Selasa, 06 Februari 2024 Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam, dkk, Martir

 
Selasa, 06 Februari 2024
Peringatan Wajib St. Paulus Miki, Imam, dkk, Martir 

Tidak ada jalan lain untuk mencapai kesempurnaan di luar jalan orang Kristiani (St. Paulus Miki)

    

Antifon Pembuka

Para kudus bergembira di surga, sebab mengikuti jejak Kristus. Mereka menumpahkan darahnya demi Dia, sehingga kini bersukaria selamanya.
 
The souls of the Saints are rejoicing in heaven, the Saints who followed the footsteps of Christ, and since for love of him they shed their blood, they now exult with Christ for ever.
 
Doa Pagi


Ya Allah, sumber kekuatan semua orang kudus, Engkau berkenan memanggil Santo Paulus Miki dan kawan-kawan untuk memperoleh kehidupan melalui salib. Kami mohon, semoga berkat doa permohonan mereka, iman yang kami akui, kami pegang teguh sampai akhir hayat kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
    

   
St. Michael & St. Mary Stillwater, MN Catholic Church    
 Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:22-23.27-30)    
  
"Engkau telah bersabda, "Nama-Ku akan tinggal di sana." Dengarkanlah permohonan umat-Mu Israel."
   
Pada hari pentahbisan rumah Allah, Raja Salomo berdiri di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel. Ia menadahkan tangannya ke langit, lalu berkata, “Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas, dan di bumi di bawah. Engkau memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu. Benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sedangkan langit, bahkan langit yang mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, apalagi rumah yang kudirikan ini! Karena itu berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Tuhan Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana’. Dengarkanlah doa yang hamba-Mu panjatkan di tempat ini. Dan dengarkanlah permohonan hamba-Mu dan umat-Mu Israel, yang mereka panjatkan di tempat ini; dengarkanlah dari tempat kediaman-Mu di surga; dan apabila Engkau mendengarnya maka Engkau akan mengampuni.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!
Ayat. (Mzm 84:3.4.5.10.11)

1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Lihatlah kami, ya Allah, perisai kami, pandanglah wajah orang yang Kauurapi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 119:36a.29b)
Condongkanlah hatiku kepada perintah-Mu, ya Allah dan kurniakanlah hukum-Mu kepadaku.   
 
Inilah Injil Suci menurut Markus (7:1-13)
     
"Kamu akan mengabaikan perintah Allah untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
    
Pada suatu hari serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. Mereka melihat beberapa murid Yesus makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. Sebab orang-orang Farisi – seperti orang-orang Yahudi lainnya – tidak makan tanpa membasuh tangan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat-istiadat nenek moyang. Dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas tembaga. Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada Yesus, “Mengapa murid-murid-Mu tidak mematuhi adat-istiadat nenek moyang kita? Mengapa mereka makan dengan tangan najis?” Jawab Yesus kepada mereka, “Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadat kepada-Ku, sebab ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat-istiadat manusia.” Yesus berkata kepada mereka, “Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat-istiadatmu sendiri. Karena Musa telah berkata: ‘Hormatilah ayahmu dan ibumu!’ Dan: ‘Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya harus mati’. Tetapi kamu berkata: Kalau seorang berkata kepada bapa atau ibunya: ‘Apa yang ada padaku, yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk kurban, yaitu persembahan kepada Allah’, maka kamu membiarkan dia untuk tidak lagi berbuat sesuatu pun bagi bapa atau ibunya. Dengan demikian sabda Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat-istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan!”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan 
 
  Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bahwa “Gereja itu serentak tampak dan rohani, masyarakat hierarkis dan Tubuh Mistik Kristus. Ia membentuk satu kesatuan, terdiri atas unsur manusiawi dan ilahi." (#779)

Ya, Gereja itu manusiawi dan juga ilahi. Namun kadang-kadang, kelemahan kemanusiaan Gereja juga mengaburkan aspek keilahian Gereja.

Dengan kata lain, jika Gereja gagal menjadi seperti Yesus Kristus, Tuhannya, maka Gereja telah gagal dalam mewujudkan tujuan penciptaannya.

Pada bacaan pertama, Raja Salomo kagum dan memuji Tuhan karena turun dari surga tertinggi untuk berdiam di Bait Suci sederhana yang telah ia bangun.

Namun doanya tidak lain hanyalah sebuah permohonan - "Karena itu berpalinglah kepada doa dan permohonan hamba-Mu ini, ya Tuhan Allahku, dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana’. "

Ya, sangat mudah bagi manusia untuk kehilangan rasa kehadiran Ilahi di rumah Tuhan dan ketika itu terjadi, kehadiran kejahatan mulai tumbuh di hati orang-orang yang berada di rumah Tuhan.

Karena itulah raja Salomo memohon agar Tuhan menjaga Bait Suci yang merupakan tanda kehadiran-Nya di tengah umat-Nya.

Demikian pula dalam Injil, Yesus menegur orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat karena mengesampingkan perintah Allah untuk berpegang teguh pada tradisi manusia.

Jadi ini seperti melakukan sesuatu yang religius namun dengan motif kemanusiaan yang tersembunyi dan kepentingan pribadi.

Ketika hal itu terjadi di Gereja, maka kita telah gagal. Kita telah menunjukkan sisi kemanusiaan Gereja yang penuh dosa dan menekan aspek ketuhanan.

Kita perlu memohon kepada Tuhan sebagai Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik:  "Dengarkanlah seruan dan doa yang hamba panjatkan di hadapan-Mu pada hari ini! Kiranya siang malam mata-Mu terbuka terhadap rumah ini, terhadap tempat yang tentangnya Kaukatakan: ‘Nama-Ku akan tinggal di sana’. "


Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kemalasan 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Antifon Komuni (Yoh 15:13)

Tiada cinta kasih yang lebih besar daripada cinta kasih orang yang menyerahkan nyawa demi sahabatnya.
 




Doa Malam

Tuhan Yesus, kami bersyukur atas anugerah kesehatan yang baik serta peristiwa hidup yang boleh kami alami hari ini. Sertailah kami dalam tidur malam ini agar esok dapat bangun dengan segar kembali. Amin.
 
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy