Hari Biasa Pekan V Prapaskah
“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik, 1257)
Antifon Pembuka (Mzm 22(21):20.7)
Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah. Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan
Ref. Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
Ayat. (Yeremia 31:10.11-1abc.13)
1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya.
2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan.
3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 18:31)
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (11:45-56)
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?”
Renungan
Setiap kali kata "nubuatan" disebutkan, kita cenderung berpikir bahwa itu adalah sesuatu tentang masa depan, semacam ramalan.
Dalam banyak hal, perkataan Nabi Yehezkiel dan Imam Besar Kayafas dalam bacaan hari ini mempunyai pengaruh terhadap masa depan.
Namun aspek yang lebih mendasar dan penting dari nubuatan adalah “memberitakan ke depan”, artinya, kaitannya dengan masa kini.
Dan tepatnya, nabi Yehezkiel juga melakukan hal itu. Dia tidak sedang membicarakan sesuatu yang hanya akan terjadi di masa depan.
Dia berbicara tentang sesuatu yang sudah terjadi pada masanya - bahwa Tuhan akan mengumpulkan umat-Nya, dan Dia akan menjadi Tuhan mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya.
Demikian pula ketika Kayafas mengucapkan kata-kata itu “lebih baik satu orang mati untuk seluruh bangsa, dari pada seluruh bangsa binasa (dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi untuk mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai).
Itu adalah salah satu nubuatan yang paling mendalam pada saat itu dan juga pada saat ini.
Selama masa Prapaskah ini, kita melakukan puasa dan silih untuk menundukkan keinginan jasmani kita dan juga mempersembahkan pengorbanan kita dalam persatuan dengan Yesus.
Semua ini dilakukan bukan hanya untuk keuntungan kita sendiri tetapi juga untuk Gereja dan dunia sebagai silih atas dosa-dosa yang dilakukan.
Marilah kita terus melakukan silih dan mempersembahkan kurban kita dengan penuh kasih sehingga bersama Yesus kita berkumpul bersama dalam kesatuan anak-anak Tuhan. (RENUNGAN PAGI)