Selasa, 21 Mei 2024
Hari Biasa Pekan VII
“Kita ini orang macam apa? Kalau Tuhan memberi, kita senang menerima, tetapi kalau Ia minta, kita tidak mau memberi.” (St. Caesarius dari Arles)
Antifon Pembuka (Mzm 37:5.4)
Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan dan bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, semoga kami mengimani sabda-Mu, semoga kami mengalami bahwa Roh-Mu mendampingi kami pada saat kesesakan dan kesulitan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Hari Biasa Pekan VII
“Kita ini orang macam apa? Kalau Tuhan memberi, kita senang menerima, tetapi kalau Ia minta, kita tidak mau memberi.” (St. Caesarius dari Arles)
Antifon Pembuka (Mzm 37:5.4)
Percayakanlah hidupmu kepada Tuhan dan bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, semoga kami mengimani sabda-Mu, semoga kami mengalami bahwa Roh-Mu mendampingi kami pada saat kesesakan dan kesulitan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (4:1-10)
"Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!"
Saudara-saudara terkasih, dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah. Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata: "Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan cemburu!" Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu! Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati! Sadarilah kemalanganmu, berdukacita dan merataplah; hendaklah tertawamu kamu ganti dengan ratap dan sukacitamu dengan dukacita. Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau!
Ayat. (Mzm55:7-8, 9-10a, 10b-11a, 23)
1. Dan aku berkata, "Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang, bahkan aku akan lari jauh-jauh dan bermalam di padang gurun.
2. Aku akan segera mencari tempat perlindungan terhadap angin ribut dan badai." Bingungkanlah mereka, kacaukanlah percakapan mereka, ya Tuhan.
3. Di kota aku melihat kekerasan dan perselisihan, siang dan malam mereka berkeliaran di temboknya.
4. Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Gal 6:14)
Ref. Alleluya
Ayat. (Gal 6:14)
Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan. Karenanya dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.
Inilah Injil Suci menurut Markus (9:30-37)
Inilah Injil Suci menurut Markus (9:30-37)
“Anak
Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan
membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.”
Pada suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya melintasi Galilea. Yesus tidak mau hal itu diketahui orang, sebab Ia sedang mengajar murid-murid-Nya. Ia berkata kepada mereka, “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, dan mereka akan membunuh Dia. Tetapi tiga hari setelah dibunuh, Ia akan bangkit.” Mereka tidak mengerti perkataan itu, namun segan menanyakannya kepada Yesus. Kemudian Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Kapernaum. Ketika sudah berada di rumah Yesus bertanya kepada murid-murid itu, “Apa yang kalian perbincangkan tadi di jalan?” Tetapi mereka diam saja, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka. Lalu Yesus duduk dan memanggil keduabelas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, “Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya.” Yesus lalu memanggil seorang anak kecil ke tengah-tengah mereka. Kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, “Barangsiapa menerima seorang anak seperti ini demi nama-Ku, dia menerima Aku. Dan barangsiapa menerima Aku, sebenarnya bukan Aku yang mereka terima, melainkan Dia yang mengutus Aku.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Untuk setiap pertanyaan yang diajukan, ada jawaban untuk itu. Bahkan untuk pertanyaan retorika, kita sudah tahu apa jawabannya. Namun jika sebuah pertanyaan diajukan, dan tidak ada jawaban yang diberikan, maka mungkin ada beberapa kemungkinan alasan untuk itu. Bisa jadi tidak ada yang benar-benar tahu jawabannya tetapi mereka harus mengatakannya, atau jawabannya begitu gamblang sehingga terlalu memalukan untuk mengatakannya.
Dalam Injil, ketika Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya tentang apa yang mereka perdebatkan di jalan, mereka tidak mengatakan apa-apa. Mereka pasti tahu apa yang mereka perdebatkan - siapa di antara mereka yang terbesar. Tapi sekarang mereka seperti anak kecil yang menundukkan kepala dan tidak mau berkata apa-apa. Tentu saja ketika orang dewasa berdebat seperti anak kecil, itu benar-benar memalukan, dan terlebih lagi ketika mereka adalah murid Yesus, dan terlebih lagi ketika sebelum itu, Yesus memberi tahu mereka tentang penderitaan dan kematian yang harus Dia lalui.
Dan di sinilah Yesus menunjukkan kepada "anak laki-laki kecil" yang besar itu betapa hebatnya sebenarnya. Dia menempatkan seorang anak laki-laki di hadapan mereka dan memberi mereka ajaran yang mendalam ini: “Jika seorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan menjadi pelayan semuanya.”
Antifon Komuni (Sir 2:11)
Sungguh, Tuhan itu pengasih dan penyayang. Ia mengampuni dosa dan menyelamatkan dalam kemalangan
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Renungan Pagi