| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Jumat, 21 Juni 2024 Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan

Jumat, 21 Juni 2024
Peringatan Wajib St. Aloysius Gonzaga, Biarawan

“Percayalah, orang yang sungguh-sungguh rendah hati akan diberi Tuhan hati yang damai” (Sta. Teresia dari Avila)

Antifon Pembuka (Yoh 14:23)

Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menaati sabda-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya.
  
Doa Pagi
       
Ya Allah, dalam diri Santo Aloysius Engkau menyatukan hidup suci dengan semangat tapa. Kami takkan mampu menyamai kesuciannya. Maka semoga berkat jasa dan doanya kami sekurang-kurangnya meneladan semangat tapanya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (11:1-4.9-18.20)
    
 "Mereka mengurapi Yoas dan berseru, 'Hiduplah Raja!'"
        
Ketika Atalya, ibu Ahazia, melihat bahwa anaknya sudah mati, maka bangkitlah ia membinasakan semua keturunan raja. Tetapi Yoseba, anak perempuan raja Yoram, saudara perempuan Ahazia, mengambil Yoas bin Ahazia, menculik dia dari tengah-tengah anak-anak raja yang hendak dibunuh itu, memasukkan dia dengan inang penyusunya ke dalam gudang tempat tidur, dan menyembunyikan dia terhadap Atalya, sehingga dia tidak dibunuh. Maka tinggallah dia enam tahun lamanya bersama-sama perempuan itu dengan bersembunyi di rumah TUHAN, sementara Atalya memerintah negeri. Dalam tahun yang ketujuh Yoyada mengundang para kepala pasukan seratus dari orang Kari dan dari pasukan bentara penunggu. Disuruhnyalah mereka datang kepadanya di rumah TUHAN, lalu diikatnya perjanjian dengan mereka dengan menyuruh mereka bersumpah di rumah TUHAN. Kemudian diperlihatkannyalah anak raja itu kepada mereka. Para kepala pasukan seratus itu melakukan tepat seperti yang diperintahkan imam Yoyada. Masing-masing mengambil orang-orangnya yang selesai bertugas pada hari Sabat bersama-sama dengan orang-orang yang masuk bertugas pada hari itu, lalu datanglah mereka kepada imam Yoyada. Imam memberikan kepada para kepala pasukan seratus itu tombak-tombak dan perisai-perisai kepunyaan raja Daud yang ada di rumah TUHAN. Kemudian para bentara itu, masing-masing dengan senjatanya di tangannya, mengambil tempatnya di lambung kanan sampai ke lambung kiri rumah itu, dengan mengelilingi mezbah dan rumah itu untuk melindungi raja. Sesudah itu Yoyada membawa anak raja itu ke luar, mengenakan jejamang kepadanya dan memberikan hukum Allah kepadanya. Mereka menobatkan dia menjadi raja serta mengurapinya, dan sambil bertepuk tangan berserulah mereka: "Hiduplah raja!" Ketika Atalya mendengar suara bentara-bentara penunggu dan rakyat, pergilah ia mendapatkan rakyat itu ke dalam rumah TUHAN. Lalu dilihatnyalah raja berdiri dekat tiang menurut kebiasaan, sedang para pemimpin dengan para pemegang nafiri ada dekat raja. Dan seluruh rakyat negeri bersukaria sambil meniup nafiri. Maka Atalya mengoyakkan pakaiannya sambil berseru: "Khianat, khianat!" Tetapi imam Yoyada memerintahkan para kepala pasukan seratus, yakni orang-orang yang mengepalai tentara, katanya kepada mereka: "Bawalah dia keluar dari barisan! Siapa yang memihak kepadanya bunuhlah dengan pedang!" Sebab tadinya imam itu telah berkata: "Janganlah ia dibunuh di rumah TUHAN!" Lalu mereka menangkap perempuan itu. Pada waktu ia masuk ke istana raja dengan melalui pintu bagi kuda, dibunuhlah dia di situ. Kemudian Yoyada mengikat perjanjian antara TUHAN dengan raja dan rakyat, bahwa mereka menjadi umat TUHAN; juga antara raja dengan rakyat. Sesudah itu masuklah seluruh rakyat negeri ke rumah Baal, lalu merobohkannya; mereka memecahkan sama sekali mezbah-mezbahnya dan patung-patung dan membunuh Matan, imam Baal, di depan mezbah-mezbah itu. Kemudian imam Yoyada mengangkat penjaga-penjaga untuk rumah TUHAN. Bersukarialah seluruh rakyat negeri dan amanlah kota itu, setelah Atalya mati dibunuh dengan pedang di istana raja.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Tuhan telah memilih Sion menjadi tempat kedudukan-Nya.
Ayat. (Mzm 132:11.12.13-14.17-18)

1. Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud , Ia tidak akan memungkirinya: “Seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas takhtamu.
2. Jika anak-anakmu berpegang pada perjanjian-Ku, dan pada peraturan yang Kuajarkan kepada mereka, maka selamanya anak-anak mereka akan duduk di atas takhtamu.”
3. Sebab Tuhan telah memilih Sion, dan mengingininya menjadi tempat kedudukan-Nya, "Inilah tempat peristirahatan-Ku untuk selama-lamanya, di sini Aku hendak diam, sebab Aku mengingininya".
4. Di sanalah Aku akan menumbuhkan sebuah tanduk bagi Daud, dan menyediakan pelita bagi orang yang Kuurapi. Musuh-musuhnya akan Kutudungi pakaian keaiban, tetapi ia sendiri akan mengenakan mahkota yang semarak!”

Bait Pengantar Injil do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:3)
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, sebab milik merekalah Kerajaan Allah.
 

Inilah Injil Suci menurut Matius (6:19-23)
  
    
"Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu."
   
Dalam khotbah di bukit, berkatalah Yesus, "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. 
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 

   

Renungan 

   
Bagi kita yang memiliki kemampuan penglihatan, mata kita melihat banyak hal dan pikiran kita memproses informasi tersebut dan kemudian kita sampai pada suatu pendapat atau keputusan tentang apa yang kita lihat.

Jadi ketika kita melihat sesuatu yang kita inginkan atau menguntungkan kita, maka kita akan memutuskan untuk mengambilnya, terlepas dari apakah itu keputusan moral atau bukan.

Dalam bacaan pertama, ketika Altalya mengetahui bahwa putranya Ahazia, yang menjadi raja, terbunuh, dia melihat bahwa keamanannya dipertaruhkan, dan dia segera membunuh semua anggota kerajaan sehingga dia dapat mengambil alih kekuasaan untuk memerintah. negara.

Tentu saja itu adalah hal yang kejam dan jahat untuk dilakukan, tapi bagi Altaya, yang terpikir olehnya hanyalah meraih kekuasaan dengan segala cara dan cara apa pun, sehingga dia bisa merasa aman.

Itulah caranya mengumpulkan hartanya di bumi, dan dia bertekad untuk melakukannya bahkan dengan menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.

Hanya itu yang bisa dia lihat, dan itulah yang dia inginkan. Tapi seperti yang dikatakan, siapapun yang menumpahkan darah pada akhirnya akan tertumpah darahnya. Itu juga merupakan akhir tragis dari Altaya.

Kita mungkin tidak menginginkan kekuasaan atau menumpahkan darah demi kekuasaan. Namun Yesus juga bertanya kepada kita dalam Injil, apa harta kita karena di mana harta kita berada, di situ juga hati kita berada.

Dan Yesus juga mengingatkan kita untuk berhati-hati dengan apa yang kita lihat. Jika kita melihat dan menginginkan benda-benda di bumi yang dapat dirusak oleh ngengat dan ulat kayu serta dapat dicuri oleh pencuri, maka kita harus melihat kembali dengan hati-hati.

Jika apa yang kita cari dan dambakan menyebabkan kegelapan di hati kita, maka kita perlu memohon kepada Yesus agar mengalihkan pandangan kita kepada terang dan hal-hal di atas.

Lagi pula, tidak ada kebahagiaan dalam memiliki kekuasaan dan harta benda selain hidup dalam kegelapan. Apa yang sebenarnya kita inginkan adalah hidup dalam terang dan memiliki kedamaian yang hanya dapat diberikan oleh Tuhan kita Yesus, tidak hanya saat ini, tetapi juga untuk selama-lamanya.. 
(RENUNGAN PAGI)
 
Meditasi Antonio Kardinal Bacci: St. Aloysius Gonzaga 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Antifon Komuni (Mat 77:24-25)
 
Roti surgawi diberikan kepada manusia. Roti malaikat menjadi santapan mereka.
 
Doa Malam
 
Allah yang mahabaik, aku bersyukur atas teguran-Mu lewat sabda-Mu hari ini. Semoga aku rela berbagi dan tidak melekat pada barang yang ada di sekitarku melainkan mampu menggunakannya demi pelayanan kepada-mu dan kepada sesamaku. Amin.

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy