Hari ini, Gereja memperingati St. Norbertus, juga dikenal sebagai St. Norbertus dari Xanten, seorang uskup Jerman dan pendiri ordo religius yang dikenal sebagai Ordo Premonstratensian Kanon Regular. Norbertus lahir dari keluarga bangsawan di dekat Cologne, Jerman. Sebagai seorang pemuda ia menjabat sebagai almoner kaisar, meskipun secara teknis ia adalah seorang imam. Seorang pencari kesenangan duniawi di awal kehidupannya, Norbertus mengalami pertobatan yang mendalam dan ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1115. Tidak lama kemudian, dia menetap di lembah Premontre di Prancis utara. Dalam beberapa bulan, dia bergabung dengan pria lain dan, pada Hari Natal, 1121, kelompok itu membuat kaul religius, membentuk ordo religius baru: The Canons Regular of Premontre (umumnya dikenal sebagai Norbertines). Dia adalah seorang imam dan pengkhotbah yang sangat prihatin tentang sifat disiplin yang longgar di antara para imam dan amoralitas, kejahatan duniawi dan kejahatan yang telah merajalela pada saat itu di dalam Gereja, baik di antara imam maupun awam. Melalui usaha dan karyanya, Ordo Premonstre Kanon Regular didirikan, dengan kebiasaan, peraturan dan praktik yang menggabungkan aspek dari beberapa ordo religius lain yang lebih mapan, menginspirasi banyak orang dari segala asal untuk datang dan bergabung dengan ordo religiusnya, yang segera berkembang pesat di berbagai tempat dan di berbagai negara.
St Norbertus mengabdikan dirinya untuk membantu mereformasi Gereja dan para imamnya, dalam berbagai upayanya untuk membantu mencabut semua praktik dan cara hidup yang korup yang dilakukan oleh banyak orang Kristen dan para imamnya pada masanya, dalam upaya untuk membendung kemerosotan moral dan kebajikan. di antara umat Allah dan Gereja. Sebagai bagian dari upaya ini, ia mendirikan Kanon Reguler Premontre, yang juga dikenal sebagai Norbertian setelah pendirinya. Dia mengumpulkan orang-orang yang dipanggil oleh Tuhan untuk mencari kehidupan yang suci dan bajik, mengabdikan diri mereka pada kehidupan doa dan pelayanan. Semakin banyak orang yang terinspirasi oleh St. Norbert dan bergabung dengan kongregasinya, dan banyak buah besar yang dihasilkan dari karyanya dalam mereformasi Gereja dan menentang berbagai ajaran sesat dalam Gereja pada saat itu. Dan kemudian sebagai Uskup Agung Magdeburg yang ditunjuk oleh Paus, St. Norbertus akan terus menjalankan misinya dan melakukan reformasi di antara orang-orang yang dipercayakan kepadanya, hingga akhir hayatnya.
Sebagai Uskup Agung Magdeburg, di mana dia berperan dalam melembagakan reformasi luas di keuskupan lokalnya, dalam mencabut banyak praktik korup Gereja dan komunitas pada waktu itu. Tidak semua orang menyetujui dan mendukung tindakan St. Norbertus, dan dia menghadapi banyak percobaan pembunuhan oleh mereka yang tidak setuju dengan dia dan pekerjaan dan upaya reformasinya. Namun, semua itu tidak mematahkan semangat St. Norbertus yang terus melakukan reformasi dan karya-karyanya, sebuah semangat dan komitmen yang tetap menjadi inspirasi bagi banyak generasi umat Kristiani hingga hari ini. St Norbertus tidak pernah goyah dalam kerja keras dan usahanya untuk memimpin semakin banyak jiwa semakin dekat kepada Tuhan, dan membantu banyak orang untuk menjadi lebih disiplin dalam bagaimana mereka menjalani hidup mereka dan dalam bagaimana mereka melakukan tindakan Kristiani mereka. St. Norbertus meninggal pada tahun 1134 dan dikanonisasi pada tahun 1582.
Saudara-saudari dalam Kristus, melalui teladan luar biasa yang ditunjukkan oleh St. Norbert dan kehidupannya, marilah kita semua terinspirasi untuk mengikuti Tuhan dengan lebih setia dan berkomitmen sepenuhnya pada tujuan-Nya. Marilah kita semua mengingatkan diri kita sendiri dan satu sama lain untuk tidak mudah terpengaruh oleh godaan dan keinginan duniawi, namun ketika kita mengingat kembali kasih Allah yang kekal dan murah hati yang selalu dimiliki Tuhan bagi kita, marilah kita semua terus mengasihi Dia terlebih dahulu dan terutama serta melakukan apa yang kita inginkan yang terbaik agar kita dapat benar-benar berkomitmen kepada Tuhan setiap saat dan menjadi teladan yang baik dan layak bagi sesama umat Kristiani, saudara-saudari di sekitar kita, yang juga patut kita kasihi dan rawat semaksimal mungkin. Semoga Tuhan selalu menyertai kita dan semoga Dia memberkati kita semua dalam setiap ikhtiar dan perbuatan baik kita. Amin.