Oleh karena itu St. Benediktus perlahan-lahan menempuh jalan kehidupan religius, dan meskipun menghadapi tantangan dan kesulitan di sepanjang jalan, hal itu tidak menghalanginya dari jalan dan komitmennya, dan diceritakan dari kisah hagiografinya, bagaimana mukjizat terjadi pada St. Benediktus dan di salah satu dari mereka seorang imam yang cemburu bernama Florentius mencoba menyakiti dan meracuninya dengan roti beracun, hanya untuk seekor gagak yang merebut roti dari St. Benediktus setelah dia berdoa dan memberkati roti itu. Mukjizat ini dan banyak mukjizat lain yang terjadi mengilhami banyak orang yang datang mengunjunginya di Subiaco dan kemudian di Monte Cassino di mana ia mendirikan biara Benediktin yang besar, yang pertama dari banyak biara Benediktin, tempat pemerintahan St. Benediktus akhirnya menjadi populer di kalangan semua tradisi monastik lainnya. Banyak orang berbondong-bondong datang ke biara-biara dan menganut agama Kristen berkat usaha dan kehidupan suci yang dipimpin oleh St. Benediktus.
Saudara-saudara seiman dalam Kristus, marilah kita sekarang meluangkan waktu untuk merenungkan hidup kita dan jalan kita dalam menjalani kehidupan ini, apakah kita benar-benar setia kepada Tuhan atau apakah kita membiarkan diri kita tergoda dan terpengaruh oleh godaan dunia ini, kesenangan dan keserakahan manusia, keinginan akan kekuasaan dan ketenaran duniawi, kemuliaan dan ambisi, semuanya dapat menyesatkan kita dari jalan menuju keselamatan dan rahmat Tuhan. Sebaliknya, marilah kita semua berserah diri kepada Tuhan dengan segenap hati seperti yang dilakukan St. Benediktus semasa hidupnya, dan marilah kita juga menjadi teladan dalam hidup kita sendiri, sehingga kita benar-benar dapat mewujudkan cahaya kasih karunia dan keselamatan Tuhan. Semoga Tuhan terus membimbing dan menguatkan kita, dan semoga Dia memberdayakan kita semua untuk hidup lebih layak di hadirat-Nya, sekarang dan selamanya. Amin.