St Yohanes a Deo menjadi yatim piatu di usia mudanya, dan kemudian menjadi tentara di awal masa dewasanya, dan karena ketidakadilan dan tuduhan palsu, dia secara salah disalahkan atas kejahatan yang tidak dia lakukan. Berpaling dari segala urusan-urusan duniawi karena pergantian peristiwa ini, ia mulai berpaling kepada Tuhan dan berusaha mencari-Nya dalam hidupnya, karena ia merasakan kerinduan spiritual yang kuat akibat kekosongan yang ia rasakan dalam jiwanya.
Dia melihat penampakan Bayi Yesus, yang menganugerahkan kepadanya nama, Yohanes a Deo, nama yang kemudian dikenalnya. Ketika mendengarkan khotbah St. Yohanes dari Avila, orang kudus lainnya, St. Yohanes a Deo merasakan panggilan untuk melayani Tuhan dengan penuh komitmen. Dia mulai bekerja di antara orang miskin dan yang membutuhkan, merawat mereka dan memenuhi kebutuhan materi dan spiritual mereka.
Di kemudian hari, ia mendirikan sebuah kongregasi religius yang mengumpulkan semua orang yang berpikiran sama dan hamba-hamba Tuhan yang setia, berdedikasi untuk merawat orang sakit dan miskin. Dedikasi kepada umat Tuhan yang paling lemah dan paling kecil ini harus menjadi inspirasi bagi kita semua, tentang bagaimana kita harus menjalani kehidupan kita mulai sekarang, tentang bagaimana kita harus mengabdikan diri kita kepada Tuhan dengan cara yang lebih baik.
Marilah kita meneladani kerendahan hati Tuhan kita sendiri, yang datang ke dunia ini sebagai hamba bagi semua orang, penuh kasih dan perhatian kepada semua orang yang dipercayakan kepada-Nya. Mari kita semua menjadikan masa Prapaskah kita lebih bermakna dan bermanfaat, dengan melakukan tindakan amal dan kasih karunia kepada orang lain di sekitar kita, melakukan yang terbaik untuk membantu mereka yang membutuhkan, sehingga melalui kita, Tuhan dapat melakukan lebih banyak lagi karya-karya-Nya yang menakjubkan di antara kita. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin.