Senin, 03 Juni 2024
Peringatan Wajib St. Karolus Lwanga, dkk Martir
“Santo
Karolus Lwanga dan kawan-kawannya ini telah menambahkan lembaran baru
pada daftar para pria dan wanita yang menang dalam perjuangan.” (Paus
St. Paulus VI)
Antifon Pembuka
Mereka itulah orang suci yang jaya berkat darah Anak Domba. Hidup tidak
mereka sayangi, maut tidak mereka takuti. Sebab itu mereka jaya bersama
Kristus selama-lamanya.
Pengantar
Karolus Lwanga adalah seorang pelayan di istana raja Muanga, di Uganda,
Afrika. Sebagai seorang Katolik, Karolus giat membawa teman-temannya
kepada Yesus. Aksinya ini, menyebabkan ia bersama 21 temannya dibunuh
dengan dilemparkan ke dalam kobaran api pada 3 Juni 1886. Pada 6 Juni
1920 ia bersama teman-temannya dibeatifikasi dan pada 18 Oktober 1964
Paus Paulus VI menggelari mereka sebagai santo dan martir.
Doa Pagi
Allah Bapa, Tuhan panenan, Engkau memberkati darah para saksi iman
menjadi benih yang menumbuhkan umat baru. Semoga ladang Gereja-Mu di
Afrika, yang sudah disiram dengan darah Santo Karolus Lwanga dan
teman-temannya membuahkan panenan berlimpah. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
|
Russ Allison Loar (CC BY-NC-ND 2.0)
|
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Petrus (1:1-7)
"Yesus
Kristus telah menganugerahkan kepada kita janj-janji yang berharga.
Berkat Dia, kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi."
Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka
yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah
dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera
melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.
Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan kepada kita segala sesuatu
yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan kita akan Dia, yang
telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib. Dengan jalan
itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan
yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam
kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Justru karena itu kamu harus dengan sungguh-sungguh berusaha untuk
menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada kebajikan pengetahuan,
dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri
ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan, dan kepada kesalehan kasih
akan saudara-saudara, dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan
semua orang. Demikianlah sabda Tuhan U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan Ref. Ya Allahku, pada-Mulah aku percaya Ayat. (Mzm 91:1-2.14-15ab.15c-16)
1. Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam
naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada Tuhan, "Tuhanlah tempat
perlindungan dan kubu pertahananku, Allahku yang kupercayai."
2.
Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku
akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru
kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakannya.
3.
Aku akan meluputkan dia dan memuliakannya, dengan umur panjang akan
Kukenyangkan dia; kepadanya akan Kuperlihatkan keselamatan yang datang
dari pada-Ku."
Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Why 1:5ab)
Yesus
Kristus, Engkaulah saksi yang setia, yang pertama bangkit dari alam
maut; Engkau mengasihi kami dan mencuci dosa kami dalam darah-Mu.
Inilah Injil Suci menurut Markus (12:1-12)
"Mereka menangkap dan membunuh putra kesayangan, dan melemparkannya ke luar kebun anggur."
Pada suatu hari Yesus berbicara kepada imam-imam kepala, ahli-ahli
Taurat dan kaum tua-tua dengan perumpamaan, kata-Nya, "Adalah seorang
membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali
lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia
menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke
negeri lain. Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba
kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil
kebun itu dari mereka. Tetapi mereka menangkap hamba itu dan
memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. Kemudian ia
menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul
sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. Lalu ia
menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan
banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka
bunuh. Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih.
Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka
segani. Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang
lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini
menjadi milik kita. Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu
melemparkannya ke luar kebun anggur itu. Sekarang apa yang akan
dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan
membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur
itu kepada orang-orang lain. Tidak pernahkah kamu membaca nas ini:
Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu
penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di
mata kita." Lalu mereka berusaha untuk menangkap Yesus, karena
mereka tahu, bahwa merekalah yang dimaksudkan-Nya dengan perumpamaan
itu. Tetapi mereka takut kepada orang banyak, jadi mereka pergi dan
membiarkan Dia."Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Kita mungkin berasumsi bahwa kedewasaan datang seiring bertambahnya usia, dan seiring bertambahnya usia, kita juga akan semakin bijaksana.
Hal ini mungkin tidak selalu terjadi, namun kita tidak bisa menganggap remeh pertumbuhan dan kedewasaan.
Sesekali, kita mungkin perlu melakukan pemeriksaan realitas pada diri kita sendiri sehingga kita dapat melihat diri kita lebih jelas dan melihat apa yang sebenarnya penting bagi kita.
Bacaan pertama menyatakan arah hidup kita di dalam Kristus ketika dikatakan bahwa semoga kita semakin diberkati dan damai sejahtera seiring kita semakin mengenal Tuhan kita.
Dan hal ini juga menunjukkan pemeriksaan rohani pada diri kita sendiri untuk melihat apakah kita benar-benar bertumbuh dalam kasih karunia dan kedamaian.
Bermula dari iman, lalu berlanjut pada kebaikan, pengertian, pengendalian diri, kesabaran, pengabdian yang sejati, kebaikan dan akhirnya kasih.
Maka dengan iman, harus ada pertumbuhan dan kedewasaan yang membuahkan kasih dan bacaan pertama mengingatkan kita bahwa untuk mencapainya kita harus berusaha semaksimal mungkin.
Kelambanan dalam perkembangan rohani kita dan berpuas diri berarti berakhir seperti penggarap jahat dalam perumpamaan tentang kebun anggur.
Kita tidak boleh menganggap remeh kasih atau menggunakan kekerasan untuk mendapatkan hal-hal yang kita inginkan.
Marilah kita merenung dengan ikhlas dan jujur dihadapan Tuhan dan memohon rahmat untuk melihat diri kita sejujurnya agar kita berdamai dengan Tuhan, dengan sesama dan dengan diri kita sendiri.
Antifon Komuni (Mzm 53:5-6)
Aku akan memuji Engkau seumur
hidupku, menadahkan tangan kepada-Mu. Hatiku Kaukenyangkan dengan
santapan lezat, mulutku memuji Engkau sambil bersyukur.
Doa Malam
Bapa Yang Mahapengampun, segala karya-Mu menggerakkan diriku untuk
meneladaninya. Semoga aku berani menjadi pewarta yang tangguh dan
jauhkanlah dari rasa iri dan dengki dalam hidup harianku. Amin.