Oleh karena itu, St Fidelis menjadi seorang imam dan memulai pelayanannya pada saat Gereja dan dunia Kristen sedang dilanda kehancuran dan terkena dampak buruk dari reformasi Protestan, yang mana banyak orang telah jatuh terjerumus ke dalam jalan kepalsuan. Melalui karya-karyanya, St. Fidelis berhasil mempertobatkan beberapa kaum Calvinis di wilayah tersebut dan hal ini menimbulkan reaksi permusuhan dari kaum Calvinis lain yang mulai mengancam St. Fidelis. Namun St. Fidelis tidak gentar atau menjadi takut atas ancaman tersebut, dan dia mulai mempersiapkan diri untuk mati menjadi martir jika hal itu terjadi padanya. Oleh karena itu, hal ini terjadi pada suatu hari ketika sekelompok tentara dan agitator Calvinis menyerang St. Fidelis, dan ketika mereka gagal memaksanya untuk meninggalkan iman Katoliknya yang sejati, dia menjadi martir di tempat itu. Keberanian dan iman St. Fidelis tetap kuat dan menjadi inspirasi bagi banyak orang lainnya.
Melalui inspirasi St. Fidelis dari Sigmaringen, keberanian dan dedikasinya kepada Tuhan, semoga Tuhan terus membantu dan membimbing kita semua dalam perjalanan kita sehingga dengan segala yang telah Dia berikan kepada kita, kita dapat terus bertekun dalam perjalanan kita dan pencobaan iman, sepanjang momen-momen hidup ini. St Fidelis dikanonisasi pada tahun 1746 dan peringatannya diperluas ke seluruh Gereja Katolik pada tahun 1771. Ia dihormati sebagai salah satu pelindung para pengacara.