|
Fr. Lawrence, OP (CC BY-NC-ND 2.0)
|
Saudara-saudari
terkasih dalam Kristus, hari ini, Gereja memperingati St. Bonifasius,
seorang uskup dan martir agung yang telah mengabdikan hidupnya dan semua
karyanya untuk kemuliaan Allah yang lebih besar. Dia adalah seorang
biarawan Benediktin Inggris yang secara khusus dikenang karena usahanya
dalam penginjilan di antara orang-orang Jerman di bagian utara Jerman
saat ini, mewartakan Kabar Baik dan keselamatan Tuhan kepada banyak
orang di sana yang masih percaya pada kekafiran dan kepalsuan dewa dan
kepercayaan. Ia lahir di Inggris dari keluarga yang agak terkemuka dan
kemudian bertentangan dengan keinginan ayahnya, belajar teologi dan
akhirnya menjadi seorang biarawan dan imam. St Bonifasius kemudian
diangkat sebagai misionaris ke wilayah di bagian utara Jerman dan yang
sekarang dikenal Belanda sebagai Frisia. Dalam misinya ke Frisia, Paus
menunjuknya sebagai uskup misionaris untuk mendirikan Gereja di wilayah
itu dan mempertobatkan orang-orang di sana ke iman yang benar.
Dalam
sebuah cerita yang masih diingat dengan baik hingga hari ini, St.
Bonifasius pernah membujuk banyak orang kafir saat dia menebang pohon ek
besar yang disakralkan oleh orang-orang kafir Jerman, yang memuja pohon
dan roh-roh itu. Ajaibnya angin kencang bertiup ke atas pohon ek dan
seluruh pohon itu jatuh ke tanah. Setelah menyaksikan keajaiban dan
fakta bagaimana St Bonifasius tidak dihancurkan oleh dewa-dewa mereka
karena tindakan yang dianggap asusila, banyak orang kafir percaya kepada
Tuhan dan menyerahkan diri untuk dibaptis oleh St Bonifasius dan
misionaris lainnya.
Dia menghadapi banyak kesulitan dan tantangan selama misinya, namun banyak orang yang berpindah agama karena keberaniannya dalam bekerja dan pengabdiannya kepada Tuhan. St Boniface kemudian menghadapi kemartirannya ketika dia dan rombongannya diserang oleh para bandit, yang berusaha menjarah barang-barang milik kelompok tersebut. Mereka mengira barang-barang itu berisi harta berharga, padahal sebenarnya itu adalah buku-buku ajaran Kristen.
St Bonifasius mengatakan kepada para pengikutnya untuk tidak melakukan perlawanan terhadap musuh, dan mereka lebih memilih untuk menahan diri, karena menurut keyakinan mereka, jalan kekerasan bukanlah jalan yang harus diambil. Daripada menghargai nyawanya dibandingkan harta bendanya, dikatakan bahwa St. Bonifasius membela imannya dan Injil sampai akhir. Kita dapat melihat dari sini, betapa saleh dan berkomitmennya abdi Tuhan yang suci ini.
Saudara dan saudari dalam
Kristus, teladan berani dari St. Bonifasius dan banyak saudara dan
saudari kita yang setia dan suci, para pendahulu kita harus
menginspirasi kita semua untuk juga setia kepada Tuhan dan sepenuhnya
dipersembahkan kepada-Nya, untuk memberikan waktu dan tenaga kita,
perhatian kita dan lebih banyak lagi untuk melayani Tuhan Allah kita
setiap saat. Semoga Tuhan terus memberkati kita semua dan setiap usaha,
pekerjaan, dan usaha kita yang baik, sekarang dan selamanya. Amin.