Hari Biasa Pekan IV / Peringatan St. Blasius dan St. Ansgarius
Hanya orang yang dengan serius merenungkan betapa beratnya salib dapat memahami betapa seriusnya dosa. (St. Anselmus dari Canterbury)
Antifon Pembuka (Mzm 119:10-11)
Dengan segenap hati aku mencari Engkau, jangan biarkan daku menyimpang dari perintah-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kebijaksanaan, anugerahilah kami Roh kebijaksanaan dan pengertian, agar kami memahami benar rencana-Mu tentang kami. Semoga kami mengalami bagaimana Engkau bersabda kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (3:4-13)
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Ajarkanlah ketetapan-Mu kepadaku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 119:9-14)
1. Bagaimana kaum muda mempertahankan hidupnya tanpa cela? Dengan mengamalkan firman-Mu.
2. Dengan segenap hatiku aku mencari Engkau, jangan biarkan aku menyimpang dari perintah-Mu.
3. Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau.
4. Terpujilah Engkau, ya Tuhan; ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
5. Dengan bibirku aku menceritakan segala hukum yang Kauucapkan.
6. Aku bergembira atas peringatan-peringatan-Mu, melebihi segala harta.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27)
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (6:30-34)
Pada waktu itu Yesus mengutus murid-murid-Nya mewartakan Injil. Setelah menunaikan tugas itu mereka kembali berkumpul dengan Yesus dan memberitahukan kepada-Nya semua yang mereka kerjakan dan ajarkan. Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Marilah kita pergi ke tempat yang sunyi, supaya kita sendirian, dan beristirahatlah sejenak!” Memang begitu banyaknya orang yang datang dan pergi, sehingga makan pun mereka tidak sempat. Maka pergilah mereka mengasingkan diri dengan perahu ke tempat yang sunyi. Tetapi pada waktu mereka bertolak banyak orang melihat, dan mereka mengetahui tujuannya. Dengan mengambil jalan darat segeralah datang orang dari semua kota ke tempat itu dan mereka malah menahului Yesus. Ketika mendarat, Yesus melihat jumlah orang yang begitu banyak. Maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka.
Renungan
Hari ini adalah peringatan St Blasius. St Blaisius adalah uskup Sebaste di Armenia pada abad ke-4. Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupannya dan menurut berbagai catatan, dia adalah seorang dokter sebelum menjadi uskup. Ia konon secara ajaib menyembuhkan seorang anak kecil yang hampir mati karena ada tulang ikan yang tersangkut di tenggorokannya. Pengabdian kepadanya menyebar pada Abad Pertengahan dan sejak abad ke-8, ia dipanggil atas nama orang sakit, terutama mereka yang menderita penyakit tenggorokan.
Oleh karena itu, pada Peringatan Santo Blasius ini, pemberkatan tenggorokan dapat diberikan oleh seorang imam atau diakon selama Misa atau setelah Misa, tergantung pada situasi pastoral.
Berkat tenggorokan merupakan tanda mendalam perjuangan melawan penyakit dalam kehidupan umat Kristiani. Seperti yang dikatakan dalam Ritual Romawi – Pemberkatan orang sakit oleh para pelayan Gereja adalah kebiasaan yang sangat kuno, yang berakar pada mengikuti Kristus sendiri dan para rasul-Nya.
Jadi, sama seperti kita, umat Kristiani, merasakan dan mengalami kepedihan seperti umat manusia lainnya, namun iman kita kepada Tuhan membantu kita untuk memahami lebih dalam misteri penderitaan dan menanggung kepedihan dengan keberanian yang lebih besar, seperti yang dilakukan St Blasius ketika ia menjadi martir.
Melalui perantaraan Santo Blasius, semoga kita berjuang sekuat tenaga melawan segala penyakit dan mencari berkar kesehatan, sehingga kita dapat menjadi saksi kasih Tuhan dan pemeliharaan-Nya. (RENUNGAN PAGI)