Dalam Sakramen Mahakudus tercakuplah "dengan sesungguhnya, secara real dan substansial tubuh dan darah bersama dengan jiwa dan ke-Allahan Tuhan kita Yesus Kristus dan dengan demikian seluruh Kristus" (Konsili Trente: DS 1651; lih. Katekismus Gereja Katolik 1374)
Antifon Pembuka
Inilah perawan yang budiman, yang keluar menyongsong Kristus dengan pelita bernyala.
Doa Pagi
Ya Tuhan, Santa Agata, perawan dan martir, senantiasa menyenangkan hati-Mu karena berani mempertahankan kemurnian dan rela mati demi iman. Kami mohon, berikanlah belas kasih-Mu kepada kami berkat doa-doanya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (8:1-7.9-13)
Setelah Rumah Allah selesai dibangun, Raja Salomo memerintahkan para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin keluarga Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian Tuhan dari kota Daud, yaitu Sion. Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan Raja Salomo semua orang Israel. Setelah semua tua-tua Israel datang, imam-imam mengangkat tabut itu. Mereka mengangkut tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan serta segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; Semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. Sedang Raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersama-sama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya. Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian Tuhan itu ke tempatnya, yakni di ruang belakang rumah itu, di tempat mahakudus, tepat di bawah sayab kerub-kerub. Sebab kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungan dari atas. Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan Tuhan dengan orang-orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, turunlah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga oleh karena awan itu, imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian, sebab kemuliaan Tuhan memenuhi rumah itu. Pada waktu itu berkatalah Salomo, “Tuhan telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu.
Ayat. (Mzm 132:6-7.8-10)
1. Dengarlah! Kami dengar tabut itu ada di Efrata, kami telah mendapatinya di padang Yaar. “Mari kita pergi ke tempat kediaman-Nya, dan sujud menyembah pada tumpuan kaki-Nya.”
2. Bangunlah, ya Tuhan, dan pergilah ke tempat peristirahatan-Mu, Engkau serta tabut kekuasaan-Mu! Biarlah imam-imam-Mu berpakaian kebenaran, dan biarlah bersorak-sorai orang-orang yang Kaukasihi! Demi Daud, hamba-Mu, janganlah Engkau menolak orang yang Kauurapi!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:23)
Yesus mewartakan Kerajaan Allah, dan menyembuhkan semua orang sakit. Alleluya.
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:53-56)
Renungan
Betapapun buruknya pendapat sebagian orang mengenai Misa, mungkin ada saatnya kita berharap sesuatu yang dramatis akan terjadi dalam Misa yang akan membuat mereka berubah pikiran.
Namun apa pun yang kita inginkan mungkin juga tidak akan terwujud, dan mereka yang skeptis dan sinis terhadap Misa mungkin tidak akan mengubah pendirian mereka, bahkan jika sesuatu yang dramatis akan terjadi.
Pada bacaan pertama, sesuatu yang dramatis terjadi ketika tabut perjanjian dibawa ke Bait Suci.
Awan, lambang kehadiran Tuhan, memenuhi Bait Suci dan karena awan itu, para imam tidak dapat lagi menjalankan tugasnya: kemuliaan Tuhan memenuhi Bait Suci.
Kita mungkin mengira peristiwa dramatis ini akan memperkuat keimanan masyarakat dan akan dikenang oleh generasi mendatang.
Namun pada tahun 586 SM, Bait Suci dirobohkan oleh musuh-musuh Israel karena umatnya kehilangan kepercayaan kepada Tuhan bahkan mereka menajiskan Bait Suci, mungkin karena mereka tidak bisa melihat kehadiran Tuhan di dalam Bait Suci.
Namun ketika Yesus keluar dari perahu di Genesaret, orang-orang mengenali Dia dan mulai bergegas melintasi daerah pedesaan dan membawa orang-orang sakit dengan tandu agar Dia menyembuhkan mereka dan mereka bahkan memohon untuk menyentuh pinggiran jubah-Nya agar mereka dapat disembuhkan. .
Entah bagaimana, orang-orang bisa melihat kehadiran Tuhan di dalam Yesus. Kehadiran Tuhan tidak hanya di Bait Suci. Tuhan kini telah datang menyertai manusia melalui pribadi Yesus.
Dan Yesus kini hadir di dalam kita dan karena kita menerima Dia dalam Komuni Kudus, kita membawa kehadiran-Nya di dalam hati kita.
Semoga orang lain melihat kehadiran Yesus dalam diri kita, dan semoga kita juga sangat percaya akan kehadiran Yesus secara istimewa dalam Misa Kudus. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mrk 6:56)
Semua orang yang menjamah Yesus menjadi sembuh.