Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini Gereja memperingati St. Kristoforus Magallanes, imam dan kawan-kawannya yang mengabdikan dirinya pada misi yang dipercayakan kepadanya, dalam mewartakan Injil dan membela iman, ajaran dan kebenaran Kristiani saat menghadapi cobaan dan penganiayaan, yang akhirnya menyebabkan dia menjadi martir.
Ketika ketegangan meningkat di Meksiko, para uskup menghentikan ibadah umum dan memerintahkan para imam mereka untuk bersembunyi. Banyak imam, terutama di daerah pedesaan, terus memberikan pelayanan pastoral. Seminari-seminari dan lembaga-lembaga Gereja lainnya ditutup, dan beberapa imam seperti St. Kristoforus Magallanes terus melaksanakan pembinaan imam di seminari-seminari rahasia untuk menjamin kelangsungan hidup Gereja. Semua perlakuan kasar terhadap Gereja ini menyebabkan pemberontakan dan konflik terbuka antara pendukung dan penentang Gereja, yang dikenal sebagai Perang Cristero. Banyak umat beriman yang dianiaya dengan kejam dan banyak pula yang kehilangan nyawa, dianiaya dan disiksa, dan bahkan ada yang dieksekusi tanpa diadili oleh mereka yang memusuhi Gereja. Inilah nasib yang dihadapi oleh St Kristoforus Magallanes, yang mempertaruhkan nyawanya untuk terus melayani umat beriman meskipun banyak ancaman dan bahaya yang dihadapi hidupnya sebagai seorang imam Katolik yang bekerja di masa konflik dan penganiayaan terbuka terhadap para imam dan anggota umat beriman. Ketika hendak dieksekusi, ia memaafkan para penganiaya dan eksekutornya, bahkan memberikan pengampunan atas apa yang akan mereka lakukan terhadapnya. Dia wafat pada tanggal 25 Mei 1921, ketika ia dalam perjalanan untuk merayakan Misa di sebuah peternakan setempat. St. Kristoforus Magallanes, dkk dikanonisasi pada tahun 2000.
Melalui teladan para martir suci dan orang-orang kudus ini kita telah ditunjukkan bagaimana kita semua harus menjalani hidup kita sebagai orang Katolik, dengan memberikan penekanan dan fokus bukan pada diri kita sendiri dan keinginan egois kita sendiri, namun pada Tuhan dan kehendak-Nya. Masing-masing dari kita sebagai orang Kristen harus melakukan yang terbaik dalam hidup kita untuk menjadi teladan dan inspirasi yang baik, dalam cara kita hidup, sehingga hidup kita benar-benar menunjukkan iman kita kepada Tuhan, penuh kasih seperti Tuhan kita selalu penuh kasih kepada kita. Kita semua dipanggil untuk mengasihi sesama saudara kita, melakukan apa yang kita bisa agar kita dapat terus menyentuh kehidupan orang lain di sekitar kita, khususnya memperhatikan mereka yang menderita dan menghadapi kesulitan dan tantangan dalam hidup.
“Setia kepada Tuhan dan iman Katolik yang berakar kuat dalam komunitas gerejawi yang dilayani oleh para martir dengan juga meningkatkan kesejahteraan materi mereka, kini mereka menjadi teladan bagi seluruh Gereja dan masyarakat Meksiko pada khususnya.”—Paus Santo Yohanes Paulus II pada kanonisasi St. Kristoforus Magallanes, dkk