“Dari hati Yesus yang penuh kasih karunia-Nya yang tak terhitung jumlahnya datang kepada kita—rahmat-Nya, sakramen-sakramen, karya supernatural penebusan kita. Banyak tindakan kerahiman dan belas kasih-Nya, yang kita baca di halaman-halaman Injil, menunjukkan kepada kita betapa besarnya cinta yang ditanggungkan oleh hati-Nya bagi kita. Yang terbesar dari semua karunia-Nya kepada kita adalah Ekaristi, karena dalam Ekaristi Dia memberi kita bukan hanya karunia-Nya, tetapi diri-Nya sendiri, Sang Pencipta semua karunia ini.” — Antonio Kardinal Bacci
Antifon Pembuka (Mzm 71(70):8.23)
Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu, alleluya.
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
Allah Bapa yang berbelaskasih, kami telah Kauberi iman kepercayaan. Semoga berkat bantuan-Mu itu kami bangkit bersama Putra-Mu yang tunggal dan hidup mulia selamanya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Kristus Menampakkan Diri kepada Para Rasul setelah Kebangkitan Artist Szymon Czechowicz (1689–1775 public domain) |
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 66:1-3a.4-5.6-7a; R:1)
1. Bersorak-sorailah bagi Allah, hai seluruh bumi, mazmurkanlah kemuliaan nama-Nya, muliakanlah Dia dengan puji-pujian! Katakanlah kepada Allah, "Betapa dahsyat segala pekerjaan-Mu!"
2. Seluruh bumi sujud menyembah kepada-Mu, dan bermazmur bagi-Mu, seluruh bumi memazmurkan nama-Mu. Pergilah dan lihatlah karya-karya Allah; Ia dahsyat dalam perbuatan-Nya terhadap manusia.
3. Ia mengubah laut menjadi tanah kering, dan orang berjalan kaki menyeberangi sungai. Oleh sebab itu kita bersukacita karena Dia, yang memerintah dengan perkasa untuk selama-lamanya.
Bait Pengantar Injil, do = g, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. (Yoh 6:40)
Setiap orang yang percaya kepada Anak, beroleh hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkannya pada akhir zaman.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (6:35-40)
Renungan
Namun yang benar-benar menakjubkan adalah dengan munculnya grafik komputer, apa yang kita lihat di film mungkin tidak ada dalam kenyataan.
Jadi kita mungkin percaya atau tidak pada apa yang kita lihat, tapi kita mungkin sangat terkesan dengan hal itu.
Dalam Injil, Yesus mengatakan kepada orang-orang, "Sungguh pun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya."
Ya, orang-orang bisa melihat Yesus, bahwa Dia nyata, dengan daging dan darah, tapi mungkin tidak terlalu mengesankan.
Ya, kesan itu penting, dan kesan juga akan membentuk kesimpulan, dan sepertinya kesimpulan orang-orang tentang Yesus adalah bahwa Dia tidak terlalu mengesankan. Jadi orang-orang mengabaikan Dia.
Dan jika orang-orang melihat apa yang terjadi dengan Gereja pada bacaan pertama, mereka mungkin juga akan mengabaikan Gereja.
Di bawah penganiayaan yang kejam dan Saulus yang akan dibinasakan secara total, Gereja tidak mempunyai peluang sama sekali untuk bertahan hidup.
Namun Gereja bertahan, dan bahkan selama 2000 tahun. Namun dengan krisis iman terhadap Gereja, kita mungkin bertanya-tanya tentang masa depan keberadaannya. Dan keadaan Gereja saat ini juga tidak terlalu mengesankan.
Apapun kesan yang kita miliki terhadap Gereja, kita juga harus mengetahui bahwa ada misteri Gereja, dan itulah kehadiran Roh Kudus yang membimbing Gereja.
Kita mungkin tidak dapat melihat kehadiran Roh Kudus, namun biarlah kita mempercayainya, maka kita akan dapat melihat lebih dari apa yang terlihat.. (RENUNGAN PAGI)