Hari Biasa Pekan XI
Ekaristi Kudus adalah ungkapan sempurna kasih Yesus Kristus kepada manusia, sebab Ekaristi Kudus adalah intisari dari segala misteri kehidupan-Nya. (St. Petrus Yulianus Eymard)
Antifon Pembuka (Mzm 98:3cd)
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Doa Pagi
Credit: valokuvaus/istock.com |
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Indahkanlah keluh kesahku, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 5:2-3.5-6.7; Ul: 2b)
1. Berilah telinga kepada perkataanku, ya Tuhan, indahkanlah keluh kesahku. Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.
2. Engkau bukanlah Allah yang berkenan akan kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu. Pembual tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau benci terhadap semua orang yang melakukan kejahatan.
3. Engkau membinasakan orang-orang yang berkata bohong, Tuhan jijik melihat penumpah darah dan penipu.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Sabda-Mu adalah pelita bagi kakiku, dan cahaya bagi jalanku.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (5:38-42)
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Kalian mendengar, bahwa dahulu disabdakan, ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi Aku berkata kepadamu, ‘Janganlah kalian melawan orang yang berbuat jahat kepadamu. Sebaliknya, bila orang menampar pipi kananmu, berikanlah pipi kirimu. Bila orang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu. Bila engkau dipaksa mengantarkan seseorang berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. Berikanlah kepada orang apa yang dimintanya, dan jangan menolak orang yang mau meminjam sesuatu dari padamu.”
Verbum Domini
Renungan
Obsesi adalah keadaan terobsesi terhadap seseorang atau sesuatu, atau gagasan atau pemikiran yang terus-menerus menyibukkan atau mengganggu pikiran seseorang.
Hal ini sudah menunjukkan kepada kita bahwa hal ini bukanlah hal yang baik dan tidak normal. Jika tidak ditangani, hal ini dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.
Pada bacaan pertama, raja Ahab jelas terobsesi dengan sesuatu dan juga seseorang. Dia ingin kebun anggur Nabot menjadi kebun sayurnya, dan dia terobsesi dengan Nabot karena menolaknya.
Dia begitu terobsesi hingga menjadi murung dan menolak makan. Dan kemudian datanglah istrinya yang jahat, Izebel, yang merencanakan konspirasi melawan Nabot dan menyingkirkannya.
Ketika Izebel memberi tahu raja Ahab bahwa Nabot sudah mati, dia dengan gembira pergi ke kebun anggur Nabot untuk mengambil alih kebun itu.
Obsesinya sangat jahat sehingga Raja Ahab bahkan tidak peduli dengan hilangnya nyawa orang yang tidak bersalah. Dia hanya menginginkan kebun anggur itu dan dia juga ingin Nabot menghilang dari pandangannya.
Sekarang, jika seorang hakim mengumumkan keputusan dan hukuman atas raja Ahab, dan jika kita adalah hakimnya, hukuman apa yang akan dijatuhkan kepada raja Ahab?
Apakah ini akan menjadi hukuman “mata ganti mata, dan gigi ganti gigi” bagi raja Ahab? Dan jika kita adalah kerabat dekat Nabot, apakah hukuman seperti itu cukup untuk raja Ahab?
Atau apakah kita ingin mempertimbangkan apa yang Yesus ajarkan dalam Injil? Saat kita merenungkan semua ini, marilah kita ingat bahwa jika menyangkut kehidupan, kita harus menyerahkan penghakiman kepada Tuhan. Orang yang berbuat salah harus bertanggung jawab kepada Tuhan. Janganlah kita terobsesi pada kejahatan, tetapi marilah kita berpaling kepada Tuhan yang Maha Adil.