Public Domain |
Hari ini,
Gereja memperingati St. Yoakim dan St. Anna, orang tua dari Santa
Perawan Maria, dan karenanya, mereka adalah kakek nenek dari Tuhan
Yesus, Tuhan dan Juru Selamat kita. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
juga kita mengingat semua orang lanjut usia di keluarga kita, semua
orang tua kita dan mereka yang telah memberi kita cinta mereka dengan
sabar dan terus menerus, bahkan ketika mereka tidak dihargai dan ketika
mereka lelah dan menghadapi tantangan dalam hidup mereka sendiri.
Meskipun tidak disebutkan dalam Kitab Suci, tradisi kuno menyatakan bahwa St. Yoakim dan St. Anna adalah nama orang tua Maria, Bunda Yesus. Catatan paling awal mengenai nama mereka ditemukan dalam teks apokrif abad kedua yang dikenal sebagai Protoevangelium Yakobus . Seperti St Yoakim dan St Anna, yang telah mencintai dan merawat Maria,
Bunda Allah, sejak dia bahkan belum lahir, dan selama tahun-tahun
pembentukannya. Meskipun kita tidak memiliki banyak informasi tentang
mereka, tetapi kita sangat yakin bahwa mereka telah membesarkan Maria
dengan sangat baik, bahwa ia menjadi makhluk yang benar-benar layak
menjadi Bunda Allah dan Juru Selamat, dalam teladan iman dan kesalehan,
dan komitmennya kepada Allah. Devosi kepada dua orang kudus menyebar dengan cepat ke seluruh Gereja Timur dan devosi kepada St Anna menjadi sangat kuat di Gereja Barat. Sejak tahun 1969, St. Yoakim dan Anna dihormati bersama pada tanggal 26 Juli.
Liturgi Peringatan St. Yoakim dan St Anna memusatkan perhatian kita pada rencana keselamatan Allah, dimulai dengan janji-janji yang diberikan kepada Abraham, melalui para nabi dan bapa bangsa, dan sampai kepada kita melalui orang tua Maria, kepada Maria sendiri, dan, pada akhirnya, kepada Yesus. Tuhan telah setia pada janji-janji ini dan tetap setia pada janji-janji yang diberikan kepada kita. Oleh
karena itu, marilah kita semua hari ini mengingat dan mengingatkan satu
sama lain untuk tidak meremehkan mereka yang mencintai kita, terutama
dari para orangtua dan kakek nenek kita, dan terlebih lagi, Tuhan kita
sendiri, yang telah melakukan begitu banyak untuk kita, dan yang tanpa
syarat telah menjaga dan mencintai kita, terlepas dari ketidaktaatan dan
pemberontakan kita yang terus-menerus dan sering. Marilah kita semua
berusaha menjadikan diri kita dan seluruh hidup kita layak bagi Tuhan,
agar kita selalu semakin dekat dengan Tuhan dan layak menerima kasih dan
anugerah-Nya. Dan semoga Tuhan memberkati kita semua dan setiap usaha
kita, upaya dan pekerjaan yang baik. Amin.