Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Pemanfaatan Makhluk

 



Tuhan telah menciptakan segala sesuatu untuk diri-Nya sendiri, karena Dia adalah makhluk yang paling sempurna dan tujuan akhir dari segala sesuatu. Namun Dia telah menjadikan manusia sebagai yang tertinggi di dunia, dan menjadikan semua makhluk lainnya tunduk padanya. (Lih. Kej 1:28) Supremasi yang diberikan Tuhan atas alam semesta ini terus berlanjut bahkan setelah kejatuhan Adam. Namun, hal ini tidak dapat lagi dilakukan tanpa kesulitan dan penderitaan seperti pada keadaan tidak bersalah. Kini hal itu harus diperoleh melalui kerja kasar, dan melalui penelitian dan studi intelektual yang tajam.

Setelah ketidaktaatan manusia kepada Tuhan, bahkan hubungan yang ada antara manusia dan ciptaan pun terganggu. Namun hal-hal tersebut tetap merupakan tangga menuju Tuhan jika dimanfaatkan dengan baik. Mereka adalah cerminan jauh dari keindahan dan kemahakuasaan-Nya. ”Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” kata pemazmur (Mzm. 19:2)

Marilah kita mendengarkan suara ciptaan, karena suara itu berbicara kepada kita tentang Allah. St Thérèsa dari Kanak-kanak Yesus menangis ketika dia melihat keindahan rapuh dari sekuntum bunga, dan berkata, "Betapa besar kasih Tuhan bagi kita!" Santo Fransiskus dari Assisi melihat gambaran Sang Pencipta bersama di mana-mana di sekelilingnya dan menyebut semua hal ini termasuk api dan air, sebagai saudara dan saudarinya. Dia bahkan berbincang dengan mereka dengan cara yang sederhana. Dia memandang kematian itu sendiri sebagai saudara perempuan yang baik yang akan membebaskannya dari perbudakan tubuh dan mempersatukannya dengan Tuhan.

Para Kudus memahami dengan jelas bagaimana seharusnya sikap kita terhadap makhluk hidup. Segala sesuatu yang diciptakan harus menjadi cerminan keindahan abadi yang memikat kita untuk mencintai Tuhan, sumber dan asal mula segala sesuatu. Mereka harus membentuk sebuah tangga yang memudahkan kita untuk naik menuju Tuhan dan mencapai kesatuan dengan-Nya. Namun apakah ini arti sebenarnya makhluk bagi kita? Atau apakah hal-hal tersebut sering kali menjauhkan kita dari Tuhan? Mungkin kita terlalu sering tertahan oleh kecintaan kita terhadap makhluk dan cenderung melupakan Tuhan. Keindahan bumi yang berlalu begitu saja menyebabkan kita melupakan keindahan abadi yang telah ditakdirkan untuk kita. Yang lebih buruk lagi, pemanfaatan makhluk hidup bisa mengalihkan kita dari Tuhan dan menyebabkan kita tidak menaati hukum-Nya. Mari kita periksa diri kita sendiri secara menyeluruh mengenai hal ini. Mari kita lihat apakah perlu mengubah arah pikiran dan keinginan kita serta menyucikan hati kita sedemikian rupa sehingga kita bisa berpikir, mencintai dan bertindak hanya untuk Tuhan.

St Ignatius dari Loyola menyelidiki subjek ini dalam Latihan Rohaninya. Dia menulis bahwa kita harus memanfaatkan segala sesuatu sejauh hal itu membawa kita lebih dekat ke tujuan akhir kita. Kita harus menghindari hal-hal sepenuhnya, lanjutnya, sejauh hal-hal tersebut memisahkan atau mengalihkan perhatian kita dari tujuan ini. Fungsi makhluk dalam pandangan kita adalah mendekatkan kita kepada Tuhan, mengingatkan kita akan Tuhan, dan membuat kita mencintai Tuhan. Namun jika hal-hal tersebut menjadi sumber skandal bagi kita, kita harus menghindarinya. Injil sangat tegas dalam hal ini ketika dikatakan: “Jika tangan atau kakimu menyebabkan engkau berbuat dosa, penggallah dan buanglah itu dari padamu.” (Mat. 5:29-30; 18:8) Ini berarti kita harus siap menyerahkan apa pun daripada membahayakan jiwa kita dan mengambil risiko kehilangan rahmat ilahi.—Antonio Kardinal Bacci, Meditasi untuk Setiap Hari, 1959.
 
   Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy