Aku tak lagi memiliki apa pun. Allah yang baik dapat memanggilku kapan pun Ia kehendaki (St Yohanes Maria Vianney)
Antifon Pembuka (Mzm 119:76)
Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga kami mengimani Engkau, agar dapat berdoa dan Kaudengarkan, baik pada saat suka maupun duka, senang maupun sedih. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Credit: JMLPYT/istock.com |
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (1:1-11)
Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah berharap, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Bila seorang saudara berada dalam keadaan yang rendah baiklah ia bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput; matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya: di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga rahmat-Mu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup.
Ayat. (Mzm 119:67.68.71.72.75.76)
1. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Memang baik, bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
4. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
5. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
6. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Aku ini jalan, kebenaran dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.
Inilah Injil Suci menurut Markus (8:11-13)
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.” Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Renungan
Kehidupan seorang Kristen tentu tidak berbeda dengan kehidupan orang lain disekitarnya.
Pada umumnya, baik ateis atau beriman, kaya atau miskin, beragama atau awam, pria atau wanita, kehidupan mempunyai kesulitan dan pergumulan tersendiri.
Terlebih lagi bagi kita yang percaya kepada Tuhan, kita tentu tidak luput dari gejolak hidup ini, dan kita juga tidak bisa berharap demikian.
Kita mungkin sedang keluar dari badai atau menuju badai, meskipun mungkin ada saat-saat damai ketika kita berada di tengah badai.
Namun kita harus terus percaya bahwa meskipun Tuhan tidak menjanjikan kita bahwa tidak akan ada badai, Dia berjanji bahwa Dia akan menyertai kita di tengah badai.
Iman kepada Tuhan ini merupakan tanda yang kuat bagi orang lain untuk menyadari bahwa Tuhan benar-benar menyertai kita di saat-saat sulit dan penuh badai.
Masalah yang dihadapi orang-orang Farisi terhadap Yesus adalah mereka mengharapkan Dia melakukan tanda-tanda yang spektakuler dan fenomenal.
Yesus menolak memberi mereka tanda-tanda seperti ini karena Dia sudah memberi mereka teladan hidup-Nya.
Memberi mereka lebih banyak tanda sama saja dengan menunjukkan lebih banyak gambar kepada orang buta.
Di dalam Yesus, kita melihat bagaimana Guru kita menghadapi kesulitan dan pergumulan-Nya dan Dia menunjukkan kepada kita bagaimana mengatasinya dengan beriman kepada Allah Bapa-Nya.
Bacaan pertama membuktikan hal ini dan mendesak kita untuk melihat pencobaan yang kita alami sebagai suatu hak istimewa yang diberkati untuk pertumbuhan iman yang lebih dalam kepada Tuhan.
Antifon Komuni (Mzm 119:76)
Kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburan-Ku. Sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.
Renungan Pagi