“Penyelenggaraan Ilahi, yang menyelamatkan manusia, menjadi nyata, ketika manusia bangkit dari dosa” (St. Basilius)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)
Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah palsu.
Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.
Doa Pagi
Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih, agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian.
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Renungan
Terlebih lagi untuk perjamuan Paskah Yahudi. Ini adalah jamuan makan keagamaan, waktu untuk mengenang dan merasakan kasih Allah yang menyelamatkan bagi umat-Nya.
Namun pada perjamuan Paskah bersama murid-murid-Nya, Yesus menyinggung tentang pengkhianatan.
Di antara murid-murid yang berada di sekitar Yesus pada jamuan makan itu, dua murid muncul di benak kita saat kita memikirkan pengkhianatan – Yudas dan Petrus.
Tapi apa perbedaan di antara keduanya?
Ya, Yudas dengan sengaja mengkhianati Gurunya, sementara Petrus, dalam kondisi lemah, menyangkal Dia.
Yang satu dingin dan penuh perhitungan; yang lainnya karena ketakutan, kelemahan dan kepengecutan. Murid-murid lain memiliki tingkat pengkhianatan yang berbeda-beda.
Kita tidak boleh bersikap dingin dan penuh perhitungan seperti Yudas dalam mengkhianati Yesus. Namun seperti Petrus dan yang lainnya, kita harus waspada terhadap iblis yang dapat dengan mudah menggoda kita untuk mengubah kasih menjadi kebencian, kekudusan menjadi kesombongan, disiplin menjadi kekejaman, kasih sayang menjadi rasa puas diri dan rasa hormat menjadi rutinitas.
Marilah kita berpaling kepada salib Kristus untuk perlindungan terhadap iblis dan penjagaan terhadap godaan dan dosa. Di salib, kita melihat bahwa kasih Kristus tidak mementingkan diri sendiri, rela berkorban, mengampuni dan penuh belas kasihan.
Marilah kita memohon kepada Yesus untuk selalu menjaga kita dekat dengan salib-Nya.. (RENUNGAN PAGI)
Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.
God did not spare his own Son, but handed him over for us all.
Oleh karena itu saya mendorong Anda untuk menerima misteri keselamatan ini dan berpartisipasi secara intens dalam Triduum Paskah, titik tumpu seluruh Tahun Liturgi dan saat rahmat khusus bagi setiap umat Kristiani. Saya mengajak Anda pada hari-hari ini untuk mencari renungan dan doa, agar dapat menimba lebih dalam sumber rahmat ini. Sehubungan dengan itu, dalam rangka menyambut perayaan-perayaan yang akan datang, setiap umat Kristiani diminta untuk merayakan Sakramen Rekonsiliasi, suatu momen perayaan khusus terhadap wafat dan Kebangkitan Kristus, agar dapat berpartisipasi secara lebih bermanfaat dalam Paskah Suci.
- Paus Benediktus XVI, Audiensi Umum, Triduum Paskah, 20 April 2011.