Sabtu, 27 Juli 2024
Hari Biasa Pekan XVI
Orang yang dicintai itu berada di dalam lubuk hati pencintanya, tanpa rasa takut apa pun juga. (St. Yohanes Krisostomus)
Antifon Pembuka (Mzm 84:5.6a)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tinggal dalam diri kami bila kami melakukan amal baik. Kami mohon, ajarilah kami menghayati sabda-Mu dan resapilah kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu, jalan kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yeremia (7:1-11)
Hari Biasa Pekan XVI
Orang yang dicintai itu berada di dalam lubuk hati pencintanya, tanpa rasa takut apa pun juga. (St. Yohanes Krisostomus)
Antifon Pembuka (Mzm 84:5.6a)
Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, Engkau tinggal dalam diri kami bila kami melakukan amal baik. Kami mohon, ajarilah kami menghayati sabda-Mu dan resapilah kami dengan kebijaksanaan Putra-Mu, jalan kehidupan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang masa. Amin.
CC0 |
Bacaan dari Kitab Yeremia (7:1-11)
"Sudahkah menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan?"
Tuhan bersabda kepada Yeremia, “Berdirilah di pintu gerbang rumah Tuhan. Serukanlah di sana sabda ini dan katakanlah, ‘Dengarkanlah sabda Tuhan, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada Tuhan! Beginilah sabda Tuhan semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkah dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini. Jangan percaya kepada perkataan dusta, ‘Ini bait Tuhan, bait Tuhan, bait Tuhan!’ Hanya apabila kalian sungguh-sungguh memperbaiki tingkah langkah dan perbuatanmu, apabila kalian sungguh-sungguh melaksanakan keadilan di antara kalian sendiri, tidak menindas orang asing, yatim dan janda, tidak menumpahkan darah orang tak bersalah di tempat ini dan tidak mengikuti allah lain yang menjadi kemalanganmu sendiri, maka Aku mau diam bersama kalian di tempat ini, di tanah yang telah Kuberikan kepada nenek moyangmu, sejak dahulu kala sampai selama-lamanya. Tetapi ternyata kalian percaya kepada perkataan dusta yang tidak memberi faedah. Masakan kalian mencuri, membunuh, berzinah dan bersumpah palsu, membakar kurban kepada Baal dan mengikuti allah lain yang tidak kalian kenal, lalu kalian datang berdiri di hadapan-Ku di rumah yang atasnya nama-Ku diserukan, sambil berkata, ‘Kita selamat’, agar dapat melanjutkan segala perbuatan yang keji itu! Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam.
Ayat. (Mzm 84:3.4.5-6a.8a.11)
1. Jiwaku merana karena merindukan pelataran rumah Tuhan; jiwa dan ragaku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
2. Bahkan burung pipit mendapat tempat dan burung laying-layang mendapat sebuah sarang, tempat mereka menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
3. Berbahagialah orang yang diam di rumah-Mu, yang memuji-muji Engkau tanpa henti. Berbahagialah para peziarah yang mendapat kekuatan dari pada-Mu. Langkah mereka makin lama makin tinggi.
4. Sebab lebih baik satu hari di pelataran-Mu daripada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang pintu rumah Allahku daripada diam di kemah-kemah orang fasik.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yak 1:21)
Terimalah dengan lemah lembut sabda yang tertanam dalam hatimu, yang mampu menyelamatkan jiwamu. Alelluya.
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:24-30)
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:24-30)
"Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba."
Pada suatu hari Yesus membentangkan suatu perumpamaan kepada orang banyak, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama orang yang menaburkan benih baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya, menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. Ketika gandum tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu dan berkata kepadanya, ‘Tuan, bukankah benih baik yang Tuan taburkan di ladang Tuan? Dari manakah lalang itu?’ Jawab tuan itu, ‘seorang musuh yang melakukannya!’ Lalu berkatalah para hamba itu, ‘Maukah Tuan, supaya kami pergi mencabuti lalang itu?’ Tetapi ia menjawab, ‘Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kalian mencabut lalangnya. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai tiba. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai, ‘Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandumnya ke dalam lumbungku’.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Terkait kebebasan memilih, kita ingin memiliki sebanyak mungkin pilihan. Entah bagaimana kita tertarik dengan beragam pilihan, berpikir bahwa semakin banyak pilihannya, kita akan semakin bahagia. Namun faktanya, semakin banyak pilihan, semakin melelahkan pula pengambilan keputusan. Karena berapapun banyaknya pilihan yang ada di hadapan kita, kita hanya bisa memilih satu dan harus melepaskan sisanya.
Pada bacaan pertama, umat Tuhan nampaknya menginginkan yang terbaik dari segala pilihan. Mereka ingin menyembah berhala dan melakukan kekejian. Namun pada saat yang sama, mereka juga mengharapkan Tuhan untuk melindungi mereka dengan berlindung di Bait Suci dan mengatakan bahwa itu adalah tempat suci Tuhan dan bahwa Tuhan wajib melindungi mereka dari hukuman akibat dosa mereka.
Namun Tuhan Allah membalas dengan mengatakan, “Sudahkan menjadi sarang penyamun rumah yang atasnya nama-Ku diserukan ini? Aku, Aku melihat sendiri semuanya itu!.”
Dan Tuhan juga tidak buta terhadap dosa dan pelanggaran kita. Kita percaya bahwa Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang. Namun sering kita menyalahgunakan kasih-Nya, maka kita hanya meminta hukuman berat atas diri kita sendiri.
Maka marilah kita bertobat dan mencabut segala lalang dosa, sehingga kita dapat menghasilkan panen gandum yang baik bagi Tuhan.
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
Doa Malam
Allah Bapa Mahasetia, kami bersyukur atas kesabaran dan kasih setia-Mu. Kami mohon, agar apa yang telah Kaukehendaki benar-benar terlaksana, apabila kami mengimani serta mematuhi Putra-Mu terkasih. Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
Allah Bapa Mahasetia, kami bersyukur atas kesabaran dan kasih setia-Mu. Kami mohon, agar apa yang telah Kaukehendaki benar-benar terlaksana, apabila kami mengimani serta mematuhi Putra-Mu terkasih. Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
RENUNGAN PAGI