| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Jiwa manusia

 
1. Tubuh manusia adalah salah satu hal terindah yang diciptakan Tuhan. Berbeda dengan tubuh kebanyakan hewan, ia tidak membungkuk ke arah bumi, namun berdiri ke arah langit, ke arah tanah air surgawi kita yang sebenarnya. Ia berkomunikasi dengan ciptaan di luarnya melalui panca indera. Ia memiliki kontak dengan tubuh lain, serta cara memanfaatkannya, bila ada kesempatan, melalui indra peraba. Ia memiliki indera perasa untuk membedakan berbagai rasa dan bertindak sebagai pemandu rezekinya. Indera penciumannya memungkinkannya merasakan parfum dan menghindari bau yang tidak sehat. Melalui pendengaran dan ucapan, ia dapat berkomunikasi dengan orang lain, memahami ide-idenya dan mengekspresikan idenya sendiri, serta mendengarkan musik ciptaan yang indah. Terakhir, ada penglihatan, indra yang paling menakjubkan, yang membantu kita melihat dalam benda-benda duniawi suatu pantulan keindahan abadi Allah yang mempesona. Ilmuwan tenggelam dalam kekagumannya pada kesempurnaan tubuh manusia, dan jika ilmunya juga merupakan kebijaksanaan, maka ia harus berseru: Ini adalah tangan Tuhan! Namun demikian, jika dibandingkan dengan keagungan jiwa manusia, kesempurnaan jasmani tidaklah seberapa. Jiwa itu seperti hembusan Roh Ilahi dan pancaran Kebijaksanaan Ilahi. Ia adalah wujud sederhana, rohani dan abadi yang mempunyai gambar Allah. Berbeda dengan tubuh, ia tidak terikat pada bumi, namun dapat terbang tinggi di atasnya melalui kemampuan berpikirnya. Ia dapat menyelidiki rahasia sifat Tuhan sendiri dan juga mampu memberikan kasih yang sangat besar. Kita memang patut bersyukur kepada Tuhan atas kebaikan-Nya yang tak terhingga.

2. Pertimbangkan bahwa Anda hanya memiliki satu jiwa, yang sepenuhnya milik Tuhan dan memiliki Surga sebagai rumahnya yang sebenarnya. Tuhan telah memberimu dua tangan, dua kaki, dua telinga, dan dua mata, tapi Dia hanya memberimu satu jiwa. Betapa malangnya jika Anda kehilangannya, karena Anda akan terkutuk selamanya! Ketika Tuhan menciptakan Anda bebas, Dia menyerahkan nasib Anda ke tangan Anda sendiri. “Pada awal mula Tuhan menjadikan manusia serta menyerahkannya kepada keputusannya sendiri.” (Sirakh 15:14) Ingatlah bahwa keselamatan jiwa Anda adalah pekerjaan paling penting yang harus Anda lakukan. Itu lebih berharga bagimu daripada emas atau perak. “Sehat dan walafiat lebih baik dari segala emas, dan badan tegap lebih baik dari pada kemewahan yang tidak terukur..” (Sirakh 30:15) Seluruh perhatian kita hendaknya dicurahkan untuk menjaga jiwa kita bebas dari dosa dan menganugerahkannya dengan segala kebajikan.

3. Ingatlah bahwa setiap dosa berat berarti kematian bagi jiwa, karena dosa tersebut merampas rahmat kehidupan supranatural, sehingga tidak mampu melakukan perbuatan baik dan layak masuk neraka. Jika Anda melakukan satu dosa berat, Tuhan dapat melelahkan Anda seolah-olah Anda adalah pohon yang tidak produktif dan mengakhiri hidup Anda tanpa memberi Anda waktu untuk bertobat. Maka Anda akan tersesat selamanya. Pikiran ini tidak boleh hilang dari pikiran Anda, terutama pada saat godaan. Pada saat seperti itu, datanglah kepada Tuhan dengan penuh keyakinan, katakan kepada-Nya bahwa Anda mencintai-Nya dan tidak ingin menyakiti hati-Nya dengan cara apa pun. Hadapi kematian daripada dosa.—
 
Antonio Bacci  (4 September 1885 – 20 Januari 1971) adalah seorang kardinal Gereja Katolik Roma asal Italia. Ia diangkat menjadi kardinal oleh Paus Yohanes XXIII

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy