St. John Cantius Catholic Church |
Rabu, 29 Mei 2024
Hari Biasa Pekan VIII
Menjadi tugas khas sang Imam, berdasarkan pentahbisannya, untuk mengucapkan Doa Syukur Agung itu, yang ada pada kodratnya adalah puncak seluruh perayaan, Karena itu sungguh merupakan kesalahan besar jika Doa Syukur Agung dibawakan demikian rupa sehingga bagian-bagian tertentu dari Doa itu diucapkan oleh seorang diakon atau seorang pelayan awam atau seorang pribadi di antara umat atau oleh seluruh umat bersama-sama, Jadi Doa Syukur Agung itu harus dengan selengkapnya diucapkan hanya oleh Imam. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI: Tentang Sejumlah Hal yang Perlu Dilaksanakan ataupun Dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus No. 52)
Hari Biasa Pekan VIII
Menjadi tugas khas sang Imam, berdasarkan pentahbisannya, untuk mengucapkan Doa Syukur Agung itu, yang ada pada kodratnya adalah puncak seluruh perayaan, Karena itu sungguh merupakan kesalahan besar jika Doa Syukur Agung dibawakan demikian rupa sehingga bagian-bagian tertentu dari Doa itu diucapkan oleh seorang diakon atau seorang pelayan awam atau seorang pribadi di antara umat atau oleh seluruh umat bersama-sama, Jadi Doa Syukur Agung itu harus dengan selengkapnya diucapkan hanya oleh Imam. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI: Tentang Sejumlah Hal yang Perlu Dilaksanakan ataupun Dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus No. 52)
Antifon Pembuka (lih. 1Ptr 1:19)
Kalian telah ditebus dari cahaya hidup yang sia-sia, warisan nenek-moyang kalian. Kalian telah ditebus dengan darah Kristus.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa dan kekal, kami mohon lahirkanlah kami kembali berkat sabda dan berkat Roh Yesus Kristus, Putra-Mu, agar dapat menyebut dan memuliakan nama-Mu di dalam segala tingkah laku kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dan Roh Kudus, Allah, dan sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:18-25)
"Kamu telah ditebus dengan darah yang berharga, darah anak domba tak bernoda, yaitu darah Kristus."
Saudara-saudara,
kalian tahu bahwa kalian telah ditebus dari cara hidupmu yang
sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu. Kalian telah ditebus
bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus, yang sama
seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat. Kristus
telah dipilih sebelum dunia dijadikan. Tetapi baru menyatakan
diri-Nya pada zaman akhir karena kalian. Oleh Dialah kalian percaya
kepada Allah, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati dan
yang telah memuliakan-Nya, sehingga iman dan pengharapanmu tertuju
kepada Allah. Kalian telah menyucikan diri dengan mentaati kebenaran.
Maka kalian sanggup mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas.
Oleh sebab itu hendaklah kalian sungguh-sungguh saling mengasihi
dengan segenap hati. Sebab kalian telah dilahirkan kembali bukan dari
benih yang fana, tetapi dari benih yang baka, yaitu oleh sabda Allah
yang hidup dan kekal. Sebab ‘semua yang hidup adalah seperti rumput
dan segala kemuliaannya laksana bunga rumput! Rumput menjadi kering
dan bunga gugur. Tetapi sabda Tuhan tetap untuk selama-lamanya’.
Inilah sabda yang disampaikan Injil kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem.
"Kamu telah ditebus dengan darah yang berharga, darah anak domba tak bernoda, yaitu darah Kristus."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = a, 2/2, PS 863
Ref. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem.
Atau Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi, dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 20:28)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Inilah Injil Suci menurut Markus (10:32-45)
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas, dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus, dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Renungan
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi, dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel . Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 20:28)
Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.
Inilah Injil Suci menurut Markus (10:32-45)
"Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan."
Sekali peristiwa Yesus dan murid-murid-Nya sedang dalam perjalanan ke Yerusalem. Yesus berjalan di depan. Para murid merasa cemas, dan orang-orang yang mengikuti Dia dari belakang pun merasa takut. Sekali lagi Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan Ia mulai mengatakan kepada mereka apa yang akan terjadi atas diri-Nya. Yesus berkata, “Sekarang kita pergi ke Yerusalem, dan Anak Manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat. Mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari Ia akan bangkit.” Lalu Yakobus, dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus. Mereka berkata, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami.” Jawab Yesus, “Apakah yang kalian ingin Kuperbuat bagimu?” Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan, dan seorang di sebelah kiri-Mu.” Tetapi Yesus berkata kepada mereka, “Kalian tidak tahu apa yang kalian minta. Sanggupkah kalian meminum piala yang harus Kuminum? Dan dibaptis dengan pembaptisan yang harus Kuterima?” Mereka menjawab, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kalian akan meminum piala yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata, “Kalian tahu, bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kalian! Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kalian, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kalian, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi orang banyak.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Seringkali dalam film-film action dan thriller tersebut akan ada penyanderaan atau sandera yang disandera untuk menambah ketegangan.
Sandera adalah orang yang ditahan oleh penculiknya. Biasanya yang dimaksud adalah seseorang yang ditangkap oleh penjahat penculik untuk memaksa pihak lain seperti kerabat, majikan, penegak hukum, atau pemerintah untuk bertindak, atau tidak melakukan tindakan, dengan cara tertentu, sering kali berada di bawah ancaman kekerasan fisik yang serius. sandera setelah berakhirnya ultimatum.
Dan biasanya uang tebusan diminta, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk uang, atau mungkin dalam bentuk pertukaran dengan seseorang.
Ketika bacaan pertama mengingatkan kita tentang tebusan yang dibayarkan untuk kebebasan kita, kita harus memahami apa sebenarnya situasinya.
Kita sendirilah yang jatuh ke dalam dosa dan disandera iblis yang ingin menyeret kita ke dalam kutukan kekal.
Dan iblis tidak akan bernegosiasi untuk mendapatkan uang tebusan; dia hanya ingin kita menderita sekarang dan menderita selamanya. Terlebih lagi kita juga tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri dari dosa-dosa kita sendiri.
Itulah sebabnya ketika Yesus datang untuk menyelamatkan kita, Dialah yang menentukan syarat kebebasan dan keselamatan kita.
Dia rela mencurahkan darah-Nya di kayu salib sebagai tebusan untuk menyelamatkan kita, dan iblis tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menyandera kita.
Itu sebabnya Yesus mengatakan dalam Injil bahwa Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Oleh darah Yesus Kristus yang berharga, kita dibebaskan, diampuni dan diselamatkan.
Jangan sampai kita terjerumus dalam dosa dan kembali disandera iblis dan menderita kutukan kekal.
Sebaliknya, seperti Yesus Juruselamat kita, marilah kita mencurahkan hidup kita untuk orang lain dalam kasih dan pelayanan, sehingga mereka juga dapat dibebaskan, diampuni dan diselamatkan.
Sandera adalah orang yang ditahan oleh penculiknya. Biasanya yang dimaksud adalah seseorang yang ditangkap oleh penjahat penculik untuk memaksa pihak lain seperti kerabat, majikan, penegak hukum, atau pemerintah untuk bertindak, atau tidak melakukan tindakan, dengan cara tertentu, sering kali berada di bawah ancaman kekerasan fisik yang serius. sandera setelah berakhirnya ultimatum.
Dan biasanya uang tebusan diminta, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk uang, atau mungkin dalam bentuk pertukaran dengan seseorang.
Ketika bacaan pertama mengingatkan kita tentang tebusan yang dibayarkan untuk kebebasan kita, kita harus memahami apa sebenarnya situasinya.
Kita sendirilah yang jatuh ke dalam dosa dan disandera iblis yang ingin menyeret kita ke dalam kutukan kekal.
Dan iblis tidak akan bernegosiasi untuk mendapatkan uang tebusan; dia hanya ingin kita menderita sekarang dan menderita selamanya. Terlebih lagi kita juga tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri dari dosa-dosa kita sendiri.
Itulah sebabnya ketika Yesus datang untuk menyelamatkan kita, Dialah yang menentukan syarat kebebasan dan keselamatan kita.
Dia rela mencurahkan darah-Nya di kayu salib sebagai tebusan untuk menyelamatkan kita, dan iblis tidak bisa berbuat apa-apa lagi untuk menyandera kita.
Itu sebabnya Yesus mengatakan dalam Injil bahwa Dia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani, dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.
Oleh darah Yesus Kristus yang berharga, kita dibebaskan, diampuni dan diselamatkan.
Jangan sampai kita terjerumus dalam dosa dan kembali disandera iblis dan menderita kutukan kekal.
Sebaliknya, seperti Yesus Juruselamat kita, marilah kita mencurahkan hidup kita untuk orang lain dalam kasih dan pelayanan, sehingga mereka juga dapat dibebaskan, diampuni dan diselamatkan.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Antifon Komuni (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa sebagai tebusan bagi banyak orang.
Komuni memisahkan kita dari dosa.
Tubuh
Kristus yang kita terima dalam komuni, telah "diserahkan untuk kita"
dan darah yang kita minum, telah "dicurahkan untuk banyak orang demi
pengampunan dosa". Karena itu Ekaristi tidak dapat menyatukan kita
dengan Kristus, tanpa serentak membersihkan kita dari dosa yang, telah
dilakukan dan melindungi kita terhadap dosa-dosa baru.
"'Setiap
kali kita menerimanya, kita menyatakan kematian Tuhan' Bdk. 1 Kor
11:26.. Kalau kita menyatakan kematian Tuhan, kita menyatakan
pengampunan dosa. Andai kata setiap kali bila darah-Nya dicurahkan, itu
dicurahkan demi pengampunan dosa, aku harus selalu menerimanya, supaya
ia selalu menyembuhkan dosa-dosaku. Aku yang selalu berbuat dosa, harus
selalu mempunyai sarana penyembuhan" (Ambrosius, sacr. 4,28).
(Katekismus Gereja Katolik, 1393)
RENUNGAN PAGI