St. John Cantius Catholic Church |
Hari Biasa Pekan VIII
Menjadi tugas khas sang Imam, berdasarkan pentahbisannya, untuk mengucapkan Doa Syukur Agung itu, yang ada pada kodratnya adalah puncak seluruh perayaan, Karena itu sungguh merupakan kesalahan besar jika Doa Syukur Agung dibawakan demikian rupa sehingga bagian-bagian tertentu dari Doa itu diucapkan oleh seorang diakon atau seorang pelayan awam atau seorang pribadi di antara umat atau oleh seluruh umat bersama-sama, Jadi Doa Syukur Agung itu harus dengan selengkapnya diucapkan hanya oleh Imam. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI: Tentang Sejumlah Hal yang Perlu Dilaksanakan ataupun Dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus No. 52)
Antifon Pembuka (lih. 1Ptr 1:19)
Kalian telah ditebus dari cahaya hidup yang sia-sia, warisan nenek-moyang kalian. Kalian telah ditebus dengan darah Kristus.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, kami mohon lahirkanlah kami kembali berkat sabda dan berkat Roh Yesus Kristus, Putra-Mu, agar dapat menyebut dan memuliakan nama-Mu di dalam segala tingkah laku kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, dan sepanjang segala masa. Amin.
"Kamu telah ditebus dengan darah yang berharga, darah anak domba tak bernoda, yaitu darah Kristus."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi, dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 20:28)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Inilah Injil Suci menurut Markus (10:32-45)
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas, dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus, dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Renungan
Sandera adalah orang yang ditahan oleh penculiknya. Biasanya yang dimaksud adalah seseorang yang ditangkap oleh penjahat penculik untuk memaksa pihak lain seperti kerabat, majikan, penegak hukum, atau pemerintah untuk bertindak, atau tidak melakukan tindakan, dengan cara tertentu, sering kali berada di bawah ancaman kekerasan fisik yang serius. sandera setelah berakhirnya ultimatum.
Dan biasanya uang tebusan diminta, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk uang, atau mungkin dalam bentuk pertukaran dengan seseorang.
Ketika bacaan pertama mengingatkan kita tentang tebusan yang dibayarkan untuk kebebasan kita, kita harus memahami apa sebenarnya situasinya.
Kita sendirilah yang jatuh ke dalam dosa dan disandera iblis yang ingin menyeret kita ke dalam kutukan kekal.
Dan iblis tidak akan bernegosiasi untuk mendapatkan uang tebusan; dia hanya ingin kita menderita sekarang dan menderita selamanya. Terlebih lagi kita juga tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri dari dosa-dosa kita sendiri.
Itulah sebabnya ketika Yesus datang untuk menyelamatkan kita, Dialah yang menentukan syarat kebebasan dan keselamatan kita.
Dia rela mencurahkan darah-Nya di kayu salib sebagai tebusan untuk menyelamatkan kita, dan iblis tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menyandera kita.
Itu sebabnya Yesus mengatakan dalam Injil bahwa Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Oleh darah Yesus Kristus yang berharga, kita dibebaskan, diampuni dan diselamatkan.
Jangan sampai kita terjerumus dalam dosa dan kembali disandera iblis dan menderita kutukan kekal.
Sebaliknya, seperti Yesus Juruselamat kita, marilah kita mencurahkan hidup kita untuk orang lain dalam kasih dan pelayanan, sehingga mereka juga dapat dibebaskan, diampuni dan diselamatkan.