Hari Minggu Biasa XII
Bila ingin masuk ke dalam Kerajaan Allah, kita harus melakukan kehendak Bapa. "Kehendak-Nya harus dilaksanakan, entah kita suka atau tidak dan kehendak-Nya itu terlaksana di surga dan bumi" (Sta. Teresia dari Avila).
Antifon Pembuka (Mzm 27:8-9)
Tuhan adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi Yang diurapi-Nya. Selamatkanlah umat-Mu, ya Tuhan, berkatilah milik pusaka-Mu; gembalakanlah mereka selama-lamanya.
The Lord is the strength of his people, a saving refuge for the one he has anointed. Save your people, Lord, and bless your heritage, and govern them for ever.
Dominus fortitudo plebis suæ, et protector salutarium Christi sui est: salvum fac populum tuum, Domine, et benedic hereditati tuæ, et rege eos usque in sæculum.
Mzm. Ad te Domine clamabo, Deus meus ne sileas a me: nequando taceas a me, et assimilabor descendentibus in lacum.
Doa Pagi
Ya Allah, teguhkanlah dalam diri kami, umat-Mu, hormat dan kasih pada nama-Mu yang kudus. Sebab mereka yang teguh berdiri atas kasih-Mu tidak pernah Engkau biarkan berjalan tanpa bimbingan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Dari dalam badai Tuhan menjawab Ayub, kata-Nya: “Siapa yang telah membendung laut dengan pintu, ketika laut itu membual ke luar dari dalam rahim samudera? Ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya? Ketika aku menetapkan batasnya, dan memasang palang serta pintu? Ketika Aku berfirman: sampai di sini engkau boleh datang dan jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/2, PS 835
Ref. Bersyukurlah kepada Tuhan, kekal abadi kasih setia-Nya.
Ayat. (Mzm 106:23-24.25-26.28-29.30-31)
1. Ada orang yang mengarungi laut dengan kapal, yang melakukan perdagangan di lautan luas; mereka melihat pekerjaan-pekerjaan Tuhan, dan karya-karya-Nya yang ajaib di tempat yang dalam.
2. Tuhan berfirman, maka dibangkitkan-Nya angin badai yang meninggikan gelombang-gelombang laut. Mereka naik sampai ke langit dan turun ke samudera raya, jiwa mereka hancur karena celaka.
3. Dalam kesesakannya, berseru-serulah mereka kepada Tuhan, dan Tuhan mengeluarkan mereka dari kecemasan; dibuat-Nyalah badai itu diam sehingga gelombang-gelombang laut pun tenang.
4. Mereka bersuka-cita, sebab semuanya reda, dan Tuhan menuntun mereka ke pelabuhan kesukaan mereka. Biarlah mereka bersyukur kepada Tuhan karena kasih setia-Nya, karena karya-karya-Nya yang ajaib terhadap anak-anak manusia.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Korintus (5:14-17)
Saudara-saudara, kasih Kristus telah menguasai kami. Sebab kami mengerti bahwa, jika satu orang mati untuk semua orang, maka semua orang sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, melainkan untuk Dia yang telah mati dan dibangkitkan bagi mereka. Sebab itu, kami tidak lagi menilai seorang pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian. Jadi barangsiapa ada dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru. Yang lama sudah berlalu, dan sungguh, yang baru sudah datang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, Alleluya
Ayat. (Luk 7:16; 2/4)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah telah melawat umat-Nya.
Inilah Injil Suci menurut Markus (4:35-41)
Sekali peristiwa, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak, lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk, dan perahu-perahu lain pun menyertai Dia. Lalu mengamuklah topan yang sangat dahsyat, dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan, di atas sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya, “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?” Yesus pun bangun, menghardik angin itu, dan berkata kepada danau itu, “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda, dan danau pun menjadi teduh sekali. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain, “Siapakah gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Verbum Domini
Renungan
Saat mereka berlayar, mereka mungkin tidak siap untuk apa yang akan datang, meskipun Laut Galilea dikenal karena meledakkan badai yang tiba-tiba dan merenggut nyawa.
Dan memang angin kencang bertiup dan ombak memecah perahu sehingga hampir tenggelam, artinya akan tenggelam.
Kita dapat membayangkan semua teriakan dan kepanikan dalam keputusasaan, dan di tengah semua itu, Yesus sedang tidur, kepala di atas bantal, dan bahkan mungkin mendengkur!
Tetapi apa yang diharapkan oleh para murid untuk dilakukan oleh Yesus?
Mungkin mereka hanya ingin Yesus membantu mereka menjaga perahu tetap mengapung sampai badai reda dan mereka mencapai pantai dengan selamat.
Tetapi apakah mereka mengharapkan Dia untuk menghentikan badai begitu saja. Tentu saja tidak, jika tidak, mereka tidak akan dipenuhi dengan kekaguman, dan mereka bertanya-tanya,
“Siapakah gerangan orang ini, sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya?"
Sekarang kita jauh lebih pintar dari para murid. Karena kita akan meminta kepada Yesus agar tidak ada badai yang menerpa kita.
Dan kemudian, jika badai menerpa kita, kita akan meminta perahu yang lebih besar kepada Yesus untuk menjaga kita tetap aman dan terlindungi dalam badai. Tentunya, inilah yang kita harapkan untuk percaya kepada Yesus.
Yesus memberi tahu kita bahwa kita telah diberi karunia iman. Jadi, kita memiliki benih iman dalam diri kita. Adalah tugas kita untuk memupuk iman itu dan memperkuatnya.
Iman kita juga diuji ketika ibadah dan kegiatan keagamaan dihentikan dan gereja-gereja ditutup.
Ini adalah krisis iman, namun seperti halnya krisis lainnya, ini adalah kesempatan bagi iman untuk dieksplorasi dan bertumbuh dengan cara dan cara lain.
Iman memberi tahu kita bahwa Tuhan tidak hanya ada di gereja dan Misa, tetapi Dia juga ada di rumah kita, di tempat kerja kita, dan kita juga telah menemukan cara-cara baru untuk terhubung dan dipelihara secara rohani.
Allah Bapa kita ingin kita mengetahui bahwa ketika perahu iman kita terombang-ambing di lautan badai dan ombak menerjang, Yesus ada bersama kita dan Dia akan menyelamatkan kita.
Ya, kita harus percaya itu. Itulah iman kita kepada Allah Bapa kita. Dan itulah warisan iman yang akan kita wariskan kepada generasi mendatang. [RENUNGAN PAGI]
Antifon Komuni (Mzm 145:15)
Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau memberi mereka makanan pada waktunya.
The eyes of all look to you, Lord, and you give them their food in due season.
atau (Mzm 27:6)
Circuibo et immolabo in tabernaculo eius hostiam iubilationis: cantabo, et psalmum dicam Domino.