Sabtu Malam, 30 Maret 2024
Vigili Paskah (Malam Paskah - Tirakatan Kebangkitan Tuhan)
Kebangkitan Yesus merupakan puncak kebenaran iman Kristen, yang diwartakan sebagai bagian hakiki dari Misteri Paskah sejak permulaan Kekristenan: “Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci; bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya” (1 Kor 15:3-5). (Instruksi Ad Resurgendum Cum Christo (Bangkit Bersama Kristus, No. 2),
Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC by NC ND 2.0 |
Seluruh perayaan Malam Paskah dilaksanakan waktu malam: tak boleh diadakan sebelum gelap atau berakhir setelah fajar Minggu. Peraturan ini harus ditepati secara ketat. Penyelewengan dan kebiasaan yang terjadi di sana sini, yakni merayakan Malam Paskah pada waktu biasanya diadakan Misa Sabtu sore, tak dibenarkan. Alasan yang kadang-kadang diajukan untuk memajukan waktu perayaan Malam Paskah, misalnya kerawanan publik, tidak diberlakukan di malam Kelahiran Tuhan atau bila menyangkut acara macam-macam. (Perayaan Paskah dan persiapannya No. 78, Kongregasi Ibadat Ilahi).
Bacaan Pertama (Maka jadilah petang dan pagi: PS 866)
Bacaan dari Kitab Kejadian (1:1-31; 2:1-2)
"Allah melihat semua yang telah dijadikan-nya dan amat baiklah semuanya itu.”
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi
belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan
Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah:
"Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang
itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah
menamai terang itu siang, dan gelap itu malam.
5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.
Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit.
Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ketiga.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
5 6 1 2 1 2 3 1 7 6 1 . 6 5 77 6 5 5
Maka jadilah petang dan pagi, hari per- ta - ma.
Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di atasnya. Dan jadilah demikian. Allah menamai cakrawala itu langit.
Maka jadilah petang dan pagi, hari kedua.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian. Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ketiga.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian. Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keempat.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air, dan segala jenis burung - yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."
Maka jadilah petang dan pagi, hari kelima.
Berfirmanlah Allah: "Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian. Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.
Maka jadilah petang dan pagi, hari keenam
Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Maka jadilah petang dan pagi, hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan I, do = a, 2/4, PS 830 / PS 828
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
Ref. Aku wartakan karya agung-Mu Tuhan, karya agung-Mu karya keselamatan.
atau Utuslah Roh-Mu, ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi.
Ayat.(Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Ayat.(Mzm 104:1-2a.5-6.10.12.13-14.24.35c)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol.
2. Engkau telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyah untuk selama-lamanya. Dengan samudera raya bumi ini Kau selubungi; air telah naik melampaui gunung-gunung.
3. Di lembah-lembah Engkau membualkan mata air yang mengalir di antara gunung-gunung. Burung-burung di udara bersarang di dekatnya, bersiul-siul dari antara dedaunan.
4. Dari bangsal-Mu Engkau menyirami gunung-gunung, bumi penuh dengan segala yang Kauturunkan dari langit. Engkau menumbuhkan rumput bagi hewan, dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, Engkau mengeluarkan makanan dari dalam tanah.
5. Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan. Bumi penuh dengan ciptaan-Mu: Pujilah Tuhan, hai jiwaku!
Bacaan dari Kitab Kejadian (22:1-2.9a.10-13.15-18)
"Kurban Abraham leluhur kita."
Setelah Abraham mendapat anak, Ishak, maka Allah mencobai Abraham. Allah berfirman kepada Abraham, "Abraham." Abraham menyahut, "Ya Tuhan." Sabda Tuhan, "Ambillah anak tunggal kesayanganmu, yaitu Ishak, pergilah ke tanah Moria, dan persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu." Maka sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepada Abraham. Abraham lalu mengulurkan tangannya, dan mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. Tetapi berserulah Malaikat Tuhan dari langit, "Abraham, Abraham!" Sahut Abraham, "Ya Tuhan." Lalu Tuhan bersabda, "Jangan bunuh anak itu, dan jangan kauapa-apakan dia. Kini Aku tahu bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku." Lalu Abraham menoleh, dan melihat seekor domba jantan di belakangnya, yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Diambilnya domba itu, dan dipersembahkannya sebagai kurban bakaran pengganti anaknya. Untuk kedua kali berserulah Malaikat Tuhan dari langit kepada Abraham, kata-Nya, "Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri ---- demikianlah firman Tuhan ---- Karena engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak, seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. Melalui keturunanmulah segala bangsa di bumi akan mendapat berkat, sebab engkau mentaati sabda-Ku.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan II, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
atau Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung.
Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1)
1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Ayat. (Mzm 16:5.8.9-10.11; R1)
1. Ya Tuhan, Engkaulah bagian warisan dan pialaku, Engkau sendirilah yang meneguhkan yang diundikan kepadaku. Aku senantiasa memandang kepada Tuhan; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.
2. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorai dan tubuhku akan diam dengan tentram sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati dan tidak membiarkan orang kudus-Mu melihat kebinasaan.
3. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat yang abadi.
Bacaan Ketiga
Bacaan dari Kitab Keluaran (14:15-15:1)
“Orang-orang Israel berjalan di tengah laut yang kering."
Dalam perjalanan keluar dari tanah Mesir, ketika hampir tersusul oleh pasukan Firaun, ketakutanlah orang-orang Israel dan berseru-seru kepada Tuhan. Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Mengapa engkau berseru-seru demikian kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat. Dan engkau, angkatlah tongkatmu, dan ulurkanlah tanganmu ke atas laut dan belahlah airnya, sehingga orang Israel dapat masuk ke tengah-tengah laut dan berjalan di tanah yang kering. Dan sementara itu Aku akan menegarkan hati orang-orang Mesir, sehingga mereka menyusul orang Israel. Dan terhadap Firaun dan seluruh pasukannya, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda, Aku akan menyatakan kemuliaan-Ku. Maka orang Mesir akan insaf bahwa Aku ini Tuhan apabila Aku menampakkan kemuliaan-Ku terhadap Firaun, keretanya dan orang-orangnya yang berkuda.” Kemudian bergeraklah Malaikat Allah, yang tadinya berjalan di depan tentara Israel, lalu berpindah, berjalan di belakang mereka; dan tiang awan yang tadinya bergerak di depan mereka, beranjak dan berdiri di belakang mereka. Demikianlah tiang awan itu berdiri di antara tentara Mesir dan orang Israel. Awan itu menimbulkan kegelapan, sehingga malam itu berlalu tanpa kesempatan bagi bagi orang Mesir untuk mendekati orang-orang Israel. Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman Tuhan menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, serta mengeringkan laut itu. Maka terbelahlah air laut itu, dan orang Israel masuk dan berjalan di tengah-tengah laut yang kering; sedang di kiri dan di kanan mereka air itu sebagai tembok bagi mereka. Orang Mesir pun mengejar dan menyusul mereka. Semua kuda Firaun, kereta dan pasukan berkudanya mengikuti orang Israel masuk ke tengah-tengah laut itu. Pada waktu jaga pagi, Tuhan memandang tentara Mesir dari dalam tiang api dan awan, lalu mengacau-balaukan tentara Mesir. Tuhan membuat roda kereta mereka berjalan miring dan maju dengan berat, sehingga orang Mesir berkata, “Marilah kita lari meninggalkan orang Israel, sebab Tuhanlah yang berperang untuk mereka melawan Mesir!” Berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik meliputi orang Mesir, kereta mereka, dan pasukan berkuda mereka.” Musa mengulurkan tangannya ke atas laut; maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya semula, sedangkan orang Mesir lari menuju air itu. Demikianlah Tuhan mencampakkan orang Mesir ke tengah-tengah laut. Jadi berbaliklah segala air itu, lalu menimbun kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang telah menyusul orang Israel ke laut. Tiada seorang pun di antara mereka yang selamat. Tetapi orang Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut, sedang di kiri dan kanan mereka air itu bagai tembok bagi mereka. Demikianlah pada hari itu Tuhan menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel melihat orang Mesir mati terkapar di pantai laut. Ketika orang Israel melihat betapa dahsyat perbuatan Tuhan terhadap orang Mesir, maka seluruh bangsa itu merasa takut akan Tuhan; mereka percaya kepada Tuhan dan kepada Musa, hamba-Nya. Pada waktu itulah Musa bersama-sama dengan orang Israel menyanyikan madah ini bagi Tuhan.
Mazmur Tanggapan III. PS 671 (Kel 15:1-2.3-4.5-6.17-18; R1a)
BERSYUKURLAH KEPADA TUHAN
Solis/Kor:
1. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Allah segala dewata,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pada Tuhan segala penguasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
2. Hanya Dia mengerjakan karya agung,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan arif menciptakan langit,
U: kar'na kekal kasih Allah.
membentangkan bumi di atas laut,
U: kar'na kekal kasih Allah.
3. Penerang yang besar dibuat-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
surya yang menguasai siang,
U: kar'na kekal kasih Allah.
bulan, bintang, cahaya malam,
U: kar'na kekal kasih Allah.
4. Yang membunuh anak sulung Mesir,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan membebaskan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dengan tangan kuat dan lengan perkasa,
U: kar'na kekal kasih Allah.
5. Dia yang membelah Laut merah,
U: kar'na kekal kasih Allah.
yang menyeberangkan umat Israel,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan menumpas Firaun dan laskarnya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
6. Yang memimpin umat-Nya ke padang gurun,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kerajaan besar ditaklukkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
raja-raja masyhur dibunuh-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
7. Diberikan-Nya tanah mereka,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kepada Israel hamba-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
kemalangan kita diindahkan-Nya,
U: kar'na kekal kasih Allah.
8. Bersyukurlah kepada Tuhan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
pembebas kita dari penindas,
U: kar'na kekal kasih Allah.
dan segala makhluk diberi-Nya makan,
U: kar'na kekal kasih Allah.
atau Ref. Baiklah kita menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur.
1. Baiklah aku menyanyi bagi Tuhan, sebab Ia tinggi luhur,
kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke laut,
Tuhan itu kekuatan dan mazmurku,
Ia telah menjadi keselamatanku.
Dia Allahku, kupuji Dia;
Dialah Bapaku, kuluhurkan Dia.
2. Tuhan itu pahlawan perang,
Tuhan, Itulah nama-Nya!
Kereta Firaun dan pasukannya dibuangnya ke dalam laut,
para perwira pilihannya dibenamkan ke dalam Laut Tiberau.
3. Samudera raya untuk mereka,
ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
Tangan kanan-Mu ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu,
tangan kanan-Mu ya Tuhan, menghancurkan musuh.
4. Engkau membawa umat-Mu dan mencangkokkan mereka
dia atas gunung milik-Mu sendiri,
di tempat yang telah Kau kediaman-Mu,
di tempat kudus yang didirikan tangan kanan-Mu, ya Tuhan.
Tuhan memerintah selama-lamanya.
kuda dan penunggangnya dilemparkan-Nya ke laut,
Tuhan itu kekuatan dan mazmurku,
Ia telah menjadi keselamatanku.
Dia Allahku, kupuji Dia;
Dialah Bapaku, kuluhurkan Dia.
2. Tuhan itu pahlawan perang,
Tuhan, Itulah nama-Nya!
Kereta Firaun dan pasukannya dibuangnya ke dalam laut,
para perwira pilihannya dibenamkan ke dalam Laut Tiberau.
3. Samudera raya untuk mereka,
ke air yang dalam mereka tenggelam seperti batu.
Tangan kanan-Mu ya Tuhan, mulia karena kekuasaan-Mu,
tangan kanan-Mu ya Tuhan, menghancurkan musuh.
4. Engkau membawa umat-Mu dan mencangkokkan mereka
dia atas gunung milik-Mu sendiri,
di tempat yang telah Kau kediaman-Mu,
di tempat kudus yang didirikan tangan kanan-Mu, ya Tuhan.
Tuhan memerintah selama-lamanya.
Bacaan Keempat
Bacaan dari Kitab Yesaya (54:5-14)
"Datanglah kepada-Ku, maka kamu akan hidup. Aku akan mengikat perjanjian kekal denganmu."
Tuhan bersabda kepada Nabi Yesaya, jika yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, Tuhan semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Sebab seperti isteri yang ditinggalkan dan yang bersusah hati Tuhan memanggil engkau kembali; masakan isteri dari masa muda akan tetap ditolak? firman Allahmu. Hanya sesaat lamanya Aku meninggalkan engkau, tetapi karena kasih sayang yang besar Aku mengambil engkau kembali. Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman Tuhan, Penebusmu. Keadaan ini bagi-Ku seperti pada zaman Nuh: seperti Aku telah bersumpah kepadanya bahwa air bah tidak akan meliputi bumi lagi, demikianlah Aku telah bersumpah bahwa Aku tidak akan murka terhadap engkau dan tidak akan menghardik engkau lagi. Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu dan perjanjian damai-Ku tidak akan bergoyang, firman Tuhan, yang mengasihani engkau. Hai yang tertindas, yang dilanggar angin badai, yang tidak dihiburkan! Sesungguhnya, Aku akan meletakkan alasmu dari batu hitam dan dasar-dasarmu dari batu nilam. Aku akan membuat kemuncak-kemuncak tembokmu dari batu delima, pintu-pintu gerbangmu dari batu manikam merah dan segenap tembok perbatasanmu dari batu permata. Semua anakmu akan menjadi murid Tuhan, dan besarlah kesejahteraan mereka; engkau akan ditegakkan di atas kebenaran. Engkau akan jauh dari pemerasan, sebab engkau tidak usah lagi takut, dan engkau akan jauh dari kekejutan, sebab ia tidak akan mendekat kepadamu.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan. IV, do = g, 2/4, PS 838
Ref. Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
atau Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; R2)
1. Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Bacaan Kelima
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
Ayat. (Mzm 30:2.4.5-6.11.12a.13b; R2)
1. Aku akan memuji ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersuka cita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan daku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihi oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab hanya sesaat ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku, Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kuubah menjadi orang yang menari-nari, Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
Bacaan Kelima
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:1-11)
"Firman-Ku akan melaksanakan apa yang Kukehendaki."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan V, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
atau Kamu akan menimba air dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukan karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulia karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab yang mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
Bacaan Keenam
Bacaan dari Kitab Barukh (3:9-15)
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6)
1. Sungguh, Allah keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar; sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Maka kamu akan menimba dengan kegirangan, dari mata air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukan karya-Nya di antara bangsa-bangsa, masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulia karya-Nya; baiklah hal ini diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai penduduk Sion, sebab yang mahakudus, Allah Israel, agung di tengah-tengahmu!
Bacaan Keenam
Bacaan dari Kitab Barukh (3:9-15)
"Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera."
Dengarkanlah, hai Israel, segala perintah kehidupan, condongkanlah telinga untuk mengenal kearifan. Apa sebabnya, hai Israel, apa sebabnya maka engkau berada di negeri musuhmu serta menjadi tua di negeri yang asing dan menajiskan dirimu dengan yang mati dan terbilang di antara mereka yang turun ke dunia orang mati? Engkau telah meninggalkan sumber kebijaksanaan! Jikalau engkau berjalan di jalan Allah, niscaya selamanya engkau diam dengan damai sejahtera. Belajarlah di mana ada kearifan, di mana kekuatan dan di mana pengertian, supaya sekaligus kauketahui tempat umur panjang dan kehidupan, tempat cahaya mata dan damai sejahtera. Siapakah telah menemukan tempat kebijaksanaan, siapakah telah masuk ke dalam perbendaharaannya?
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan VI, do = es, 2/4, PS. 852
Ref. Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
atau Sabda-Mu ya Tuhan, adalah sabda hidup yang kekal.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10-11)
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selama-lamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada manu lebah.
Bacaan Ketujuh
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:16-17a, 18-28)
Ayat. (Mzm 19:8-9.10-11)
1. Sabda Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa. Peraturan Tuhan teguh, membuat arif orang bersahaja. Titah Tuhan tepat, menyenangkan hati. Perintah Tuhan jelas, membuat mata berseri.
2. Hikmat Tuhan baik, tetap selama-lamanya. Keputusan Tuhan benar, adil selalu. Lebih indah daripada emas murni, lebih manis daripada manu lebah.
Bacaan Ketujuh
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (36:16-17a, 18-28)
"Kamu akan Kuberi hati dan Roh yang baru di dalam batinmu."
“Hai anak manusia, waktu kaum Israel tinggal di tanahnya sendiri, mereka menajiskan tanah itu dengan tingkah laku mereka. Maka Aku mencurahkan amarah-Ku ke atas mereka, karena darah yang mereka curahkan di atas tanah itu; mereka menajiskan tanah itu dengan berhala-berhala mereka. Aku menghamburkan mereka di antara bangsa-bangsa, sehingga mereka berserak-serak di dalam negeri; Aku menghakimi mereka selaras dengan tingkah lakunya. Di mana saja mereka datang di tengah bangsa-bangsa, mereka menajiskan nama-Ku yang kudus, sehingga semua orang menyindir mereka dengan berkata: Katanya mereka umat Tuhan, tetapi mereka harus keluar dari tanahnya! Aku merasa sakit hati karena nama-Ku yang kudus dinajiskan oleh kaum Israel di tengah bangsa-bangsa, di mana mereka datang. Oleh karena itu katakanlah kepada kaum Israel: Beginilah Firman Tuhan Allah: bukan karena kamu Aku bertindak, hai kaum Israel, tetapi karena nama-Ku yang kudus, yang kamu najiskan di tengah bangsa-bangsa di mana kamu datang. Aku akan menguduskan nama-Ku yang besar yang sudah dinajiskan di tengah bangsa-bangsa, dan yang kamu najiskan di tengah-tengah mereka. Dan bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan, demikianlah Firman Tuhan Allah, manakala Aku menunjukkan kekudusan-Ku kepadamu di hadapan bangsa-bangsa. Aku akan menjemput kamu dari antara bangsa-bangsa dan mengumpulkan kamu dari semua negeri; Aku akan membawa kamu kembali ke tanahmu. Aku akan mencurahkan kepadamu air jernih, yang akan mentahirkan kamu; dan segala kenajisanmu dan dari semua berhalamu aku akan mentahirkan kamu. Kamu akan Kuberi hati yang baru, dan roh yang baru akan Kutaruh di dalam batinmu. Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras, dan kepadamu Kuberi hati yang taat. Roh-Ku akan Kuberikan diam di dalam batinmu, dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku; aku akan membuat kamu tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya. Dan kamu akan diam di dalam negeri yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu. Kamu akan menjadi umat-Ku, dan Aku akan menjadi Allahmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan VIIA, do = d, 2/2, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu, Tuhan ingin melihat wajah Allah.
Atau Seperti rusa merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
Ayat. (Mzm 42:3.5bcd;43:3-4; Ul: lih 42:2; 2/4)
1. Jiwaku haus akan Allah akan Allah yang hidup! Bilakah tiba saatnya aku boleh datang melihat Allah.
2. Ku terkenang, ketika berjalan maju di tengah kepadatan manusia, melangkah menuju ke rumah Allah di tengah sorak-sorai dan nyanyian syukur.
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu supaya menuntun langkahku dan membawaku ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
4. Maka aku dapat pergi ke mezbah Allah, menghadap Allah, suka citaku, dan bersyukur kepada-Mu dengan kecapi, ya Allah, sumber kegembiraanku.
Madah Kemuliaan
Bacaan Kedelapan:
Epistola
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (6:3-11)
"Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, dan tidak akan mati lagi."
Saudara-saudara, kita semua, yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya. Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh pembaptisan dalam kematian, supaya, seperti halnya Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. Sebab jika kita telah menjadi satu dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan kebangkitan-Nya. Karena kita tahu bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. Jadi, jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu bahwa Kristus, sesudah bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi; maut tidak berkuasa lagi atas Dia! Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu memandangnya; kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil PS 867
Ref. A l l e l u y a
(3x 1= F, G, A)
Dinyanyikan tiga kali; setiap kali ganti nada dasar. Sesudah ulangan ketiga baru dinyanyikan ayat-ayat Mazmur.
Ayat. (Mzm 118:1-2.16ab.17.22-23)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya.
2. Tangan kanan Tuhan berkuasa meninggikan, tangan kanan Tuhan melakukan keperkasaan! Aku tidak akan mati, tetapi hidup, dan aku akan menceritakan perbuatan-perbuatan Tuhan.
3. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di antara kita.
Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Markus (16:1-8)
"Yesus dari Nazaret yang tersalib itu sudah bangkit."
Hari Sabat sudah lalu, Maria Magdalena, Maria ibunda Yakobus dan Salome membeli rempah-rempah untuk mengurapi jenazah Yesus. Pagi-pagi benar pada hari pertama dalam pekan, ketika matahari sudah terbit, mereka pergi ke makam. Mereka bertanya satu sama lain, "Siapakah yang akan menggulingkan batu dari pintu makam bagi kita?" Ketika mengangkat mata, mereka melihat batu sudah terguling. Batu itu sangat besar. Mereka masuk ke dalam makam dan melihat seorang pemuda duduk di sisi kanan. Ia memakai jubah putih. Mereka sangat terkejut. Pemuda itu berkata kepada mereka, "Jangan takut!" Kamu mencari Yesus dari Nazaret yang tersalib itu? Ia sudah bangkit dan tidak ada lagi di sini. Lihatlah tempat Ia dibaringkan. Pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan Petrus, bahwa Ia mendahului kamu ke Galilea. Di sana kamu akan melihat Dia, seperti telah dikatakan-Nya kepadamu." Setelah keluar berlarilah mereka meninggalkan makam, karena sangat ketakutan. Oleh karena sangat takutnya mereka tidak mengatakan sesuatu kepada siapa pun.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, Selamat Paskah, Alleluya,
Kristus telah Bangkit dari kematian, Dia telah bangkit dan mengalahkan
dosa, menghancurkan belenggu yang telah menahan kita selama ini. Pada
saat ini, setelah melewati seluruh masa Puasa, Pantang serta Prapaskah,
kini Gereja menyanyikan Alleluia yang agung dan paling menggembirakan,
dan memang demikian karena kita mengucap syukur kepada-Nya atas segala
sesuatu yang telah dilakukan-Nya demi kita, dan kita bersyukur
kepada-Nya dengan segala kemurahan hati karena telah mengaruniakan
Anak-Nya kepada kita semua untuk menyelamatkan kita semua, sama seperti
kita telah memperingati segala sesuatu yang terjadi sepanjang Sengsara
atau Penderitaan-Nya, ketika Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita,
menanggung hukuman, penderitaan dan cobaan terburuk, semua demi
keselamatan dan pembebasan kita dari kejahatan, dosa dan kematian. Kita
bersukacita karena melalui Kebangkitan-Nya setelah itu, Tuhan Yesus
menunjukkan kepada kita semua bahwa dosa dan kematian pun tidak dapat
menguasai kita, dan pada akhirnya, kita dapat mempunyai pengharapan yang
pasti akan kehidupan kekal bersama Tuhan.
Dalam liturgi Malam Paskah malam ini, kita mendengar penceritaan kembali secara mulia seluruh kisah keselamatan dunia, sebagaimana diceritakan kepada kita melalui Kitab Suci, khususnya dari tujuh bacaan yang diambil dari Perjanjian Lama, walaupun jumlahnya mungkin berbeda-beda, namun bacaan-bacaan yang menyoroti Penciptaan dunia dari Kitab Kejadian dan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir pada momen ketika mereka berjalan melintasi Laut Merah selalu dibaca dalam perayaan Misa malam ini, karena semua ini menyoroti kepada kita betapa Tuhan sesungguhnya membawa segala sesuatu yang telah Dia ciptakan semuanya baik dan sempurna, kembali ke keadaan semula yang sempurna dan baik, melalui segala sesuatu yang telah dilakukan Putra-Nya, dalam memulihkan hubungan yang pernah terputus antara Allah dan umat manusia, ciptaan-Nya yang hakiki, yang diciptakan menurut gambar-Nya sendiri.
Dalam liturgi Malam Paskah malam ini, kita mendengar penceritaan kembali secara mulia seluruh kisah keselamatan dunia, sebagaimana diceritakan kepada kita melalui Kitab Suci, khususnya dari tujuh bacaan yang diambil dari Perjanjian Lama, walaupun jumlahnya mungkin berbeda-beda, namun bacaan-bacaan yang menyoroti Penciptaan dunia dari Kitab Kejadian dan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir pada momen ketika mereka berjalan melintasi Laut Merah selalu dibaca dalam perayaan Misa malam ini, karena semua ini menyoroti kepada kita betapa Tuhan sesungguhnya membawa segala sesuatu yang telah Dia ciptakan semuanya baik dan sempurna, kembali ke keadaan semula yang sempurna dan baik, melalui segala sesuatu yang telah dilakukan Putra-Nya, dalam memulihkan hubungan yang pernah terputus antara Allah dan umat manusia, ciptaan-Nya yang hakiki, yang diciptakan menurut gambar-Nya sendiri.
Ketika
Dia menghendaki segala ciptaan menjadi ada melalui Firman-Nya. Tuhan
menjadikan segala sesuatu sempurna dan baik, tanpa cela atau cacat,
sampai Dia menciptakan kita semua umat manusia menurut gambar-Nya,
menjadikan kita semua mengambil bagian dalam kasih-Nya, dan menjadi
pengelola segala sesuatu yang telah Dia ciptakan. Namun, nenek moyang
kita memilih untuk mengikuti kepalsuan dan kebohongan Iblis, dan
menyerah pada godaan, itulah sebabnya dosa masuk ke dalam hati dan tubuh
kita, merusak kita dan menyebabkan hilangnya rahmat kita, serta
pengusiran dari Eden. .
Namun Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, satu kali pun. Walaupun kita harus mengembara di dunia yang penuh dengan penderitaan dan tantangan, sebagai akibat dari pemberontakan dan ketidaktaatan kita terhadap Tuhan, karena dosa dan kerusakan yang disebabkan oleh dosa-dosa itu telah memisahkan kita dari rahmat Tuhan, namun Tuhan telah mewartakan dari dunia ini. permulaan keselamatan yang akan Dia berikan kepada kita, pembebasan yang Dia janjikan kepada kita semua, dan yang Dia penuhi secara sempurna melalui Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus. Melalui penderitaan dan kematian-Nya, Dia telah memimpin kita untuk mati terhadap dosa-dosa kita sendiri, terhadap diri kita yang berdosa dan jahat di masa lalu, meninggalkan kejahatan dan keburukan kita di masa lalu, sehingga melalui Kebangkitan-Nya yang mulia dari antara orang mati, Dia dapat menuntun kita semua ke dunia yang baru yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang Tuhan.
Dari bacaan lain yang diambil dari Kitab Kejadian, kita mendengar bagaimana Tuhan memanggil Abraham untuk membawa putra kesayangannya, Ishak, dan mempersembahkannya sebagai korban kepada Tuhan di Gunung Moria. Persembahan kurban Ishak ini memang cukup menggelitik karena Ishak merupakan anak kesayangan Abraham yang sudah lama ditunggu-tunggu karena sudah lama tidak bisa mempunyai anak dari istrinya, Sarah. Tuhan berjanji kepada Abraham dan membuat Perjanjian dengannya, mengatakan bahwa dia akan menjadi bapak banyak bangsa, dan bahwa dia dan Sarah akan melahirkan seorang putra, bahkan di usia tua mereka, yang menjadi kenyataan dengan kedatangan Ishak. Tuhan sedang menguji Abraham, untuk melihat apakah dia benar-benar beriman kepada-Nya, dan Abraham taat sepenuhnya, percaya kepada Tuhan, dan menyuruh Ishak untuk percaya kepada Tuhan dan menaati firman-Nya. Abraham percaya bahwa Tuhan mengetahui apa yang terbaik bagi dia dan putranya, dan bahwa Tuhan tidak akan pernah melanggar Perjanjian.
Di Gunung Moria, tempat Abraham membawa Ishak, Tuhan menyuruh Abraham untuk tetap memegang tangannya dan tidak mengorbankan Ishak sebagaimana Dia telah melihat iman Abraham, dan bagaimana dia memilih untuk menaati-Nya sepenuhnya dan tidak diragukan lagi, malah mengirimkan seekor domba jantan untuk dikorbankan di tempat tersebut. Menurut tradisi, Gunung Moria ini adalah tempat di mana Yerusalem sekarang berdiri, di mana Bait Allah pernah berdiri, dan yang paling penting, di mana Tuhan Yesus naik dengan Salib-Nya ke Golgota, bukit yang terletak tepat di luar kota Yerusalem, dimana Dia menderita dan mati di kayu Salib-Nya. Oleh karena itu, bukit Kalvari atau Golgota kemungkinan besar sama persis dengan Gunung Moria tempat Ishak seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan, hanya saja Tuhan menempatkan seekor domba jantan sebagai gantinya.
Itu sebenarnya merupakan gambaran awal tentang apa yang akan terjadi pada hari Jumat Agung, saat Tuhan Yesus menderita dan mati di kayu Salib di Golgota. Allah memberikan Putra-Nya secara sukarela kepada kita, mencerminkan apa yang telah dilakukan Abraham, dalam memberikan dan mempersembahkan putranya, Ishak, dengan sukarela kepada Tuhan. Lalu, domba jantan yang Allah tempatkan sebagai pengganti Ishak untuk dikorbankan juga merupakan gambaran awal peran Kristus sebagai Anak Domba Paskah, Anak Domba Allah yang telah disembelih dan dipersembahkan di Altar Salib, mempersembahkan korban yang paling layak, kurban dan persembahan demi kita, demi pendamaian atas dosa-dosa kita yang banyak, sehingga melalui persembahan Tubuh dan Darah-Nya Yang Maha Mulia ini, kita semua dapat memperoleh jaminan hidup kekal dan pembebasan dari tirani dan kekuasaan dosa dan maut. .
Ya, saudara-saudari dalam Kristus, bacaan itu mengingatkan kita akan kasih Allah yang telah diwujudkan melalui Putra-Nya, yang menanggung segala kesalahan dan hukuman atas banyaknya dosa dan kesalahan kita. Dia tidak bercacat dan tanpa cacat, namun Dia rela menanggung sendiri hukuman atas dosa-dosa dan perbuatan jahat kita, menawarkan kepada kita semua jalan pasti menuju keselamatan, menghindarkan kita dari kehancuran yang akan menjadi takdir kita, seandainya Tuhan tidak campur tangan. dan menunjukkan kepada kita semua kasih-Nya. Allah yang tidak menyayangkan bahkan Putra terkasih-Nya sendiri, semuanya demi kita, adalah bukti utama kesetiaan-Nya, keteguhan-Nya terhadap Perjanjian yang telah Dia buat dengan kita, dan diperbarui sekali untuk selamanya menjadi Perjanjian yang baru dan kekal melalui Darah Putra-Nya.
Kemudian, sebagaimana disebutkan sebelumnya, dalam bacaan Kitab Keluaran kita mendengar kisah saat bangsa Israel dibawa keluar dari tanah Mesir, keluar dari tanah kehinaan dan kesengsaraan mereka, perbudakan dan perbudakan mereka. penderitaan di Mesir, ketika Tuhan secara ajaib membuka laut itu sendiri di hadapan mereka semua, melalui Musa, hamba-Nya, yang memimpin bangsa Israel berjalan dengan aman melintasi laut menuju kebebasan mereka. Bangsa Israel dipimpin oleh Tuhan untuk masuk ke dalam laut, aman dari bahaya dan dituntun ke sisi lain dalam perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan kepada mereka dan nenek moyang mereka, dan seperti yang kita dengar, kemudian Tuhan menghancurkan pengejar dan musuh mereka, orang Mesir dan kereta perangnya, yang dihancurkan dan dihancurkan Tuhan dengan ombak dan air laut yang sama.
Bacaan ini wajib dibacakan pada Malam Paskah ini karena keterkaitan dan simbolismenya dengan Sakramen Pembaptisan yang akan diterima oleh banyak katekumen di seluruh dunia pada saat Misa, karena melalui baptisan mereka akan menerima rahmat pengudusan dari Tuhan, dipimpin melalui air baptisan untuk mati terhadap kehidupan lama mereka yang penuh dosa dan tindakan masa lalu yang tidak selaras dengan Allah, mengambil bagian dalam kematian Kristus di Kayu Salib. Bukan hanya itu, sama seperti Kristus telah bangkit secara mulia dari antara orang mati, maka semua orang yang telah menerima Sakramen Pembaptisan juga telah menerima bagian dalam Kebangkitan yang mulia ini, dan pada waktu yang telah ditentukan, kita juga akan dibangkitkan dalam kemuliaan, masuk ke dalam kehidupan surgawi dan kekal kita bersama Tuhan, kehidupan yang akan datang bagi kita.
Air merupakan tanda kehidupan dan kematian, mewakili kapasitas untuk peremajaan dan penghancuran. Hal ini dapat merenggut nyawa, namun juga dapat memulihkan kehidupan bagi mereka yang membutuhkannya. Ini mewakili pembaruan keberadaan kita, seluruh tubuh, hati, pikiran dan jiwa kita, ketika kita dipulihkan kembali ke kesatuan dan hubungan yang pernah kita miliki dengan Tuhan. Melalui Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita, kita telah dibawa dari kegelapan dunia ini ke dalam terang keselamatan dan anugerah Allah, membawa kita dari jurang kehancuran kembali ke tempat dimana kita seharusnya berada, untuk sekali lagi berada di dalam jurang kehancuran, kehadiran Allah yang penuh kasih dan untuk menikmati sekali lagi kepenuhan kasih dan rahmat-Nya, seperti yang selalu Dia kehendaki bagi kita, sejak awal, ketika Dia menciptakan kita semua, sebelum dosa merusak kita semua.
Namun Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, satu kali pun. Walaupun kita harus mengembara di dunia yang penuh dengan penderitaan dan tantangan, sebagai akibat dari pemberontakan dan ketidaktaatan kita terhadap Tuhan, karena dosa dan kerusakan yang disebabkan oleh dosa-dosa itu telah memisahkan kita dari rahmat Tuhan, namun Tuhan telah mewartakan dari dunia ini. permulaan keselamatan yang akan Dia berikan kepada kita, pembebasan yang Dia janjikan kepada kita semua, dan yang Dia penuhi secara sempurna melalui Putra-Nya, Tuhan kita Yesus Kristus. Melalui penderitaan dan kematian-Nya, Dia telah memimpin kita untuk mati terhadap dosa-dosa kita sendiri, terhadap diri kita yang berdosa dan jahat di masa lalu, meninggalkan kejahatan dan keburukan kita di masa lalu, sehingga melalui Kebangkitan-Nya yang mulia dari antara orang mati, Dia dapat menuntun kita semua ke dunia yang baru yang penuh dengan rahmat dan kasih sayang Tuhan.
Dari bacaan lain yang diambil dari Kitab Kejadian, kita mendengar bagaimana Tuhan memanggil Abraham untuk membawa putra kesayangannya, Ishak, dan mempersembahkannya sebagai korban kepada Tuhan di Gunung Moria. Persembahan kurban Ishak ini memang cukup menggelitik karena Ishak merupakan anak kesayangan Abraham yang sudah lama ditunggu-tunggu karena sudah lama tidak bisa mempunyai anak dari istrinya, Sarah. Tuhan berjanji kepada Abraham dan membuat Perjanjian dengannya, mengatakan bahwa dia akan menjadi bapak banyak bangsa, dan bahwa dia dan Sarah akan melahirkan seorang putra, bahkan di usia tua mereka, yang menjadi kenyataan dengan kedatangan Ishak. Tuhan sedang menguji Abraham, untuk melihat apakah dia benar-benar beriman kepada-Nya, dan Abraham taat sepenuhnya, percaya kepada Tuhan, dan menyuruh Ishak untuk percaya kepada Tuhan dan menaati firman-Nya. Abraham percaya bahwa Tuhan mengetahui apa yang terbaik bagi dia dan putranya, dan bahwa Tuhan tidak akan pernah melanggar Perjanjian.
Di Gunung Moria, tempat Abraham membawa Ishak, Tuhan menyuruh Abraham untuk tetap memegang tangannya dan tidak mengorbankan Ishak sebagaimana Dia telah melihat iman Abraham, dan bagaimana dia memilih untuk menaati-Nya sepenuhnya dan tidak diragukan lagi, malah mengirimkan seekor domba jantan untuk dikorbankan di tempat tersebut. Menurut tradisi, Gunung Moria ini adalah tempat di mana Yerusalem sekarang berdiri, di mana Bait Allah pernah berdiri, dan yang paling penting, di mana Tuhan Yesus naik dengan Salib-Nya ke Golgota, bukit yang terletak tepat di luar kota Yerusalem, dimana Dia menderita dan mati di kayu Salib-Nya. Oleh karena itu, bukit Kalvari atau Golgota kemungkinan besar sama persis dengan Gunung Moria tempat Ishak seharusnya dipersembahkan kepada Tuhan, hanya saja Tuhan menempatkan seekor domba jantan sebagai gantinya.
Itu sebenarnya merupakan gambaran awal tentang apa yang akan terjadi pada hari Jumat Agung, saat Tuhan Yesus menderita dan mati di kayu Salib di Golgota. Allah memberikan Putra-Nya secara sukarela kepada kita, mencerminkan apa yang telah dilakukan Abraham, dalam memberikan dan mempersembahkan putranya, Ishak, dengan sukarela kepada Tuhan. Lalu, domba jantan yang Allah tempatkan sebagai pengganti Ishak untuk dikorbankan juga merupakan gambaran awal peran Kristus sebagai Anak Domba Paskah, Anak Domba Allah yang telah disembelih dan dipersembahkan di Altar Salib, mempersembahkan korban yang paling layak, kurban dan persembahan demi kita, demi pendamaian atas dosa-dosa kita yang banyak, sehingga melalui persembahan Tubuh dan Darah-Nya Yang Maha Mulia ini, kita semua dapat memperoleh jaminan hidup kekal dan pembebasan dari tirani dan kekuasaan dosa dan maut. .
Ya, saudara-saudari dalam Kristus, bacaan itu mengingatkan kita akan kasih Allah yang telah diwujudkan melalui Putra-Nya, yang menanggung segala kesalahan dan hukuman atas banyaknya dosa dan kesalahan kita. Dia tidak bercacat dan tanpa cacat, namun Dia rela menanggung sendiri hukuman atas dosa-dosa dan perbuatan jahat kita, menawarkan kepada kita semua jalan pasti menuju keselamatan, menghindarkan kita dari kehancuran yang akan menjadi takdir kita, seandainya Tuhan tidak campur tangan. dan menunjukkan kepada kita semua kasih-Nya. Allah yang tidak menyayangkan bahkan Putra terkasih-Nya sendiri, semuanya demi kita, adalah bukti utama kesetiaan-Nya, keteguhan-Nya terhadap Perjanjian yang telah Dia buat dengan kita, dan diperbarui sekali untuk selamanya menjadi Perjanjian yang baru dan kekal melalui Darah Putra-Nya.
Kemudian, sebagaimana disebutkan sebelumnya, dalam bacaan Kitab Keluaran kita mendengar kisah saat bangsa Israel dibawa keluar dari tanah Mesir, keluar dari tanah kehinaan dan kesengsaraan mereka, perbudakan dan perbudakan mereka. penderitaan di Mesir, ketika Tuhan secara ajaib membuka laut itu sendiri di hadapan mereka semua, melalui Musa, hamba-Nya, yang memimpin bangsa Israel berjalan dengan aman melintasi laut menuju kebebasan mereka. Bangsa Israel dipimpin oleh Tuhan untuk masuk ke dalam laut, aman dari bahaya dan dituntun ke sisi lain dalam perjalanan mereka menuju tanah yang dijanjikan kepada mereka dan nenek moyang mereka, dan seperti yang kita dengar, kemudian Tuhan menghancurkan pengejar dan musuh mereka, orang Mesir dan kereta perangnya, yang dihancurkan dan dihancurkan Tuhan dengan ombak dan air laut yang sama.
Bacaan ini wajib dibacakan pada Malam Paskah ini karena keterkaitan dan simbolismenya dengan Sakramen Pembaptisan yang akan diterima oleh banyak katekumen di seluruh dunia pada saat Misa, karena melalui baptisan mereka akan menerima rahmat pengudusan dari Tuhan, dipimpin melalui air baptisan untuk mati terhadap kehidupan lama mereka yang penuh dosa dan tindakan masa lalu yang tidak selaras dengan Allah, mengambil bagian dalam kematian Kristus di Kayu Salib. Bukan hanya itu, sama seperti Kristus telah bangkit secara mulia dari antara orang mati, maka semua orang yang telah menerima Sakramen Pembaptisan juga telah menerima bagian dalam Kebangkitan yang mulia ini, dan pada waktu yang telah ditentukan, kita juga akan dibangkitkan dalam kemuliaan, masuk ke dalam kehidupan surgawi dan kekal kita bersama Tuhan, kehidupan yang akan datang bagi kita.
Air merupakan tanda kehidupan dan kematian, mewakili kapasitas untuk peremajaan dan penghancuran. Hal ini dapat merenggut nyawa, namun juga dapat memulihkan kehidupan bagi mereka yang membutuhkannya. Ini mewakili pembaruan keberadaan kita, seluruh tubuh, hati, pikiran dan jiwa kita, ketika kita dipulihkan kembali ke kesatuan dan hubungan yang pernah kita miliki dengan Tuhan. Melalui Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita, kita telah dibawa dari kegelapan dunia ini ke dalam terang keselamatan dan anugerah Allah, membawa kita dari jurang kehancuran kembali ke tempat dimana kita seharusnya berada, untuk sekali lagi berada di dalam jurang kehancuran, kehadiran Allah yang penuh kasih dan untuk menikmati sekali lagi kepenuhan kasih dan rahmat-Nya, seperti yang selalu Dia kehendaki bagi kita, sejak awal, ketika Dia menciptakan kita semua, sebelum dosa merusak kita semua.
Itulah
sebabnya pada kesempatan Paskah yang paling menggembirakan ini, ketika
kita akhirnya bersukacita dalam sukacita besar dan kegembiraan atas
Kebangkitan mulia Tuhan kita, marilah kita semua mengingat momen
baptisan kita sendiri, saat kita melewati kehidupan lama dan kehidupan
lama kita, menuju ke dalam kehidupan yang baru.
Oleh karena itu, sama seperti kita berdoa hari ini bagi para katekumen kita dan semua orang yang akan diterima di dalam Gereja, marilah kita semua mengingatkan diri kita akan perjalanan kita sendiri sebagai umat Kristiani, agar kita masing-masing akan terus maju dengan penuh sukacita. mewartakan Tuhan dan kebenaran-Nya, kasih dan keselamatan-Nya kepada seluruh dunia melalui kehidupan kita, melalui setiap tindakan, perkataan dan perbuatan kita. Marilah kita semua menjadi murid dan pengikut Tuhan yang benar-benar baik dan layak, dengan melakukan kehendak-Nya dan melanjutkan pekerjaan besar yang telah Dia percayakan kepada kita melalui Gereja-Nya. Semoga Tuhan Yang Bangkit menyertai kita semua dan semoga Dia memberkati setiap tindakan, niat dan usaha kita, semua demi kemuliaan-Nya yang lebih besar, sekarang dan selamanya. Alleluya! (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk 1Kor 5:7-8)
Kristus, Anak Domba kita, sudah dikurbankan. Marilah kita merayakan pesta dengan roti tak beragi, yakni kesucian dan kebenaran. Alleluya.
Kristus, Anak Domba kita, sudah dikurbankan. Marilah kita merayakan pesta dengan roti tak beragi, yakni kesucian dan kebenaran. Alleluya.
Christ our
Passover has been sacrificed; therefore let us keep the feast with the
unleavened bread of purity and truth. Alleluia.
Pascha
nostrum immolatus est Christus, alleluia: itaque epulemur in azymis
sinceritatis et veritatis, alleluia, alleluia, alleluia.