mahabesar dan dahsyat, yang memegang perjanjian dan kasih setia terhadap mereka yang mengasihi Engkau serta berpegang pada perintah-Mu, kami telah berbuat dosa dan salah; kami telah berlaku fasik dan telah memberontak; kami telah menyimpang dari perintah dan peraturan-Mu. Kami pun tidak taat kepada hamba-hamba-Mu, para nabi, yang telah berbicara atas nama-Mu kepada raja-raja kami, kepada pemimpin-pemimpin kami, kepada bapa-bapa kami dan kepada segenap rakyat negeri. Ya Tuhan, Engkaulah yang benar! Patutlah kami malu seperti pada hari ini, kami orang-orang Yehuda, penduduk kota Yerusalem, dan segenap orang Israel, mereka yang dekat dan mereka yang jauh, di segala negeri ke mana Engkau telah membuang mereka oleh karena mereka berlaku murtad kepada Engkau. Ya Tuhan, kami, raja-raja kami, pemimpin-pemimpin kami, dan bapa-bapa kami patutlah malu, sebab kami telah berbuat dosa terhadap Engkau. Pada Tuhan, Allah kami, ada belas kasih dan pengampunan, walaupun telah memberontak terhadap Dia, dan tidak mendengarkan suara Tuhan, Allah kami, yang menyuruh kami hidup menurut hukum yang telah diberikan-Nya kepada kami dengan perantaraan para nabi, hamba-hamba-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Ketamakan dan Ambisi

 
James Tissot | Brooklyn Museum | Public Domain


1. Pengusaha yang tidak bermoral dan karieris memiliki sikap hidup yang buruk. Yang pertama hanya berkaitan dengan mengamankan keuntungan setinggi mungkin dengan cara apa pun, baik yang sah maupun yang terlarang. Penumpukan uang dan kekayaan bagaikan demam yang menyiksa pikiran dan hati. Hal ini memadamkan semua perasaan mulia manusia; apalagi menghancurkan agama.

Karirisme adalah jenis kejahatan yang serupa. Penganut karier didorong oleh keinginan gila untuk mengukir karier bagi dirinya sendiri dengan cara apa pun, bahkan jika ia harus memanfaatkan kebohongan, sanjungan, dan penyuapan dalam mengejar ambisinya. Ambisinya adalah memenangkan kejayaan dan penghargaan serta menduduki posisi tertinggi dan terhormat, yang tentu saja juga menghasilkan gaji terbaik.

Injil memberikan peringatan yang keras kepada dua kelompok orang ini. “Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia, tetapi kehilangan nyawanya sendiri?” (Mat. 16:25) “Tetapi carilah Kerajaan-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.” (Mat. 6:33; Luk. 12:31)

Minggu, 25 Februari 2024 Hari Minggu Prapaskah II

 

Minggu, 25 Februari 2024
Hari Minggu Prapaskah II
 
Tak seorang pun boleh malu terhadap salib Kristus, yang digunakan-Nya untuk menebus dunia (St. Leo Agung)
   

Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)

Kepada-Mu, ya Tuhan, hatiku berkata, "Kucari wajah-Mu." Wajah-Mu kucari, ya Tuhan, janganlah memalingkan muka daripadaku.

Tibi dixit cor meum, quæsivi vultum tuum, vultum tuum Domine requiram: ne avertas faciem tuam a me.


(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 84)

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahamulia, Engkau telah memaklumkan kepada kami bahwa Yesus Kristus adalah Putra-Mu terkasih. Ajarilah kami untuk selalu mendengarkan dan melaksanakan Sabda-Nya dan berilah kami pengertian akan misteri sengsara, wafat dan kebangkitan-Nya demi keselamatan kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Engkau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
   
 
"Kurban Bapa Abraham, leluhur kita."
  
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, “Abraham.” Abraham menyahut, “Ya Tuhan.” Sabda Tuhan, “Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu.” Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, “Abraham, Abraham!” Sahut Abraham, “Ya Tuhan.” Lalu Tuhan bersabda, “Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku.” Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, katanya, “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah firman Tuhan – Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Sakramen Tobat

 



1. Dosa adalah karamnya jiwa. Jika dosanya serius, maka itu adalah kecelakaan kapal yang fatal. Pengakuan dosa adalah satu-satunya papan yang bisa kita pegang dengan aman, jika kita ingin dibawa kembali ke pelabuhan kasih karunia Allah. Memang benar, jika ada kebutuhan, kita dapat memperoleh kembali persahabatan dengan Allah melalui tindakan penyesalan yang sempurna dan niat untuk mengaku dosa. Namun tindakan penyesalan yang sempurna menuntut tindakan kasih yang sempurna kepada Allah, dan hal ini tidaklah mudah. Selalu ada keraguan mengenai apakah kita telah mencapai tingkat kesempurnaan yang diperlukan. Sebaliknya, jika kita menerima Sakramen Tobat dengan sikap yang benar, maka hal itu tidak hanya akan memberi kita rahmat, tetapi juga keyakinan dan kedamaian pikiran. Sakramen ini sangat tepat disebut sebagai mahakarya belas kasihan Allah. Apa jadinya nasib kita, kita yang berdosa ini, jika Allah tidak memberikan para Rasul dan penerus mereka dalam imamat kuasa sakramental pengampunan dosa? Kita patut bersyukur kepada Tuhan atas anugerah yang luar biasa ini.

Sabtu, 24 Februari 2024 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

 
Sabtu, 24 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Neraka yang sekarang ini jarang dibicarakan orang sesungguhnya tersedia dan abadi untuk mereka yang menutup hatinya kepada Yesus. (Paus Benediktus XVI)


Antifon Pembuka (Mzm 19:8)

Sempurnalah hukum Tuhan dan menyegarkan jiwa. Benarlah kesaksian Tuhan, hikmat bagi orang sederhana.

Doa Pagi 
     
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar patuh setia berbakti kepada-Mu. Semoga kami selalu mencari Engkau dan mengamalkan karya cinta kasih.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
            
      
Credit:ThamKC/istock.com

Bacaan dari Kitab Ulangan (26:16-19)
  
"Engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu."
    
Di padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya. Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya. Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: " Mengapa Itu harus terjadi padaku?"






1. Ketika kita dilanda kemalangan atau kesedihan yang tak terduga, atau terpaksa melakukan pekerjaan yang luar biasa sulit, kita sering lupa menyerahkan diri ke tangan Tuhan dan berdoa memohon pertolongan dan ketenangan pikiran. Sebaliknya, kita merasa jengkel dan kecil hati serta melampiaskan perasaan kita dengan cara yang sangat tidak Kristen. "Mengapa hal itu harus terjadi padaku?" Ini adalah reaksi banyak orang dalam kasus seperti ini. "Itu pasti terjadi padaku!" mereka bilang. Mereka lupa bahwa kekudusan melibatkan pengorbanan, penyangkalan diri dan penyerahan diri pada kehendak Tuhan. "Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya," (Mat. 11:12) kata Injil. Dengan kata lain, jika seseorang ingin memenangkan Surga, ia harus tegas terhadap dirinya sendiri dan mengendalikan segala kecenderungan jahat dalam sifat dirinya.

Orang Kudus hari ini: 23 Februari 2024 St. Polikarpus, Uskup dan Martir

Pater Lawrence Lew OP/Flickr

 Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati St. Polikarpus, yang adalah seorang Uskup Smirna di Asia Kecil. St. Polikarpus lahir sekitar tahun 69. Ia dikenal sebagai salah satu murid St Yohanes Rasul, Rasul Tuhan terakhir yang masih hidup saat itu, dan dia dipercayakan untuk merawat banyak umat beriman di Gereja yang sering dianiaya tetapi masih berkembang. Dia dianggap sebagai salah satu dari tiga Bapa Gereja, penerus para Rasul, bersama dengan Paus St. Klemens dari Roma dan St. Ignatius dari Antiokhia, yang masing-masing merupakan panutan dan sumber inspirasi yang hebat dalam hak mereka sendiri.  Ketika St. Ignatius dari Antiokhia mengunjungi kota Smirna pada tahun 107, Polikarpus melayani sebagai uskup kota tersebut. St Polikarpus sering berkorespondensi dengan para bapa Gereja lainnya dan merupakan teladan yang baik bagi kawanannya, sangat memperhatikan kebutuhan rohani mereka. St. Polikarpus menulis beberapa surat pastoral, tetapi sebagian besar telah hilang. 

Jumat, 23 Februari 2024 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

Jumat, 23 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang 
Peringatan Fakultatif St. Polikarpus, Uskup dan Martir

"Allah telah mencipta kita tanpa kita, tetapi ia tidak mau menyelamatkan kita tanpa kita" (Agustinus, semi. 169,11,13). Supaya mendapat belas kasihan-Nya kita harus mengakui kesalahan kita: "Jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yoh 1:8-9). (Katekismus Gereja Katolik, 1847)

Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)

Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.

Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.


Doa Pagi 
    
Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi kemajuan rohani kami. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
  
Image by Gerd Altmann/Pixabay (CC0)

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)
   
  
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
   
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata: Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya. Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya, dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya, maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: "Tuhan, supaya aku dapat melihat."

 



1. Suatu hari ketika Yesus sedang mendekati gerbang Yerikho, ada seorang buta yang sedang duduk di tanah sambil meminta sedekah. Dia mendengar suara kerumunan orang di jalan dan bertanya apa yang terjadi. Dia diberitahu bahwa Yesus sedang lewat. Kemudian dia tiba-tiba mengalami peningkatan iman dan berteriak: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berada di depan menegurnya dan menyuruhnya diam. Namun dia berseru dengan suara yang lebih keras lagi: "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Kemudian Yesus berhenti dan berbalik ke arahnya. Dia memberi perintah agar pria itu didekatkan kepadanya. “Apa yang kamu ingin Aku lakukan untukmu?” Dia bertanya. "Tuhan," jawab orang buta itu, "supaya aku dapat melihat." Seperti biasa, penuh belas kasihan, Yesus menjawab dengan nada memerintah. "Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Dan seketika itu juga melihatlah ia, lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah.  (Lukas 18:35-43; Markus 10:46-52)

Bacalah kisah sederhana dan gamblang tentang kejadian ini dalam Injil. Renungkan kebaikan Yesus yang tak terbatas, yang selalu siap membantu kita. Renungkan juga iman yang hidup dan spontan dari orang buta yang malang ini. Jika keimanan kita sama kualitasnya dengan iman kita, maka kita bisa memperoleh apa pun yang kita minta dari Tuhan.

Kamis, 22 Februari 2024 Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

 
Kamis, 22 Februari 2024
Pesta Takhta St. Petrus, Rasul

“Dari seluruh dunia hanya seorang, yaitu Petrus telah dipilih untuk mengetuai panggilan para bangsa, semua rasul dan para Bapa Gereja” (St. Leo Agung)
 

Antifon Pembuka (Luk 22:32)

Tuhan bersabda kepada Simon Petrus, "Aku sudah berdoa bagimu, hai Simon supaya imanmu jangan luntur dan supaya engkau setelah bertobat meneguhkan saudara-saudaramu."

The Lord says to Simon Peter: I have prayed for you that your faith may not fail, and, once you have turned back, strengthen your brothers. 
  
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan 
  
Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, Engkau telah mendirikan Gereja-Mu di atas wadas, dan mendasari iman kami dengan pengakuan iman para rasul. Kami mohon, selamatkanlah kami dan jangan sampai Gereja-Mu digoncangkan oleh kekuatan apa pun. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
Description     Mosaico con la scritta "Tu es Petrus et super hanc petram", Basilica di San Pietro (Roma) / izin: CC-BY-SA-2.5 Author:SteO153

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:1-4)  
  
"Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu."
   
Saudara-saudara yang terkasih, sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak, aku menasihati para penatua di antara kamu: Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan terpaksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. Maka, apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Orang Kudus hari ini: 21 Februari 2024 St. Petrus Damianus

  
Public Domain
 
Hari ini, Gereja memperingati Santo Petrus Damianus, seorang santo, yang kehidupan dan karya-karyanya dapat benar-benar mengilhami kita semua untuk setia kepada Tuhan dalam banyak hal, karena dia sendiri menjalani kehidupan yang baik dan saleh, penuh dengan iman dan pengabdian kepada Tuhan. Santo Petrus Damianus lahir di Ravenna, Italia, dan menjadi biarawan Benediktin Camaldolese di biara terkenal Fonte Avellana. Terpilih sebagai kepala biara pada tahun 1043, ia tidak mengambil gelar tersebut, dan malah memilih untuk disebut “Prior-Jenderal.” Santo Petrus Damianus adalah seorang intelektual dan teolog hebat yang menyerahkan kehebatan kehidupan sekuler dan duniawi untuk menjadi seorang biarawan Benediktin. Dia terkenal karena kesalehan dan dedikasinya yang besar terhadap misi dan karya-karyanya, dalam upayanya mereformasi Gereja dan umat Kristiani, dimulai dengan komunitas Benediktinnya sendiri, dan kemudian bersamaan dengan upaya beberapa Paus pada masa itu, dimulai dengan Paus Gregorius VI dan hingga Paus St. Leo IX dan temannya, Paus St. Gregorius VII.  

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Lima Pengadilan

 



1. Kita dapat membedakan lima pengadilan, yang masing-masing menjatuhkan hukuman kepada kita. (1) Yang pertama adalah pengadilan opini publik, yang sangat ditakuti oleh sebagian orang. (2) Lalu ada hati nurani kita sendiri, yang menunjukkan siapa diri kita dan apa yang seharusnya kita lakukan. (3) Yang ketiga adalah pengadilan Tobat dan (4) yang keempat adalah pengadilan perdata. (5) Yang terakhir, ada takhta penghakiman Tuhan yang di hadapannya kita harus menghadap suatu hari nanti dengan segala dosa dan sedikit kebaikan kita.

Opini publik bisa ditipu dengan akal-akalan dan kemunafikan. Hati nurani dapat diabaikan, atau dapat menjadi menyimpang atau mati. Pengadilan Tobat bisa disalahgunakan, dan kita bisa tetap tegar dalam dosa-dosa kita. Otoritas sipil terkadang bisa dihindari; namun juga terbuka terhadap penipuan dan korupsi. Namun pengadilan Tuhan berbeda. Kita akan sendirian di hadapan-Nya – penipuan-penipuan tidak akan ada gunanya. Tidak akan ada alasan, tidak ada pembelaan. Segalanya akan menjadi jelas, dan penghakiman-Nya akan adil dan tidak dapat diubah. Mari kita renungkan hal ini selagi kita punya waktu. Mari kita mengambil solusi yang diperlukan, karena tidak akan ada waktu lagi dalam waktu dekat.

Rabu, 21 Februari 2024 Hari Biasa Pekan I Prapaskah

 
Rabu, 21 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Peringatan Fakultatif St. Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja
 
“Bagi orang-orang pilihan Tuhan ada penghiburan yang luar biasa; siksaan itu berlangsung tetapi dalam waktu yang singkat. Kemudian Tuhan membungkuk, menggendong sosok yang terjatuh, membisikkan kata-kata penghiburan. Dengan harapan di hatinya, manusia bangkit dan berjalan kembali menuju kemuliaan kebahagiaan di surga.”— Santo Petrus Damian
      
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25 (26):6.3.22)

Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala penindasan

Remember your compassion, O Lord, and your merciful love, for they are from of old. Let not our enemies exult over us. Redeem us, O God of Israel, from all our distress.


Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan meningkatkan semangat kami dengan karya amal.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
     
Karya: sterlsev/istock.com
Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)    
  
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
   
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe, kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian, "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy