Sabtu Sore, 18 Mei 2024 Vigili Pentakosta

 
Sabtu Sore, 18 Mei 2024
 Vigili Pentakosta 
                
"Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman Tuhan." (Yeh 37:14)
 
 
Public Domain

 
    
Bentuk panjang  dari Misa Vigili
      
Antifon Pembuka (bdk. Rm 5:5, 8:11)

Cinta kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita berkat Roh-Nya yang tinggal dalam diri kita. Alleluya.
 
The love of God has been poured into our heartsthrough the Spirit of God dwelling within us, alleluia.

atau
    
Caritas Dei diffusa est in cordibus nostris, alleluia: per inhabitantem Spiritum eius in nobis, alleluia, alleluia.
Mzm. Benedic anima mea Domino: et omnia quæ intra me sunt, nomini sancto eius. 
    

 

Doa Sore

Allah yang Mahakuasa dan kekal, Engkau menghendaki agar perayaan Paskah dirangkum dalam masa suci lima puluh hari. Anugerahkanlah Roh-Mu agar bangsa-bangsa yang tercerai-berai dan yang berbeda bahasa dan budaya dihimpun kembali dan bersatu padu memuji nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.   
    
Bacaan Pertama
dan atau Kel 19:3-8a.16-20b atau Yeh 37:1-14 atau Yl 2:28-32 (bacaan dapat digunakan semuanya)
         
Bacaan dari Kitab Kejadian (11:1-9)
                      
"Kota itu disebut Babel, karena di situlah dikacaubalaukan Tuhan bahasa seluruh bumi."
     
Pada zaman dahulu, seluruh bumi satu bahasanya dan sama logatnya. Pada suatu hari mereka berangkat ke arah timur dan menemukan tanah datar di tanah Sinear, lalu menetaplah mereka di sana. Mereka berkata satu sama lain, "Marilah kita membuat batu bata dan membakarnya baik-baik." Batu bata itu mereka pakai sebagai batu bangunan, dan aspal sebagai perekatnya. Mereka berkata, "Marilah kita dirikan sebuah kota dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan marilah kita cari nama, supaya kita jangan sampai terserak ke seluruh bumi." Lalu turunlah Tuhan untuk melihat kota dan menara yang didirikan oleh anak-anak manusia itu. Maka Tuhan bersabda, "Mereka ini satu bangsa dan satu pula bahasa mereka semuanya. Ini barulah permulaan usaha mereka. Mulai dari sekarang apa pun yang mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan terlaksana. Baiklah Kita turun dan mengacau-balaukan bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing." Demikianlah mereka diserakkan oleh Tuhan dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu. Itulah sebabnya sampai sekarang nama kota itu disebut Babel, karena di situlah bahasa seluruh bumi dikacau-balaukan Tuhan, dan dari situlah mereka diserakkan Tuhan ke seluruh bumi.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah bangsa yang telah Tuhan pilih untuk menjadi milik-Nya.
Ayat. (Mzm 33:10-11, 12-13, 14-15)
1. Tuhan menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.
2. Berbahagialah bangsa, yang Allahnya ialah Tuhan, suku bangsa yang dipilih-Nya menjadi milik-Nya sendiri! Tuhan memandang dari surga, Ia melihat semua anak manusia.
3. Dari tempat kediaman-Nya Ia menilik semua penduduk bumi. Dia yang membentuk hati mereka sekalian, yang memperhatikan segala pekerjaan mereka.

Bacaan Kedua
Bacaan dari Kitab Keluaran (19:3-8a.16-20b)
 
"Tuhan turun di Gunung Sinai di hadapan seluruh bangsa"

Ketika Bangsa Israel berkemah di depan Gunung Sinai, naiklah Musa menghadap Allah, dan Tuhan berseru dari gunung itu kepadanya, "Beginilah kaukatakan kepada keturunan Yakub dan kauberitakan kepada orang Israel: Kamu sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku. Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi. Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel." Lalu datanglah Musa dan memanggil para tua-tua bangsa itu dan membawa ke depan mereka segala firman yang diperintahkan TUHAN kepadanya. Seluruh bangsa itu menjawab bersama-sama: "Segala yang difirmankan TUHAN akan kami lakukan." Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu terbit fajar, ada guruh dan kilat dan awan padat di atas gunung dan bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah seluruh bangsa yang ada di perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar dari perkemahan untuk menjumpai Allah dan berdirilah mereka pada kaki gunung. Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh. Lalu turunlah TUHAN ke atas gunung Sinai, ke atas puncak gunung itu. 
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Kidung Tanggapan (Dan 3:52.53.54.55.56)
* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas tahta kerajaan-Mu
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
 
atau
 
Mazmur Tanggapan (MT No.29/PS 852)
Ref. Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah Sabda hidup yang kekal.
Sabda-Mu adalah kebenaran, hukum-Mu kebebasan.
Ayat. (Mzm 19:8-9.10-11; Ul: Yoh 6:68c)
1. Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh memberikan hikmat kepada orang yang bersahaja.
2. Titah Tuhan itu tepat, menyukakan hati; perintah Tuhan itu murni, membuat mata bercahaya.
3. Takut akan Tuhan itu suci, tetap untuk selama-lamanya; hukum-hukum Tuhan itu benar, adil selamanya.
4. Lebih indah daripada emas, bahkan daripada emas tua; dan lebih manis daripada madu, bahkan daripada madu tetesan dari sarang lebah.
 
Bacaan Ketiga
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:1-14)

  "Hai tulang-tulang kering, dengarlah sabda Tuhan. Aku akan membangkitkan kalian dari dalam kubur, hai kaum Israel."
 
Pada suatu hari, kekuasaan TUHAN meliputi aku dan Ia membawa aku ke luar dengan perantaraan Roh-Nya dan menempatkan aku di tengah-tengah lembah, dan lembah ini penuh dengan tulang-tulang. Ia membawa aku melihat tulang-tulang itu berkeliling-keliling dan sungguh, amat banyak bertaburan di lembah itu; lihat, tulang-tulang itu amat kering. Lalu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman Tuhan ALLAH kepada tulang-tulang ini: Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan kepadaku; dan segera sesudah aku bernubuat, kedengaranlah suara, sungguh, suatu suara berderak-derak, dan tulang-tulang itu bertemu satu sama lain. Sedang aku mengamat-amatinya, lihat, urat-urat ada dan daging tumbuh padanya, kemudian kulit menutupinya, tetapi mereka belum bernafas. Maka firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah kepada nafas hidup itu, bernubuatlah, hai anak manusia, dan katakanlah kepada nafas hidup itu: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Hai nafas hidup, datanglah dari keempat penjuru angin, dan berembuslah ke dalam orang-orang yang terbunuh ini, supaya mereka hidup kembali." Lalu aku bernubuat seperti diperintahkan-Nya kepadaku. Dan nafas hidup itu masuk di dalam mereka, sehingga mereka hidup kembali. Mereka menjejakkan kakinya, suatu tentara yang sangat besar. Firman-Nya kepadaku: "Hai anak manusia, tulang-tulang ini adalah seluruh kaum Israel. Sungguh, mereka sendiri mengatakan: Tulang-tulang kami sudah menjadi kering, dan pengharapan kami sudah lenyap, kami sudah hilang. Oleh sebab itu, bernubuatlah dan katakan kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya, dan Aku akan membawa kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, pada saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu, hai umat-Ku, dari dalamnya. Aku akan memberikan Roh-Ku ke dalammu, sehingga kamu hidup kembali dan Aku akan membiarkan kamu tinggal di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, yang mengatakannya dan membuatnya, demikianlah firman TUHAN."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab kekal abadi kasih setia-Nya.
Ayat.
(Mzm 107:2-3.4-5.6-7.8-9; R:1)
1. Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus Tuhan, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan, yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.
2. Ada orang-orang yang mengembara di padang belantara, jalan ke kota tempat kediaman orang tidak mereka temukan; mereka lapar dan haus, jiwa mereka lemah lesu di dalam diri mereka.
3. Maka berseru-serulah mereka kepada Tuhan dalam kesesakan mereka, dan dilepaskan-Nya mereka dari kecemasan mereka. Dibawa-Nya mereka menempuh jalan yang lurus, sehingga sampai ke kota tempat kediaman orang.
4. Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia, sebab dipuaskan-Nya jiwa yang dahaga, dan jiwa yang lapar dikenyangkan-Nya dengan kebaikan.
   
Bacaan Keempat
Bacaan dari Nubuat Yoel (2:28-32)
 
  "Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan."


Beginilah Firman Tuhan, "Bila hari Tuhan datang, Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia. Maka, anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku. Aku akan mengadakan mukjizat-mukjizat di langit dan di bumi: darah, api dan gumpalan asap. Matahari akan berubah menjadi gelap gulita, dan bulan menjadi darah, sebelum datangnya hari Tuhan yang hebat dan dahsyat itu. Dan, barangsiapa berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan, seperti yang telah difirmankan Tuhan; dan setiap orang yang dipanggil Tuhan akan termasuk orang-orang yang terlepas. 
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan, do = as, 4/4, PS 826
Ref. Curahkan rahmat dalam hatiku, ciptakan hati dan semangat baru.
Ayat. (Mzm 104:1-2a.24.25c.27-28.29bc-30; R: 30)
1. Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
2. Apabila Engkau mengambil roh mereka, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim roh-Mu mereka pun tercipta kembali dan Engkau membaharui muka bumi.
3. Biarlah kemuliaan Tuhan untuk selama-lamanya, biarlah Tuhan bersukacita atas semua yang diciptakan-Nya. Biarlah renunganku berkenan kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena Tuhan.
 
Bacaan Kelima
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (8:22-27)
   
"Roh berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan."
    
Saudara-saudara, kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan sama-sama merasa sakit bersalin. Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita. Sebab kita diselamatkan dalam pengharapan. Tetapi pengharapan yang dilihat, bukan pengharapan lagi; sebab bagaimana orang masih mengharapkan apa yang dilihatnya? Tetapi jika kita mengharapkan apa yang tidak kita lihat, kita menantikannya dengan tekun. Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = as, 2/2, PS 957
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. 2/4
Datanglah, Roh Kudus, penuhilah hati kaum beriman,
dan nyalakanlah di dalamnya api cinta-Mu.


Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (7:37-39)
   
"Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
  
Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan Pondok Daun, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe  
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan

 
 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, malam ini ketika kita semua berkumpul bersama dalam Vigili Pentakosta di penghujung masa Paskah, kita mengingat kembali kepenuhan sukacita dan perayaan besar yang telah kita lakukan dalam perayaan Paskah, lima puluh hari Paskah yang mulia dan paling menggembirakan sejak Vigili Paskah. Perayaan Vigili Pentakosta ini benar-benar kuno dan memiliki banyak persamaan dan kemiripan dengan Vigili Paskah yang menandai dimulainya masa Paskah, karena secara historis, Pentakosta termasuk salah satu Hari Raya Gereja yang terbesar secara keseluruhan sepanjang tahun liturgi, yang kedua setelah Paskah itu sendiri. Meskipun Malam Paskah dan Minggu Paskah sendiri menandai peringatan penuh kemenangan yang telah dimenangkan oleh Kristus yang Bangkit, Tuhan kita atas kejahatan, dosa dan kematian melalui Kebangkitan-Nya, Pentakosta merayakan kedatangan dan turunnya Roh Kudus dari Allah ke dalam Gereja-Nya, kepada semua murid dan pengikut Kristus.

Perayaan Vigili Hari Minggu Pentakosta atau Vigili Pentakosta ini benar-benar kaya akan sejarah dan tradisi, sama seperti Vigili Paskah, ada beberapa bacaan Perjanjian Lama yang harus dibaca, secara historis ada tujuh bacaan seperti dengan Vigili Paskah. Sementara bacaan Vigili Paskah berfokus pada sejarah keselamatan dan bagaimana Tuhan pada akhirnya menggenapi dan menggenapi segala sesuatu yang Dia janjikan kepada umat-Nya melalui para nabi-Nya, mengutus Juru Selamat-Nya ke dunia ini, maka bacaan-bacaan Vigili Pentakosta yang telah kita dengar saat ini dalam berbagai bentuk dan kekayaannya menyoroti peran Roh Kudus dalam Gereja, dalam kehidupan kita sebagai umat Kristiani dan bagaimana Allah telah membimbing kita semua melalui Roh Kudus yang sama. Tidak hanya itu, seperti halnya Vigili Paskah ketika biasanya para katekumen dibaptis dan diterima ke dalam Gereja, pada Vigili Pentakosta ini, secara tradisional juga dapat melibatkan inisiasi para katekumen ke dalam Gereja.

Hari penting dan perayaan ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa melalui kedatangan dan turunnya Roh Kudus kepada kita semua, kita telah menerima sekali lagi kasih karunia Tuhan yang telah terpisah dari kita akibat dosa dan kejahatan kita, dan melalui Roh Kudus, Tuhan telah menunjukkan bahwa Dia selalu hadir bersama Gereja-Nya dan umat beriman, yang telah membimbing kita sepanjang dua milenium sejarah yang lalu, dari awal mula Gereja hingga hari ini, melalui semua masa. tantangan dan cobaan yang dihadapi Gereja dan seluruh umat beriman Kristiani. Roh Kudus telah membimbing para bapa dan pemimpin Gereja dalam berjalan di jalan Tuhan, sehingga meskipun ada kalanya Gereja dan banyak umat beriman terjatuh ke jalan yang salah, namun melalui bimbingan Roh Kudus, pada akhirnya Gereja bergerak maju lagi di jalan yang benar.

Banyak orang sering salah mengkaitkan Pentakosta dengan apa yang disebut dengan ‘Hari Ulang Tahun Gereja’ dan hal ini tidak membantu jika di beberapa tempat, praktik-praktik populer yang terkait dengan perayaan ulang tahun Gereja ini merupakan hal yang lumrah. Gereja menurut para Bapa Gereja dan Tradisi Apostolik, sebagaimana tertulis dalam Katekismus Gereja Katolik ‘lahir’ dan didirikan dari sisi Tuhan, dari pencurahan Darah dan air yang keluar dari Tubuh Tuhan pada hari Jumat Agung, di akhir Sengsara-Nya, penderitaan dan wafat-Nya. Melalui penetapan Sakramen Ekaristi Kudus dan Imamat Pelayanan pada Perjamuan Terakhir, dan melalui penyempurnaan persembahan dan kurban sempurna Paskah Baru dan Abadi, Perjanjian Baru dan Abadi, Kristus telah membentuk Gereja yang Tubuh-Nya, yang mempersatukan seluruh orang beriman dengan diri-Nya.

Yang lebih tepat diasosiasikan dengan Pentakosta adalah momen ketika Gereja ‘diwahyukan, diwartakan’ kepada dunia, dengan analogi dan perbandingan serupa dengan Natal dan Epifani. Meskipun Natal menandai momen ketika Tuhan Yesus, Juruselamat kita dilahirkan ke dunia ini, pada saat Epifani Dia dinyatakan dan diwujudkan ke seluruh dunia melalui representasi Tiga Orang Majus atau Tiga Orang Bijaksana. Dengan demikian, Gereja yang lahir pada hari Jumat Agung dan Triduum Paskah, juga diturunkan ke seluruh dunia pada momen Pentakosta, pada saat terjadi perubahan yang sangat besar dalam sikap para Rasul dan murid Tuhan, yang mulai aktif mewartakan Sabda Tuhan dan Kabar Baik-Nya kepada semua orang padahal sebelumnya mereka bersembunyi dalam ketakutan.

Dalam bacaan Kitab Suci kami pada Malam Pentakosta ini, dari Kitab Kejadian kita mendengar tentang kisah Menara Babel dan bagaimana umat manusia dengan keangkuhan dan kesombongannya mencoba membangun sebuah menara yang begitu tinggi sehingga dapat mencapai hingga ke Surga, atau begitulah pikir mereka. Tuhan melihat segala rencana dan ambisi mereka yang jahat, kesombongan dan kejahatan mereka serta mengacaukan bahasa dan ucapan mereka. Sampai saat ini, setiap orang dapat memahami bahasa dan ucapan satu sama lain, tetapi setelah pemberontakan Menara Babel, umat manusia tersebar di seluruh dunia, tidak mampu memahami satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh penarikan karunia Roh Kudus, yang kontras dengan karunia bahasa roh yang diterima para Rasul dan murid-murid Tuhan lainnya pada hari Pentakosta, ketika mereka berbahasa roh dan semua orang dapat memahaminya, apa yang dibicarakan oleh murid-murid Tuhan Yesus.

Sementara itu, dari bacaan Perjanjian Lama yang lain, yang diambil dari Kitab Keluaran, kita mendengar momen ketika Tuhan membuat Perjanjian-Nya dengan umat-Nya, bangsa Israel, di Gunung suci Allah di Sinai. Kita mendengar bagaimana di tempat itu Musa, yang memimpin umat Israel, mengumpulkan semua tua-tua dan seluruh rakyat, dan memberitahu mereka tentang apa yang Tuhan ingin buat dengan mereka, untuk membuat Perjanjian baru dengan mereka seperti yang telah Dia lakukan dengan mereka. nenek moyang. Pada saat itulah Tuhan menyatakan Kehadiran-Nya melalui suara keras dan api, seperti yang terjadi pada hari Pentakosta, ketika lidah-lidah api Roh Kudus turun ke atas murid-murid Tuhan yang bersembunyi di ruang atas, bersama dengan suara nyaring begitu saja di Gunung Sinai.

Tidak hanya itu, pada momen inilah di Gunung Sinai bangsa Israel sendiri juga memberontak terhadap Tuhan, dengan membuat patung anak lembu emas dan memujanya, yang mengakibatkan mereka dihukum, dengan tiga ribu orang dikutuk dan dibunuh karena pemberontakan mereka. Hal ini kontras dengan apa yang kita dengar dari kisah peristiwa Pentakosta, ketika karya murid-murid Tuhan Yesus yang mewartakan Kabar Baik dan keselamatan Tuhan menyentuh hati dan pikiran begitu banyak orang sehingga tiga ribu orang memilih untuk dibaptis dan menjadi bagian dari peristiwa tersebut. Gereja-Nya, sebagai sebuah paralel dan antitesis yang jelas dari apa yang terjadi di Gunung Sinai, sekali lagi seperti kisah Menara Babel, yang menunjukkan bagaimana Tuhan melalui Roh Kudus-Nya telah memulihkan ketertiban dan kesucian dunia dan kepada kita umat manusia yang telah hilang karena pemberontakan kita melawan Tuhan dan dosa.

Dalam bacaan Perjanjian Lama lainnya dari Kitab nabi Yehezkiel, kita kemudian mendengar cerita tentang lembah yang dipenuhi banyak tulang kering, yang melambangkan pemberontakan umat manusia dan dosa-dosa mereka, khususnya bangsa Israel, yang pada saat itu, nabi Yehezkiel telah melakukan banyak sekali dosa dan kesalahan, dan telah menderita akibat dari dosa dan kesalahan tersebut. Dosa membawa kehancuran dan kematian, dan itulah yang diperlihatkan oleh penglihatan tentang lembah tulang kering kepada nabi Yehezkiel dan kita semua. Tetapi melalui Roh Allah, mengacu pada Roh Kudus, yang dalam Pengakuan Iman Nicea kita sebut sebagai Tuhan, Pemberi Kehidupan, yang mengalir dari Bapa dan Putra kepada kita semua, sama seperti pada saat Penciptaan, ketika Allah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, Tuhan menghidupkan kembali tulang-tulang kering itu dan Yehezkiel melihat sebuah bangsa besar yang terdiri dari segala bangsa berkumpul, mengacu pada pemulihan umat Tuhan ke dalam keadaan kasih karunia sebelum mereka jatuh ke dalam dosa.

Dan inilah yang telah dilakukan Roh Kudus kepada kita, ketika kita mengingat karunia besar dari Allah ini, karunia Roh Kudus yang telah Dia berikan kepada Gereja-Nya, untuk memenuhi kita semua dengan kasih dan kebijaksanaan-Nya, untuk memulihkan kepada kita keagungan Tuhan, kehidupan, kasih karunia dan kesatuan dengan Allah yang telah hilang karena pemberontakan dan dosa-dosa kita. Santo Paulus dalam Suratnya kepada Gereja di Roma dalam bacaan epistola kita hari ini berbicara tentang Roh Kudus yang telah kita terima, yang memberi kita gambaran awal tentang hal-hal yang akan datang. Artinya melalui karunia Roh Kudus, kita semua telah menerima anugerah kehidupan dan eksistensi baru yang terjadi dan dimungkinkan karena karya Roh Kudus dalam hidup kita, yang membimbing dan menguatkan kita dalam setiap momen kehidupan kita.

Roh Kudus telah menunjukkan kepada kita jalan menuju Tuhan, dan seperti yang Tuhan Yesus sendiri telah jelaskan kepada kita melalui bacaan Injil hari ini, bahwa kehadiran Roh Kudus di dalam kita ibarat seperti mata air pemberi kehidupan, hadir di dalam diri kita, memenuhi kita dengan rahmat dan kasih Allah, memberdayakan dan memperkuat kita sebagaimana para murid dan pengikut Tuhan telah dibimbing dan dikuatkan oleh Roh Kudus yang sama dalam segala hal yang telah mereka lakukan, dalam mewartakan Kabar Baik Tuhan dan keselamatan bagi semua bangsa. Mereka dengan penuh sukacita memikul tanggung jawab dan komitmen untuk menjadi pembawa kebenaran Allah, dan melalui hikmat yang diberikan kepada mereka melalui Roh Allah, maka mereka menghasilkan buah-buah Roh Kudus yang melimpah dan menghasilkan banyak pertobatan besar.

Saat kita semua merenungkan pesan kebenaran dan kasih Tuhan yang terkandung dalam Kitab Suci dan apa yang telah kita diskusikan mengenai Roh Kudus dan bagaimana Tuhan telah memberdayakan kita semua dengan kekuatan dan kehidupan baru serta kesempatan untuk melakukan kehendak-Nya melalui Roh Kudus, marilah kita semua mengijinkan Dia membimbing kita semuanya dan menjauhi segala macam kejahatan dan keburukan yang menyebabkan kita tidak dapat mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati. Sebagai satu Gereja Tuhan yang bersatu, yang diungkapkan kepada semua orang pada Hari Raya Pentakosta yang agung ini, marilah kita semua terus menjalankan misi yang dipercayakan kepada kita, agar selalu penuh dengan Roh Kudus dan membiarkan Roh membimbing kita dalam panggilan dan panggilan kita masing-masing. misi dalam hidup, agar melalui kita dan kesetiaan serta kesaksian kita, setiap tindakan dan perbuatan kita, kita dapat selalu berbuah dalam segala hal. Amin.
(RENUNGAN PAGI)  
 
  
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini  
  
Antion Komuni (Yoh 7:37)
 
Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan, Yesus berdiri dan berseru, "Siapa saja yang haus, hendaklah ia datang kepada-Ku dan minum!" Alleluya. 
 
On the last day of the festival, Jesus stood and cried out: If anyone is thirsty, let him come to me and drink, alleluia. 
 
 atau
 
Ultimo festivitatis die dicebat Iesus: Qui in me credit, flumina de ventre eius fluent aquæ vivæ. Hoc autem dixit de Spiritu, quem accepturi erant credentes in eum, alleluia, alleluia. (Yoh 7:37-39)
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy