Hari Biasa Pekan III Prapaskah
Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan Bdk. Yoh 3:5.. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5.. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh "kelahiran kembali dari air dan Roh". Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 1257)
Antifon Pembuka (Mzm 84(83):3)
Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup.
My soul is longing and yearning for the courts of the Lord. My heart and my flesh cry out to the living God.
Doa Pagi
Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kerahiman-Mu membersihkan dan menguatkan umat-Mu. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, karena tanpa Engkau kami takkan mungkin selamat. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Credit: PaulCalbar/istock.com |
Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram, "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya." Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel." Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, "Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, PS 843
Ref. Jiwaku haus pada-Mu Tuhan, ingin melihat wajah Allah.
atau Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
Ayat. (Mzm 42:2-3; 43:3-4, Ul: 42:3)
1. Seperti rusa yang merindukan sungai berair, demikianlah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.
2. Jiwaku haus akan Allah, akan Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?
3. Suruhlah terang dan kesetiaan-Mu datang, supaya aku dituntun dan dibawa ke gunung-Mu yang kudus dan ke tempat kediaman-Mu!
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Mzm 130:5.7)
Aku menanti-nantikan Tuhan, dan mengharapkan firman-Nya, sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan pembebasan.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (4:24-30)
Renungan
Kapan pun kita ingin membeli suatu produk, kita pasti akan melihat nama mereknya.
Nama merek adalah bisnis besar. Faktanya, nama merek bisa sama pentingnya dengan produk itu sendiri, bahkan mungkin lebih penting dari produknya.
Di kalangan keagamaan, jika Anda menyandang gelar nabi, maka Anda memang merupakan nama merek keagamaan.
Namun Yesus berkata dalam Injil bahwa tidak ada nabi yang diterima di tempat asalnya sendiri.
Tentu saja yang Dia maksud adalah diri-Nya sendiri dan juga barisan nabi-nabi sebelum Dia yang mengalami penolakan dan penganiayaan.
Mungkin karena nabi sejati tidak membawa nama brand.
Namun kenyataannya, produk tanpa nama merek biasanya dihapuskan.
Namun perkataan nubuatan sering kali diucapkan oleh orang-orang yang tidak terduga dan bahkan tidak disebutkan namanya seperti budak perempuan Israel pada bacaan pertama.
Melalui dialah Namaan, komandan tentara Suriah berangkat mencari obat di Israel.
Di samping berita-berita tersebut terdapat para komentator, analis, ahli strategi, pakar, semuanya memberikan komentar senilai 2 sen.
Namun di manakah suara kenabian itu? Andai saja kita bisa mendengar suara mereka yang menderita karena permasalahan dunia.
Ini adalah suara yang memohon perdamaian dan rekonsiliasi. Itu adalah suara yang memohon kehadiran Tuhan di dunia kita yang bermasalah. Dan suara itu mungkin terdengar di rumah kita, di tempat kerja kita, di paroki kita. Itu adalah suara yang tidak terlalu jauh.
Suara Tuhan mungkin bukan dari nama-nama besar dan tenar dan populer. Suara Tuhan biasanya terdengar dari orang yang lemah dan hina. Semoga kita mendengarkan suara itu dan bertindak berdasarkan itu
Tuhan Yesus, ajarikah aku untuk mencintai jalan-jalan-Mu agar aku cepat meninggalkan dosa dan kesengsaraan dalam hidupku. Membuatku utuh dan bersih kembali agar aku senang melakukan kehendak-Mu. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 117(116):1.2)
Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa! Sebab kasih-Nya hebat atas kita,
O praise the Lord, all you nations, for his merciful love towards us is great.
Doa Malam
Allah Bapa sumber cahaya mulia, kami bersyukur atas terang Sabda-Mu, yang membuka jalan kerukunan; pun pula atas rezeki suci yang membawa kesembuhan dan cinta kasih. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.