1. Ketika kita dilanda kemalangan atau kesedihan yang tak terduga, atau terpaksa melakukan pekerjaan yang luar biasa sulit, kita sering lupa menyerahkan diri ke tangan Tuhan dan berdoa memohon pertolongan dan ketenangan pikiran. Sebaliknya, kita merasa jengkel dan kecil hati serta melampiaskan perasaan kita dengan cara yang sangat tidak Kristen. "Mengapa hal itu harus terjadi padaku?" Ini adalah reaksi banyak orang dalam kasus seperti ini. "Itu pasti terjadi padaku!" mereka bilang. Mereka lupa bahwa kekudusan melibatkan pengorbanan, penyangkalan diri dan penyerahan diri pada kehendak Tuhan. "Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya," (Mat. 11:12) kata Injil. Dengan kata lain, jika seseorang ingin memenangkan Surga, ia harus tegas terhadap dirinya sendiri dan mengendalikan segala kecenderungan jahat dalam sifat dirinya.
3. Ketika para Orang Kudus dihadapkan pada kemalangan atau penderitaan, mereka berserah diri dan bersyukur kepada Tuhan. Mereka memahami bahwa inilah harga Surga. “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” kata St. Paulus (Rm. 8:18)
“Betapa besar berkat yang menantiku,” Santo Fransiskus dari Assisi sering berkata, “adalah kebahagiaan bagiku untuk menderita.” Biarlah sikap kita sama. Maka kita akan merasa lebih mudah untuk memenangkan pertempuran hidup dan masalah kita akan diringankan oleh harapan yang paling cemerlang, yaitu harapan akan Surga.—Antonio Kardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.
Antonio Bacci (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII