Hari Jumat dalam Oktaf Paskah
“Perintah kepada para rasul untuk menjadi saksi bagi-Nya di Yerusalem, Yudea, Samaria, dan bahkan sampai ke ujung bumi tidak ditujukan secara eksklusif kepada mereka yang langsung diberitahukan. membawa tugas yang begitu besar sampai selesai. Demikian pula Dia tampaknya berbicara kepada para rasul secara sangat pribadi ketika Dia berkata: "Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman." namun siapa yang tidak tahu bahwa Dia membuat janji ini kepada Gereja Katolik yang akan bertahan dari sekarang bahkan sampai akhir dunia melalui kelahiran dan kematian yang berurutan?” St. Agustinus (kutipan dari Surat 199, Kepada Hesychius 49)
Antifon Pembuka (Mzm 78(77):53)
Tuhan mengantar umat-Nya dengan selamat dan mencampakkan musuh mereka ke laut. Alleluya.
The Lord led his people in hope, while the sea engulfed their foes, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah menganugerahkan misteri Paskah sebagai jaminan perjanjian damai antara Engkau dan umat manusia. Kuatkanlah kiranya hati kami, supaya damai yang kami rayakan ini, kami nyatakan pula dalam perbuatan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (4:1-12)
Sekali peristiwa, sesudah menyembuhkan seorang lumpuh, Petrus dan Yohanes berbicara kepada orang banyak. Tiba-tiba mereka didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki. Mereka ini sangat marah, karena Petrus dan Yohanes mengajar orang banyak dan memberitakan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati. Maka mereka ditangkap, lalu diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam. Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki. Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan para ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar. Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?" Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus, "Hai pemimpin-pemimpin umat dan kaum tua-tua, jika sekarang kami harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit, dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan, maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa semua itu kami lakukan dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi dibangkitkan Allah dari antara orang mati; karena Yesus itulah orang ini sekarang berdiri dengan sehat di depan kamu. Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, yaitu kamu sendiri, namun ia telah menjadi batu penjuru. Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = bes, 2/4, PS 831
Ref. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru.
Ayat. (Mzm 118:1-2.4.22-24.25-27a; Ul: lih. 1)
1. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Kekal abadi kasih setia-Nya. Biarlah Israel berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!" Biarlah orang yang takwa pada Tuhan berkata, "Kekal abadi kasih setia-Nya!"
2. Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru. Hal itu terjadi pada pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita. Inilah hari yang dijadikan Tuhan, marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya!
3. Ya Tuhan, berilah kiranya keselamatan! Ya Tuhan, berilah kiranya kemujuran! Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan! Kami memberkati kamu dari dalam rumah Tuhan. Tuhanlah Allah, Dia menerangi kita.
Bait Pengantar Injil, do = f, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mzm 118:24)
Inilah hari yang dijadikan Tuhan. Marilah kita bersorak-sorai dan bersukacita karenanya.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (21:1-14)
Sesudah bangkit dari antara orang mati, Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias. Ia menampakkan diri sebagai berikut: Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid Yesus yang lain. Kata Simon Petrus kepada mereka, "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya, "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. Kata Yesus kepada mereka, "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka, "Tidak ada!" Maka kata Yesus kepada mereka, "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya, dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. Maka murid yang dikasihi Yesus berkata kepada Petrus, "Itu Tuhan!" Ketika Petrus mendengar bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja; dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu. Ketika tiba di darat, mereka melihat ada api arang, dan di atasnya ada ikan serta roti. Kata Yesus kepada mereka, "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu." Simon Petrus naik ke perahu, lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya; dan sungguh pun sebanyak itu ikannya, jala tidak koyak. Kata Yesus kepada mereka, "Marilah dan sarapanlah!" Tidak ada di antara murid-murid itu yang berani bertanya kepada-Nya, "Siapakah Engkau," sebab mereka tahu bahwa Ia adalah Tuhan. Yesus maju ke depan, mengambil roti dan memberikannya kepada mereka; demikian juga ikan itu. Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati.
Renungan
Baru seminggu yang lalu, kita berada tepat di tengah-tengah Triduum Paskah dan banyak sekali hal yang harus dipersiapkan dan banyak hal yang terjadi.
Bagaimanapun, masa Prapaskah sudah cukup tenang dan suram, dengan semua penekanan pada doa, pertobatan, puasa, dan pantang.
Sehingga keadaan kembali normal dan perayaan Kebangkitan Yesus terkesan biasa saja meski sering disebut sebagai perayaan terbesar iman kita.
Bahkan bagi para murid dalam Injil, segalanya tampaknya telah kembali normal dan biasa saja.
Meskipun Yesus telah menampakkan diri kepada mereka dua kali setelah Kebangkitan-Nya, kehidupan mereka tidak banyak berubah dan mereka kembali mencari ikan.
Namun kemudian, bahkan apa yang mereka anggap biasa dan normal pun tidak akan menjadi kenyataan lagi. Mereka pergi memancing, dan mereka seharusnya menangkap sesuatu tetapi tidak menangkap apa pun.
Namun dalam kehampaan itulah Yesus yang Bangkit menampakkan diri lagi kepada mereka. Dan Injil menegaskan bahwa ini adalah penampakan ketiga Yesus yang bangkit, dan segalanya akan berubah.
Tuhan Yesus, Engkaulah Kebangkitan dan Hidup. Tambahkanlah imanku pada kekuatan kebangkitan-Mu dan pada kebenaran bahwa Engkau benar-benar hidup! Semoga aku tidak pernah meragukan kata-kata pemberi hidup-Mu atau menyimpang dari kehadiran-Mu. Amin. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Bdk. Yoh 21:12-13)
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Marilah dan sarapanlah."
Dan Ia mengambil roti dan memberikannya kepada mereka, alleluya.
Jesus said to his disciples: Come and eat.
And he took bread and gave it to them, alleluia.